TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati HUT Kemerdekaan RI tak hanya kegiata mengibarkan bendera merah putih, seluruh daerah di penjuru Nusantara memiliki beragam tradisi unik merayakannya. Sejumlah tradisi tersebut umumnya diambil dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang telah berlangsung cukup lama. Berikut sederet tradisi unik dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI di berbagai daerah di Indonesia.
1. Obor Estafet di Semarang
Tradisi obor estafet dilakukan oleh warga Semarang, tepatnya di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah. Tradisi ini telah berlangsung selama 30 tahun dan dilakukan setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Tradisi obor estafet diikuti para atlet terbaik yang melambangkan semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Tak hanya itu, peserta tersebut menjadi simbol generasi muda yang meneruskan perjuangan bangsa Indonesia.
2. Barikan di Malang
Barikan merupakan tradisi syukuran masyarakat Kota Malang, Jawa Timur. Barikan digelar pada malam Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau setiap 16 Agustus.
Tradisi ini diisi dengan berbagai acara seperti berdoa, renungan bersama, menyanyikan lagu nasional dan menyantap hidangan yang telah disediakan. Selain sebagai bentuk rasa syukur dan momen mengenang jasa para pahlawan, Barikan juga menjadi ajang silaturahmi antar warga.
3. Tirakatan di Jawa
Menyerupai Barikan di Malang, Tirakatan juga dilakukan setiap 16 Agustus malam. Tradisi ini mengumpulkan warga di sebuah lokasi tertentu untuk berdoa, renungan malam bersama tokoh masyarakat, makan bersama, hingga berbagi hadiah perlombaan.
4. Pawai Jampana di Bandung
Bergeser ke kota Kembang, terdapat tradisi pawai yang membawa hasil bumi atau dikenal dengan Jampana. Mengutip dari nu.or.id, tradisi ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur terhadap hasil panen masyarakat sekaligus untuk menyambut momen bersejarah bagi Indonesia, yakni hari kemerdekaan.
Acara Jampana diisi dengan perebutan tandu oleh peserta yang ikut menyaksikan pawai. Dimana tandu tersebut berisikan aneka hasil bumi, kerajinan tangan, dan berbagai macam makanan.
5. Lomba pacu kude di Aceh
Beralih ke ujung Sumatera, yaitu kabupaten Aceh Tengah terdapat tradisi lomba pacuan kuda tradisional dengan joki tanpa pelana. Lomba pacu kuda ini dilakukan di persawahan Gayo setiap musim panen pada bulan kemerdekaan. Sehingga pacuan kuda ini juga menjadi hiburan dan pelepas penat para petani setelah panen.
6. Peresean di Lombok
Berbeda dengan perayaan lainnya, Suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat merayakan kemerdekaan dengan pertarungan yang disebut Peresean atau Perisaian. Seperti dijelaskan dari Indonesia.travel, acara Peresean dilakukan oleh dua orang pria dari suku Sasak yang bertarung layaknya gladiator.
Para petarungnya bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (ende). Sebelumnya, tradisi ini dilakukan sebagai upacara memohon hujan bagi suku Sasak di musim kemarau.
7. Lomba Dayung Perahu Naga, Kalimantan
Selanjutnya ada Lomba Dayung Perahu Naga yang rutin dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat Banjarmasin. Lomba dayung ini dijadikan hiburan ketika menyambut ulang tahun kemerdekaan sekaligus menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit pendayung andal. Acara ini dilakukan sejak 1924 dan digelar di Sungai Martapura.
8. Sepak bola Durian, Kebumen
Tidak seperti biasanya, tradisi masyarakat Kebumen, Jawa Tengah menggantikan sepak bola dengan durian. Lantaran cukup ekstrim permainan ini hanya diikuti oleh orang tertentu misalnya anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual. Sebelum perlombaan pun akan diadakan doa bersama untuk keselamatan para peserta.
KHUMAR MAHENDRA | RAHMAT AMIN SIREGAR
Pilihan Editor: HUT Kemerdekaan RI: BBM Gratis untuk Orang Bernama Agus di Madiun