TEMPO.CO, Jakarta - Tokyo Games Show merupakan ajang eksibisi video game yang terkemuka di Asia. Indonesia pun akan turut serta menjadi peserta acara yang dijadwalkan pada September hingga Oktober 2021 itu.
Ajang Tokyo Games Show 2021 ini akan dilakukan secara hybrid, yakni secara daring dan juga luring. Indonesia sendiri akan mengikutinya secara daring karena adanya keterbatasan yang harus disiasati.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku optimistis peserta dari Indonesia yang akan mengikuti ajang tersebut bisa meraih prestasi gemilang. “Kita sudah melihat beberapa contoh-contoh games seperti yang dari Kediri, dari Yogyakarta, luar biasa. Kita punya potensi yang sangat menjanjikan,” kata dia dalam jumpa pers yang dilakukan secara virtual pada Senin, 2 Agustus 2021.
Berdasarkan data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2020 dan 2021, subsektor aplikasi dan game developer akan menyumbang sekitar Rp 25 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Guna mendorong industri game di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Asosiasi Game Indonesia guna memfasilitasi peserta yang nantinya akan mengikuti ajang Tokyo Game Show. Sandiaga berharap para peserta bisa menunjukkan kualitas game Indonesia di mata dunia.
Adapun Indonesia mengirimkan 16 delegasi dalam ajang Tokyo Game Show itu. Mereka tidak hanya berkesempatan untuk merepresentasikan Indonesia dan memamerkan produk mereka dalam virtual booth paviliun Indonesia, namun juga bisa menjalin transaksi bisnis dengan para buyer mancanegara.
LAURENSIA FAYOLA | ANTARA
Baca juga: Sandiaga Ajak Pengelola Hotel Kibarkan Bendera Merah Putih: Simbol Optimisme