Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

image-gnews
Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Iklan

Prinsip Ecotourism

Terkait rencana beach club, Chay menakarnya apakah masuk dalam perspektif ecotourism. Menurutnya ada tiga hal yang bisa digunakan sebagai tolok ukur investasi itu berpijak prinsip ecotourism.

Pertama, pemrakarsa investasi harus bisa menunjukkan hal-hal konservasi apa yang ditawarkan.

"Beach club ya beach club, mobil-mobil bagus akan datang di sana, tapi apakah dia mengarah pada konservasi? Apakah adanya di kawasan ekosistem karst? Ini harus jelas terutama terkait dengan eklusivitas itu," kata dia.

Faktor kedua, ujar Chay, siapa yang mendapatkan keuntungan atas investasi itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita sepakat yang harusnya mendapatkan keuntungan haruslah masyarakat, itu bisa di-treat, tapi bentuknya apa?"

Faktor ketiga, siapapun yang datang-pulang ke proyek itu perlu mendapatkan pengalaman dan pemahaman terkait konservasi lingkungan.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 

Adapun Deputy Director Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Yogyakarta, Agus Setyarso dalam forum itu mengungkap rencana investasi beach club untuk pariwisata wajib mematuhi prinsip dan aspek dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Menurut Director Forest Program WWF Indonesia 2000-2004 itu, ekosistem karst bisa saja dimanfaatkan sumber dayanya untuk pembangunan tempat wisata, lingkungan, pendidikan, kehutanan, perkebunan, dan juga jasa.

"Sepanjang pembangunanya tidak merusak kekayaan alam yang ada di dalamnya," kata dia.

Mengkaji karakter karst, kata Agus, jika lapisan itu dibor, maka di kedalaman 10-15 meter sudah bisa mendapatkan air bersih. Namun ketika dibor 60- 100 meter sudah bertemu air laut.

"Jadi kalau beach club itu digarap sembarangan tanpa melihat struktur biologi muka air di dalam tanah, begitu salah satu sumber bocor, air laut akan masuk seluruh wilayah di sekitar itu, semua sumber air akan menjadi asin," ujar dia.

Agus menyarankan pemerintah daerah tak hanya berfokus mendorong masuknya investasi untuk menunjang perekonomian, mamun juga melihat dampak berkelanjutan dari segala aspek termasuk lingkungannya.

"Jangan sampai jika pembangunan (beach club)diteruskan justru berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsor, hingga kekeringan karena tidak adanya riset," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Fakta-fakta di Balik Batalnya Proyek Beach Club di Gunungkidul Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

4 jam lalu

Ceceran sisa sampah perayaan malam tahun baru di kawasan Tugu Yogyakarta. Dok.istimewa
Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah mandiri menjadi satu syarat yang mesti dipenuhi penyelenggara event di Yogyakarta.


Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

7 jam lalu

Event Wiwitan Pasa Pasar Kangen Jogja di Markas Polda DIY digelar 17-19 Maret 2023. Dok.istimewa
Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

Dari Pasar Kangen hingga Keroncong Plesiran, nikmati event wisata yang digelar di Yogyakarta selama Juli 2024.


Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

9 jam lalu

SPKLU di Jalan Tol Jawa Tengah. (Foto: PLN)
Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

Keberadaan SPKLU di sejumlah daerah dinilai kalangan produsen otomotif turut mempengaruhi sasaran target pasar mobil listrik.


Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

10 jam lalu

Pengunjung Taman Pintar Yogyakarta menjajal simulator gempa bumi. Dok.istimewa
Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

Sejumlah zona di Taman Pintar seperti Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi menjadi favorit wisatawan.


Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

23 jam lalu

Mantan Ketua MPR RI Amien Rais melalui Yayasan Budi Mulia tengah menyiapkan politeknik yang berkonsentrasi pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Yogyakarta. Dok.istimewa
Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

Kampus Politeknik AI di Sleman, Yogyakarta, itu ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2025 dengan tiga program studi.


Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

1 hari lalu

Mandiri Jogja Marathon 2024 di Kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta 30 Juni 2024.
Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Bank Mandiri berkolaborasi untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya serta produk lokal


Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

1 hari lalu

Proses pembuatan ecoprint dengan teknik kukusan yang dilakukan Alfira Oktaviani, di Ngaglik Sleman, Yogyakarta pada Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/Rachel Farahdina Rega
Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

Alfira Oktaviani berhasil memberdayakan produk lokal dari Bengkulu menggunakan ecoprint sampai mendunia. Begini kendala dan upayanya hingga sukses.


39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

2 hari lalu

Monumen Jogja Kembali atau Monjali di Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?


ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

3 hari lalu

Suasana pameran seni ArtJog 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

Festival seni kontemporer ArtJog kembali digelar mulai 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta.


Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

3 hari lalu

Petugas Dishub Kota Yogyakarta memeriksa surat-surat izin dan surat uji KIR bus pariwisata yang memasuki Kota Yogyakarta akhir Juni 2024 ini. Dok. Istimewa
Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

Puluhan bus pariwisata ditilang petugas gabungan saat memasuki Kota Yogyakarta karena masa uji KIR habis