Warga mengikuti tradisi mandi keramas di sungai Cisadane, Tangearang, Banten, 27 Juni 2014. Tradisi tersebut bertujuan untuk membersihkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Ratusan warga Kelurahan Babakan, Sukasari, Kota Tangerang, Banten, menggelar ritual keramas bareng di bantaran Sungai Cisadane, Kamis, 25 Mei 2017. Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Dengan membawa gayung, peserta ritual, mulai anak-anak hingga orang dewasa, berbondong-bondong berjalan kaki menuju Sungai Cisadane. Masing-masing telah menyiapkan sampo pula.
Lalu mereka melakukan ritual itu di pinggir sungai. Ada yang keramas sendiri, ada yang saling bergantian membersihkan di antara mereka. Sebagian ada yang berenang di sekitaran sungai.
Ritual keramas bareng ini sudah dilakukan warga secara turun-temurun. Mereka meyakini melakukan hal tersebut bisa mendatangkan keberkahan. Acara tahunan ini juga sebagai bentuk kegembiraan dalam menyambut Ramadan.
Lokasi keramas bersama dilakukan persis di pinggir Sungai Cisadane yang bisa ditempuh dengan tangga turun. Tersedia juga tempat untuk berdiri dari bahan semen selebar tiga sampai empat meter yang berbatasan langsung dengan sungai.
H. Abu, Lurah Kelurahan Babakan, menjelaskan, kebiasaan keramas ini awalnya dilakukan warga setempat dengan menggunakan merang, yakni benih padi dari hasil panen yang dibakar. Lalu abunya dibiarkan semalam untuk dijadikan bahan alami perawatan rambut. "Namun, karena merang kini sulit, diganti dengan sampo saja."
Warisan Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan kegiatan ini merupakan warisan kearifan lokal yang patut dilestarikan. Dia mengatakan kebersamaan ini bisa meningkatkan semangat ukhuwah dan meningkatkan kekhusyukan menjalankan ibadah puasa.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada para tokoh masyarakat yang telah menjaga dan melestarikan budaya ini terus-menerus kepada anak-anaknya," katanya.
Dia menyambut baik usul warga agar ritual keramas tersebut menjadi kegiatan wisata budaya di Kota Tangerang. "Kita sekarang sedang membenahi infrastrukturnya," katanya.