TEMPO.CO, Yogyakarta - Pada akhir Juni 2024 ini wisatawan yang ke Yogyakarta bisa menyambangi berbagai event menarik. Salah satunya, gelaran Mataram Culture Fest 2024 yang dipusatkan di Pasar Seni Gabusan Kabupaten Bantul Yogyakarta, mulai 24 hingga 29 Juni 2024.
Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu gudangnya seniman kondang Yogyakarta. Sejumlah nama seperti Butet Kartaradjesa, almarhum Djoko Pekik, sampai seniman seperti Soimah, NDX Aka hingga Ndarboy Genk juga bermukim di Bantul.
Selain banyak bertebaran galeri seni, sanggar seni, di Bantul juga terdapat sejumlah sekolah dan universitas yang berkonsentrasi di bidang kesenian.
Suguhan untuk Pecinta Seni dan Budaya
Event yang dihelat Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul ini pun menghadirkan berbagai ragam suguhan menarik pecinta seni budaya.
Salah satu penampilan di Mataram Culture Fest 2024. Dok. Istimewa
Mengusung tema Bantul Duwe Gawe, event ini menyajikan atraksi mulai dari pentas reog wayang manggala muda, wayang kolaborasi, atraksi gamelan, karawitan, dan ragam seni yang dikemas para seniman Bantul.
"Event ini dikemas dengan apik untuk melibatkan banyak seniman yang semuanya warga Bantul. Selama enam hari akan ada pagelaran menarik yang bisa disaksikan warga dan wisatawan,” ujar Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, Selasa, 25 Juni 2024.
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menargetkan sedikitnya 5.000 orang mengunjungi Mataram Culture Fest 2024 ini.
Antusiasme Warga di Hari Pertama
Pada hari pertama pembukaan event itu, ribuan warga antusias menyaksikan berbagai suguhan budaya yang digelar di Pasar Seni Gabusan. Tampil di antaranya musisi Ndarboy Genk dengan sejumlah lagu hits seperti Ambyar, Balungan Kere, Anak Lanang dan lagu penutup Koyo Jogja Istimewa.
Sejumlah musisi seperti Jogja Hip Hop Foundation dan Pendhoza juga akan tampil pada 29 Juni malam. Setiap harinya, di ajang ini akan tampil pentas sastra, ketoprak, karawitan, wayang, dolanan anak dan masih banyak lagi.
Joko mengungkapkan, Mataram Culture Fest 2024 menjadi wadah memberdayakan seniman seperti seniman pedalangan, ketoprak, seniman teater dan seniman lainnya. "Event ini menberi ruang pemberdayaan seniman hingga tingkat bawah untuk berikhtiar melindungi adat budaya yang ada di Yogyakarta khususnya di Bantul," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Besok, Ada Ndarboy Genk Peringati 10 Tahun Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark
