Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmati 10 Keindahan Alam Papua, Bak Permata Tersembunyi

Editor

Mila Novita

image-gnews
Suasana Sungai Baliem yang tenang dan berair dingin. Foto: @rolanddaniello
Suasana Sungai Baliem yang tenang dan berair dingin. Foto: @rolanddaniello
Iklan

4. Taman Nasional Wasur

Fauna khas daerah Papua, burung kasuari, bisa ditemui di Taman Nasional Wasur yang berlokasi di Kabupaten Merauke, sekitar 20 menit dari pusat kota. Taman yang terbentang di tiga distrik, yaitu Sota, Naukenjerai, dan Merauke ini masuk ke dalam daftar tujuh situs ramsar. Situs ramsar merupakan kawasan konservasi yang dilindungi guna menjaga kelestarian dan fungsi lahan basah dunia.

Selain burung kasuari, taman nasional ini juga kaya akan jenis-jenis burung migran seperti burung ibis (Threskiornithinae) dan angsa murai (Anseranas semipalmata) dari Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan data yang tertulis pada laman Eco Nusa, terdapat setidaknya 403 spesies burung dengan 74 jenis endemik dan 114 yang dilindungi serta  kurang lebih 80 jenis mamalia di mana 32 spesies di antaranya adalah endemik Papua yang tinggal di kawasan seluas sekitar 413.810 hektar tersebut. Bisa dibayangkan betapa indah isi dari taman nasional ini.

Oktober menjadi waktu terbaik untuk mendapatkan pengalaman mengamati burung-burung migran di kawasan Taman Nasional Wasur. Pada saat itu, burung dari timur bermigrasi ke wilayah barat dan singgah di Taman Nasional Wasur dengan tujuan beristirahat, mencari kehangatan, dan berkembang biak. 

Beberapa penyelam terlihat mendekati hiu paus di perairan Teluk Cendrawasih, Papua. Twitter/@FishGOD

5. Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain dua taman nasional di atas, Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga menjadi daya tarik Papua yang termasuk kawasan yang dilindungi oleh pemerintah. Luasnya terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 1.453.500 hektar. 

Taman nasional yang berlokasi di tepi Samudra Pasifik ini dikenal akan kekayaan ragam hayati lautnya. Terdapat berbagai macam keindahan hewan laut seperti kura-kura, penyu, lumba-lumba, duyung, hingga hiu. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini, di antaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish yang bisa ditemui jika menyelami lautnya.

Selain itu, di taman ini terdapat gua alam peninggalan zaman purba, gua bawah air di Tanjung Mangguar, hingga sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar. Beberapa daya tarik tersebut masih terus dikembangkan perawatannya karena memiliki potensi wisata yang besar.

6. Pulau Rumberpon

Pulau ini merupakan permata tersembunyi dan dianggap sebagai serpihan surga yang ada di Papua. Berlokasi di sebelah utara Kabupaten Teluk Wondama, pulau ini bisa dijangkau menggunakan moda kapal dari Manokwari yang membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan. 

Salah satu pantai yang terkenal di pulau ini yaitu Pantai Pasir Panjang, yang panjang garis pantainya mencapai 6 kilometer. Kegiatan yang bisa dilakukan pengunjung sembari menikmati perairan biru dan pasir putihnya adalah menyelam, memancing, dan berenang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

11 jam lalu

Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya sesaat sebelum pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Foto: TPNPB-OPM
TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

Sebby mencurigai Egianus Kogoya dan milisinya telah menerima suap dari Edison Gwijangge untuk membenaskan Philip Mark Mehrtens.


Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

17 jam lalu

Dirjen Kemenkumham Dhahana Putra, eks Menkopolhukam Mahfud MD dan Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro di acara Peluncuran dan Diseminasi Hasil Riset
Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.


IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

2 hari lalu

IShowSpeed mengunjungu Museum Nasional Kamboja, September 2024.
IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

YouTuber IShowSpeed berpamitan dari siaran langsungnya di Asia Tenggara. Siaran langsung di Indonesia mencetak sejarah.


Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

2 hari lalu

Lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengusulkan agar Australia bisa mendukung pengelolaan lahan rawa 2 juta hektare untuk program cetak sawah.


BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

2 hari lalu

Barisan pulau di Raja Ampat, Papua Barat.
BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

BRIN mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Prosesnya sudah dimulai sejak tahun lalu.


Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

2 hari lalu

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti usai menjalani sidang putusan perkara dugaan pencemaran nama baik terhadap Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin 8 Januari 2024. Sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Cokorda Gede Arthana dengan hakim anggota Muhammad Djohan Arifin dan Agam Syarief Baharudin memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah. TEMPO/Subekti.
Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

MA menolak kasasi yang diajukan oleh jaksa dalam perkara 'Lord Luhut' dengan terdakwa dua aktivis HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti


Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

2 hari lalu

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, bisa menjadi langkah awal pemerintah mengakhiri konflik di tanah Papua.


TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

3 hari lalu

Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya sesaat sebelum pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Foto: TPNPB-OPM
TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

Keberhasilan membebaskan pilot Susi Air dianggap mesti menjadi preseden bagi pemerintah, khususnya TNI-Polri, dalam penanganan konflik di Papua.


Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

3 hari lalu

Caption:Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah, Senin, 8 Januari 2024.  Foto: Yudi Purnomo Harahap
Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri proses hukum terhadap mereka, tapi juga membuka kembali isu dugaan conflict of interest Luhut di Papua.


Siapa Martias Fangiono, Raja Sawit yang Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi

3 hari lalu

Martias Fangiono (kanan). TEMPO/ Tommy Satria
Siapa Martias Fangiono, Raja Sawit yang Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi

Sosok Martias Fangiono diduga menjadi aktor dibalik proyek swasembada tebu Pemerintahan Jokowi yang babat hutan di Papua.