TEMPO.CO, Jakarta - Berencana mengajukan visa Schengen untuk liburan ke Eropa? Setiap tahun 27 negara di kawasan Schengen menerima jutaan pengajuan dan tidak semuanya dikabulkan. Prancis, Estonia, dan Malta termasuk di antara negara-negara Schengen yang menolak sebagian besar permohonan visa tersebut.
Dilansir dari schengenvisum.info, visa Schengen adalah visa yang memungkinkan seseorang untuk bepergian secara legal ke dan di dalam zona Schengen untuk masa tinggal hingga 90 hari. Negara yang termasuk zona Schengen antara lain Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman, Prancis, Spanyol, Portugal, Italia, Austria, Yunani, Denmark, Swedia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Hongaria, Malta, Islandia, Norwegia, Swiss, Liechtenstein, dan Kroasia.
Baca Juga:
Ada banyak faktor yang berperan penting dalam mendapatkan visa Schengen. VFS Global, perusahaan yang banyak bekerja sama dengan kedutaan besar, mengatakan proses tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. “Sangat penting untuk membawa semua dokumentasi yang diperlukan, termasuk cetakan daftar periksa, untuk diserahkan bersama dengan formulir aplikasi yang diisi dengan benar. Orang yang mengajukan juga harus memeriksa keabsahan paspor mereka," kata mereka, seperti dilansir Travel + Leisure Asia.
Berikut kesalahan yang membuat pengajuan visa Schengen ditolak.
1. Menyerahkan paspor tanpa memeriksa keabsahannya
Banyak orang yang lupa memeriksa keabsahan paspornya sebelum mengajukan permohonan visa Schengen. Paspor harus diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir dan memiliki masa berlaku minimal tiga bulan setelah tanggal ingin meninggalkan wilayah Schengen.
Selain itu, menurut situs VFS Global, dalam situasi darurat tertentu, konsulat mungkin dapat menyimpang dari aturan ini.
2. Asuransi perjalanan tidak sesuai
Bepergian ke Eropa memerlukan asuransi perjalanan yang memiliki cakupan minimum EUR 30.000 (sekitar Rp496.935.888). Memesan paket yang cakupannya lebih kecil atau memilih polis yang tidak mencakup seluruh wilayah Schengen selama masa tinggal dapat menjadi alasan penolakan permohonan visa ini. Asuransi perjalanan juga harus menanggung perawatan kesehatan darurat lainnya, serta biaya yang mungkin timbul selama repatriasi.