Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sungai Bahau Keindahan yang Mendebarkan

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Sungai Bahau memiliki arus tenang dan juga arus kuat yang menciptakan 20 jeram yang berarus sangat kuat. Foto: @januarefendi5
Sungai Bahau memiliki arus tenang dan juga arus kuat yang menciptakan 20 jeram yang berarus sangat kuat. Foto: @januarefendi5
Iklan
Hutan ini memiliki kupu-kupu vindula erota dan semut raksasa (Componotus gigas) yang berjalan sendiri-sendiri. Besarnya bisa setengah jari kelingking. Sedikit mengerikan, "Tapi mereka hanya menggigit kalau terancam," kata Ding. "Setelah menggigit, kepala mereka lepas dan mati."

Lima hari sebelumnya, kami memulai perjalanan dari Tanjung Selor di muara Sungai Kayan. Setelah mengarungi sungai selama empat hari, kami tiba di Apau Ping. Meski panjang, perjalanan ini tak membosankan. Dari atas perahu, kami kerap melihat elang terbang dua-dua, berputar-putar dari atas pohon kayu ulet di sisi kanan sungai ke pucuk-pucuk pohon ketepai di kiri sungai. Bangau putih nongkrong beramai-ramai di satu pohon. 

Panorama hutan yang rapat memang sudah kami nikmati dalam perjalanan ke hulu, tapi pengalaman mendebarkan justru terjadi ketika kami pulang dari Apau Ping. Awalnya, karena hanya membalik rute, saya menyangka perjalanan ini hanya pengulangan. Namun sudut pandang berbeda membuat pemandangan tak lagi sama. Tebing-tebing batu terlihat lebih menonjol saat kita berangkat dari hulu.

Perbedaan mencolok terasa sewaktu kami melewati sekitar 20 jeram sepanjang Bahau. Meski tak lagi harus melawan arus, meloloskan diri dari jeram ternyata tetap tak mudah. Ini sama sekali berbeda dengan keasyikan berarung jeram dengan perahu karet yang lentur. Perahu yang kami tumpangi kali ini terbuat dari kayu, bisa pecah jika menabrak batu. Lambungnya juga tak rata seperti perahu karet, tapi berbentuk piramida terbalik. Penumpang bersin pun bisa membuat perahu ini bergoyang.

Karena itu, membiarkan perahu hanyut oleh arus air tidak dipilih oleh Jalung Aran—salah satu motoris yang mengantar kami dari Apau Ping ke Long Pujungan. "Kalau pelan, saya justru tidak bisa membelokkan perahu," katanya.

Satu-satunya kendali memang pada sirip di belakang baling-baling motor. Sirip itu tak akan berfungsi jika baling-baling tidak berputar. Dengan baling-baling yang berputar cepat, ia bisa zigzag di antara bebatuan yang menonjol. Tapi, akibatnya, perahu ngebut dan itu cukup mendebarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak jarang lambung perahu bergesekan dengan batu. Bahkan, di Kiram Telaso, Jalung hampir menabrakkan haluan pada batu sebesar gajah. Ia membelokkan perahu hanya beberapa sentimeter dari tebing itu. Dengan keahliannya itu, kami selamat sampai di Long Pujungan. Baru setengah perjalanan terlampaui. 

Yakub Jalung, pegawai negeri di Long Pujungan berusia 37 tahun, memberi kami tumpangan dari Pujungan ke Tanjung Selor—kota di ujung Sungai Kayan yang berseberangan dengan Tarakan. Ia akan membeli semen di Selor untuk proyek pembuatan pagar SMP negeri di Pujungan. Penumpang dadakan tentu akan meringankan biaya membeli bensin perahunya: Rp 12 juta untuk sekali jalan.

Selain kami bertiga, ada empat penumpang lain yang ikut perahu Yakub. Dua lelaki, dua perempuan. Seperti Yakub, dua penumpang pria membawa senapan.

Perahu sepanjang 21 meter dengan tiga mesin yang masing-masing berkekuatan 40 tenaga kuda itu mulai bergerak setelah zuhur. Sebetulnya terlalu siang untuk perjalanan 8 jam ke Tanjung Selor. Kami pasti menginap di jalan. Itulah sebabnya Yakub tampak santai. Dengan memakai caping, dia berdiri di haluan sambil menggenggam tongkat kayu 3 meter. Dia lebih mirip Nabi Nuh di bahteranya. 

Di buritan ada tiga motoris. Karena tak memakai setir tunggal, ketiganya harus kompak seperti penari kabaret. Satu menjulurkan tangan ke kanan, yang lain harus ke kanan. Satu menarik lengan ke kiri, yang tiga harus juga ke kiri. Mereka biasanya sudah tahu kapan harus berbelok. Tapi, di musim kemarau seperti sekarang ini, peran juru batu di haluan sangat dibutuhkan. Ada batu-batu yang tak kelihatan ketika air tinggi, tapi kini menonjol dan bisa membalikkan perahu yang melaju kencang.

Dua kali Yakub meminta motoris menghentikan perahu agar dia bisa menjaring ikan. Dua ikan sebesar paha dia tangkap, tapi Yakub selalu mengatakan, "Ini ikan kecil." Dua ikan itu memang terlalu sedikit untuk memberi makan tujuh penumpang dan lima awak kapal pada malam nanti. Tapi kekhawatiran kami hanya sebentar.

Tak jauh dari tempat Yakub menjala, saat perahu melaju kencang, tiba-tiba kami dikejutkan oleh letusan. Dor! dor! dor! Tiga senapan menyalak dan seekor babi sekarat di pinggir sungai. Perahu berputar untuk menjemput hewan buruan. Yakub menusukkan tombak untuk mengakhiri penderitaan babi berjanggut itu. 

Saat perahu melaju, saya hanya memperhatikan keindahan hutan, tapi ketiga orang dengan senapan ini bisa melihat makan malam yang melintas. Tadi, sebelum senapan ditembakkan, ada sekelompok babi yang bersiap menyeberang. Babi memang bisa berenang.

Mereka pindah dari satu sisi hutan ke sisi yang lain untuk mencari makan. Migrasi biasanya terjadi pada Juli. Orang sana mengistilahkannya dengan musim babi berenang. Tapi, pada bulan lain, fenomena ini juga bisa terjadi. Belum satu jam, senapan kembali meletus, dan seekor lagi babi mampus.

Malam datang sekonyong-konyong karena mendung menyembunyikan senja di langit barat. Tanpa sadar, kabut sudah merambati pucuk-pucuk pohon, dan udara menjadi dingin. Yakub merentangkan tangan kanannya. Itu adalah isyarat kepada tiga motoris untuk menepikan perahu. Yakub memutar tubuhnya hingga menghadap kami. "Kita bermalam di sini," katanya—lebih terdengar sebagai perintah.

Tiga mesin berhenti menderu. Perahu panjang itu menepi oleh sisa-sisa dorongan mesin. Buih dan riak menyelinap di bawah lambungnya, sebelum perahu itu mendarat di pasir yang empuk. Untuk sementara, perjalanan kami berhenti di sini. Terlalu berbahaya untuk diteruskan.

Malam menyembunyikan batu dan batang kayu. Jeram-jeram ganas pasti juga tak terlihat. Tak mungkin juga bermalam di rumah penduduk. Kampung terdekat jaraknya dua jam perjalanan. Di sekeliling kami hanya ada hutan yang amat rapat oleh pohon-pohon besar.

Untuk beberapa saat, kami dikepung ketenangan yang magis. Ini seperti mendengar concerto piano Moonlight Sonata: tenang, tapi ada keagungan di belakangnya. Di balik kegelapan yang semakin pekat, hutan di sekitar kami tidak benar-benar tidur. Sungai masih mengalir dan kami mendengar kericiknya. Sebagian hewan masih terjaga. Kami masih bisa mendengar suara beberapa di antara mereka di kejauhan.

Tak ada bintang, hanya petir yang sesekali menggelepar di hulu. Kami berdoa semoga di sana mendung jadi hujan sehingga air naik dan perjalanan jadi lebih mudah. Tapi, kami juga tahu, tak semua doa terjawab.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Immanuel Ebenezer Minat Maju di Pilgub Kalimantan Utara, Ini Profil Noel Ketua Relawan Prabowo Mania

27 hari lalu

Ketua Umum DPP Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer memberikan keterangan pers di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Beredar isu Prabowo mencekik dan menampar seorang wakil menteri (wamen) dalam suatu rapat di Istana Negara. Isu itu mulanya disebarkan Seword TV melalui akun YouTube mereka pada 17 September 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Immanuel Ebenezer Minat Maju di Pilgub Kalimantan Utara, Ini Profil Noel Ketua Relawan Prabowo Mania

Immanuel Ebenezer, Ketua Prabowo Mania menyatakan minatnya maju di Pilgub Kalimantan Utara. Apa alasannya? Catat karier politiknya.


Noel Ebenezer Klaim Dapat Restu Jokowi untuk Maju di Pilkada Kalimantan Utara

29 hari lalu

Immanuel Ebenezer alias Noel mengunjungi Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO
Noel Ebenezer Klaim Dapat Restu Jokowi untuk Maju di Pilkada Kalimantan Utara

Noel Ebenezer ingin mencalonkan diri sebagai cagub di Pilkada Kalimantan Utara setelah sebelumnya gagal dalam pencalegan dari Partai Gerindra


Pencarian Masih Dilakukan, Polisi Duga Pesawat Kargo Milik Smart Air Jatuh

53 hari lalu

Armada Smart Air (smartaviation.co.id)
Pencarian Masih Dilakukan, Polisi Duga Pesawat Kargo Milik Smart Air Jatuh

Pesawat kargo tipe PC 6 milik maskapai Smart Air hilang setelah lepas landas dari Tarakan menuju Binuang.


Kronologis Pesawat Hilang di Kalimantan Utara

54 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Kronologis Pesawat Hilang di Kalimantan Utara

Berikut kronologis hilangnya pesawat kargo pembawa sembako di Kalimantan Utara.


Jangan Lewatkan 4 Destinasi Wisata Kota Tarakan dan Sekitarnya

18 Desember 2023

Sejumlah wisatawan menikmati suasana  Pantai Amal Lama, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu, 20 Agustus 2023. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi optimistis Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) mampu mendorong wisatawan, terlebih Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) khususnya di Kalimantan Utara, UMKM dan kepariwisataan Indonesia akan tumbuh dan dilirik masyarakat lokal juga mancanegara. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Jangan Lewatkan 4 Destinasi Wisata Kota Tarakan dan Sekitarnya

Kota Tarakan punya 4 destinasi wisata, termasuk Pantai Amal dan Museum Sejarah Perminyakan.


PLTU Kawasan Hijau di Kalimantan Utara Dinilai Mengancam Ekonomi dan Lingkungan Sekitar

15 September 2023

Ilustrasi PLTU. Antaranews.com
PLTU Kawasan Hijau di Kalimantan Utara Dinilai Mengancam Ekonomi dan Lingkungan Sekitar

Riset Celios mengungkap rencana pembangunan PLTU batubara di kawasan industri hijau (KIHI) Kalimantan Utara menimbulkan sejumlah dampak yang perlu dikaji secara serius.


Ingatkan Ngerinya Bencana Perubahan Iklim, Jokowi: Manusia Sering Lupa Hubungannya dengan Alam

30 Agustus 2023

Presiden Jokowi (kanan) didampingi Ulama  Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (kedua kanan) saat menghadiri Muktamar Sufi Internasional atau World Sufi Assembly Conference 2023 di Sahid International Convention Center (SICC), Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 29 Agustus 2023. Muktamar Sufi Internasional yang mengangkat tema Contemporary Sufi Work In A Renewed World itu mengkaji formulasi pendidikan berbasis tasawuf dan dampaknya terhadap pengembangan karakter peserta didik. ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Ingatkan Ngerinya Bencana Perubahan Iklim, Jokowi: Manusia Sering Lupa Hubungannya dengan Alam

Menurut Jokowi, iklim bisa berubah lantaran manusia sering melupakan hubungannya dengan alam.


Inilah Kuota Haji 2023 Tiap Provinsi di Indonesia

2 Maret 2023

Ratusan umat muslim melakukan tawaf di kabah pada hari-hari terakhir ibadah haji di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi 10 Juli 2022. Jemaah haji dari luar negeri kembali untuk haji setelah dua tahun terganggu akibat pandemi COVID-19. REUTERS/Mohammed Salem
Inilah Kuota Haji 2023 Tiap Provinsi di Indonesia

Kuota haji Indonesia 2023 berjumlah 221.000, yakni 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Berikut rincian kuota haji tiap provinsi.


Kunjungan ke Kaltara, Jokowi Blusukan Cek Stabilitas Harga Bawang hingga Minyak Goreng

28 Februari 2023

Presiden RI Joko Widodo (kedua kiri) saat meninjau proyek pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa 28 Februari 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI
Kunjungan ke Kaltara, Jokowi Blusukan Cek Stabilitas Harga Bawang hingga Minyak Goreng

Jokowi menyempatkan blusukan di Pasar Tenguyun, saat melakukan kunker di Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa, 28 Februari 2023.


Jokowi Akan Letakkan Batu Pertama Pembangunan PLTA di Malinau Kaltara

23 Februari 2023

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) meninjau lokasi normalisasi Kali Ciliwung di Cikoko, Jakarta, Selasa 21 Februari 2023. Proyek normalisasi Kali Ciliwung untuk mengurangi banjir di Jakarta itu tersisa 17 kilometer dan diperkiran selesai pada akhir 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Akan Letakkan Batu Pertama Pembangunan PLTA di Malinau Kaltara

Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, untuk meletakkan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang pada 1 Maret 2023.