Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balai Besar TNBTS Siapkan 200 Pemandu Pendakian Gunung Semeru

image-gnews
Banyak tumbuhan bunga Verbena Brasiliensis hidup dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) seperti di Ranu Kumbolo yang difoto pada 26 September 2020. Bunganya cantik dan sering dikira levender, tapi sebenarnya bukan tanaman asli TNBTS. TEMPO/Abdi Purmono
Banyak tumbuhan bunga Verbena Brasiliensis hidup dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) seperti di Ranu Kumbolo yang difoto pada 26 September 2020. Bunganya cantik dan sering dikira levender, tapi sebenarnya bukan tanaman asli TNBTS. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Ini kabar gembira bagi calon pengunjung kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang ingin mendaki Gunung Semeru. Pendakian gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini sebelumnya ditutup sejak terjadi erupsi atau letusan pada 4 Desember 2021, disusul erupsi 4 Desember 2022. Balai Besar TNBTS berencana kembali membuka pendakian ke gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mulai September 2023. 

Pendakian Gunung Semeru Dibatasi Sampai Ranu Kumbolo

“Kami usahakan September nanti pendakian Semeru dibuka kembali. Tapi pendakian kami batasi hingga Ranu Kumbolo, tidak lagi sampai ke Kalimati,” kata Hendro kepada Tempo sehabis memimpin upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia di Laut Pasir (Kaldera) Gunung Bromo pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Hendro mengatakan, pembatasan rute pendakian dilakukan merujuk rekomendasi yang diberikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahwa aktivitas Gunung Semeru masih berstatus Level II (Waspada). Status Waspada menunjukkan aktivitas seismik dan kejadian vulkanik mulai muncul berdasarkan pengamatan visual dan instumental.

Suasana Ranu Kumbolo pada 25-26 September 2020. Ranu Kumbolo merupakan danau terbesar dan terindah dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang nantinya jadi titik terakhir pendakian Gunung Semeru apabila dibuka lagi pendakian ke sana mulai September nanti. TEMPO/Abdi Purmono.

Pada status Waspada juga mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah; mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, tapi diperkirakan tidak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu walau pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi. Ancaman bahaya berada di sekitar kawah. Pada level Waspada, masyarakat masih bisa beraktivitas dengan tetap menjaga kewaspadaan. Untuk beberapa situasi tertentu, bisa saja masyarakat diberikan rekomendasi untuk tidak berkegiatan di sekitar kawah. 

Sebelumnya, pendakian dibatasi hingga Pos Kalimati (2.800 mdpl) alias pos kedelapan dari sepuluh pos pendakian Gunung Semeru, yang berjarak sekitar 14,9 kilometer dari Pos Ranupani (pos pertama/pos pendaftaran/pos perizinan pendakian). Para pendaki biasa beristirahat di Pos Kalimati, tapi sebagian besar pendaki biasanya nyelonong hingga ke Mahameru alias puncak Gunung Semeru.

Jalur Pendakian Disiapkan

Menurut Hendro, selain menyiapkan sarana dan prasarana, Balai Besar TNBTS juga mempersiapkan jalur pendakian. Pengecekan dan pembersihan jalur sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Nah, ini yang perlu diketahui calon pendaki, yaitu Balai Besar TNBTS memberlakukan kebijakan baru bahwa para pendaki harus ditemani pemandu pendakian. Resminya bernama Pemandu Pendakian Gunung Semeru (PPGS).

Saat ini, Balai Besar TNBTS melatih sekitar 200 PPGS. Pelatihan serupa pernah diberikan kepada para pelaku jasa wisata dalam kawasan Bromo-Semeru, 21-22 Oktober 2020. 

Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sedang mengecek jalur pendakian Gunung Semeru dari Pos Ranupani sampai Ranu Kumbolo pada 25 September 2020. TEMPO/Abdi Purmono.

Mayoritas pemandu merupakan warga lokal Dusun Ranupani, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Mereka ini sejatinya sudah terbiasa jadi porter. Sertifikasi ini bertujuan untuk menjaga kelestarian kawasan, pemberdayaan masyarakat melalui pembukaan lapangan usaha, serta menjamin keamanan dan keselamtan pendakian.

Mereka wajib mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang dibagi 5 kegiatan atau 5 angkatan alias setiap angkatan terdiri dari 200 orang. Bimtek angkatan pertama dilatih pada awal Agustus lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hendro menjelaskan, materi bimtek mencakup materi pengenalan kawasan konservasi; kehutanan dan ekosistem Gunung Semeru; pertolongan medis bagi pendaki; serta etika pendakian. Secara garis besar, materi-materi yang diberikan mengutamakan faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan pendakian. Pembekalan teori diberikan di Pos Ranupani dan prakteknya di Pos Ranu Kumbolo.

Tugas dan Tanggung Jawab Pemandu Pendakian

Hendro memberi gambaran, pemandu pendakian harus bertanggung jawab untuk memastikan para pendaki tidak mendaki sampai Mahameru; membuang sampah sembarangan dan sebaliknya memastikan para pendaki membawa turun sampah untuk dikumpulkan di Pos Ranupani. Di Pos Ranupani sudah ada unit pengolahan sampah organik dan nonorganik. 

Bunga senduro di area pondok pendaki Pos Ranu Kumbolo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada 25 September 2020. Ranu Kumbolo merupakan danau terbesar dan terindah dalam kawasan TNBTS dan akan jadi pos terakhir pendakian Gunung Semeru bila dibuka kembali September nanti. TEMPO/Abdi Purmono.

Pemandu juga harus memastikan pendaki tidak menyalakan api, berburu, atau kegiatan terlarang lainnya. “Pemandu jangan segan-segan menegur pendaki yang membandel atau menyalahi aturan,” ujar Hendro. 

Tentang keselamatan, harap dicamkan oleh seluruh calon pendaki, menggunakan jasa pemandu adalah pilihan yang tepat apabila Anda ingin mendaki dengan tenang dan nyaman. Perlu dicatat pula, sudah banyak pendaki hilang dan tidak pernah ditemukan. Sejumlah pendaki yang beruntung biasanya ditemukan setelah tersesat beberapa hari. 

Narasumber bimtek terdiri dari petugas TNBTS sendiri, seperti Agung Siswoyo (petugas yang rutin mendata populasi macan tutul) dan Toni Artaka (Kepala Resor Ranu Darungan); dokter Chandra Sembiring Meliala (dokter spesialis alam liar dan pendiri KUN Humanity System) yang akan memberi materi pelatihan medis di alam liar; komunitas pegiat alam bebas Sahabat Volunteer Semeru (Saver) dan Gimbal Alas Indonesia, serta Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). 

Para pemandu yang selesai mengikuti bimtek mendapat sertifikat yang dikeluarkan Balai Besar TNBTS. “Sertifikat bimtek dari kami karena hanya khusus pendakian Gunung Semeru. Kami baru jajaki koordinasi dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” kata Hendro.

Hendro sangat berharap, kapasitas dan kemampuan pemandu meningkat setelah mengikuti bimtek. Seluruh kegiatan pendakian Gunung Semeru dapat memenuhi tiga aspek, yaitu perlindungan keanekaragaman hayati; perlindungan nilai budaya; serta aspek kepuasan, pengalaman, keselamatan dan kenyamanan pendaki. 

Aspek terakhir merupakan hal utama dalam kegiatan wisata alam dan merupakan faktor penentu agar pendaki merasa puas oleh pelayanan yang diberikan pengelola taman nasional dan para pemandu dengan tetap merujuk pada aturan-aturan yang berlaku. Sertifikasi tersebut, kata Hendro, diharapkan dapat meningkatkan “nilai jual” seorang pemandu karena ada jaminan kualifikasinya.

Pilihan Editor: Gunung Semeru Erupsi, Wisata di Bromo Tak Terdampak tapi Harus Waspada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Fakta Menarik Gunung Slamet yang Wajib Diketahui sebelum Mendaki

12 hari lalu

Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
8 Fakta Menarik Gunung Slamet yang Wajib Diketahui sebelum Mendaki

Sebelum mendaki, Anda wajib mengetahui fakta menarik tentang gunung Slamet agar pendakian berjalan lancar dan aman.


Gunung Gede: Cara Daftar, Harga Tiket, dan Jalur Pendakian

20 hari lalu

Panorama Gunung Gede dan Pangrango. Wikipedia/By Fahri Rizki Hamdani
Gunung Gede: Cara Daftar, Harga Tiket, dan Jalur Pendakian

Bagi Anda yang ingin mendaki Gunung Gede, sebaiknya ketahui dulu cara daftar, harga tiket, dan jalur pendakian berikut ini.


Gunung Semeru Erupsi 700 Meter, Keluarkan Awan Panas

28 hari lalu

Gunung Semeru dilihat dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis, 2 November 2023. Foto: Tempo/David Priyasidharta
Gunung Semeru Erupsi 700 Meter, Keluarkan Awan Panas

Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi Rabu, 8 November 2023 sekitar pukul 10.53 WIB.


4 Kegiatan Wisata Mengasyikkan di Bukit Menoreh

30 hari lalu

Candi Borobudur dilihat dari Punthuk Mongkrong, Giri Tengah, pada saat matahari terbit. Dataran Tinggi di Bukit Menoreh ini menjadi salah satu tempat favorit untuk menyaksikan keindahan matahari terbit. TEMPO/Subekti
4 Kegiatan Wisata Mengasyikkan di Bukit Menoreh

Wisata Bukit Menoreh menawarkan beragam pesona dan kegiatan wisata menarik, mulai dari wisata alam, budaya, kuliner, hingga wisata olahraga.


13 Wisata Alam di Lereng Merapi yang Asri, Sejuk dan Segar Dipandang Mata

31 hari lalu

Aktivitas pertanian dengan latar Gunung Merapi. (Dok. Desa Wukirsari Sleman)
13 Wisata Alam di Lereng Merapi yang Asri, Sejuk dan Segar Dipandang Mata

Banyak destinasi alam menarik di Lereng Merapi yang patut dijelajahi. Yogyakarta menyimpan banyak keindahan terlebih wisata alamnya.


Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

32 hari lalu

Pendaki menikmati panorama matahari terbit di atas puncak Gunung Penanggungan, Jawa Timur, 31 Mei 2015. Gunung berapi yang sedang dalam masa tidur ini sering dijuluki miniatur Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan menjadi salah satu gunung di Jawa Timur yang banyak digemari masyarakat, khususnya para pendaki pemula. Lalu, bagaimana alur mendakinya?


Material Vulkanik Menumpuk, Risiko Kebencanaan Gunung Semeru Meningkat

33 hari lalu

Gunung Semeru dilihat dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis, 2 November 2023. Foto: Tempo/David Priyasidharta
Material Vulkanik Menumpuk, Risiko Kebencanaan Gunung Semeru Meningkat

Ada penumpukan material vulkanik Gunung Semeru di jalur utama guguran.


BNPB Pasang EWS di Sejumlah Desa Rawan Bencana Erupsi Gunung Bromo dan Semeru

34 hari lalu

Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
BNPB Pasang EWS di Sejumlah Desa Rawan Bencana Erupsi Gunung Bromo dan Semeru

Pemasangan instrumen peringatan dini atau EWS itu sebagai bagian upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.


6 Rekomendasi Tempat Wisata Baturaden di Akhir Pekan

41 hari lalu

Wisata Baturaden memiliki keindahan alam yang memesona  untuk melepaskan stres dan menjelajahi alam. Berikut daftar rekomendasinya. Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id
6 Rekomendasi Tempat Wisata Baturaden di Akhir Pekan

Wisata Baturaden memiliki keindahan alam yang memesona untuk melepaskan stres dan menjelajahi alam. Berikut daftar rekomendasinya.


Ada Trail Run, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 27-29 Oktober 2023

46 hari lalu

Panorama Gunung Gede dan Pangrango. Wikipedia/By Fahri Rizki Hamdani
Ada Trail Run, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 27-29 Oktober 2023

Karena lokasinya tidak jauh dari Jakarta, banyak warga ibu kota mendaki Gunung Gede Pangrango saat akhir pekan untuk menikmati keindahannya.