TEMPO.CO, Jakarta - Antartika kini menjadi lebih hijau karena perubahan iklim. Dalam studi yang dimuat di jurnal Current Biology, Kamis, 18 Mei 2017, para ilmuwan melaporkan tumbuhan di Antartika, khususnya lumut, berkembang dengan cepat dalam 50 tahun terakhir.
Menurut studi, kehidupan tumbuhan hanya ada di sekitar 0,3 persen wilayah Kutub Selatan itu. Namun temuan-temuan baru tersebut menunjukkan adanya perubahan besar dalam biologi dan lanskap wilayah ikonis itu pada kondisi hangat di masa depan.
"Dalam waktu dekat, kita akan melihat Antartika menghijau sejalan dengan pengamatan yang dilakukan di Kutub Utara," kata Profesor Dan Charman dari University of Exeter, yang memimpin proyek penelitian tersebut.
Semenanjung Antartika dikenal sebagai salah satu wilayah yang mengalami pemanasan paling cepat di Bumi. Temperatur tahunan di sana telah merayap naik sekitar 0,5 derajat Celsius setiap dasawarsa sejak 1950-an.
Para peneliti itu menyadari mereka dapat mengambil banyak pelajaran mengenai bagaimana peningkatan temperatur telah mempengaruhi ekologi semenanjung tersebut.
Para peneliti mempelajari sampel inti dari tumpukan-tumpukan lumut, yang terpelihara dengan baik dalam kondisi dingin Antartika. Mereka meneliti lima inti tumpukan lumut di tiga lokasi dari satu daerah yang membentang sekitar 644 kilometer.
Lokasi-lokasi itu meliputi tiga pulau Antartika, yaitu Elephant Island, Ardley Island, dan Green Island, tempat tumpukan lumut yang paling tua dan paling dalam tumbuh.
Para ilmuwan menganalisis data dari 150 tahun terakhir dan mendapatkan bukti yang jelas mengenai titik perubahan—titik dalam waktu setelah aktivitas biologi secara jelas meningkat—dalam setengah abad terakhir.
"Kenaikan temperatur selama sekitar setengah abad belakangan di Semenanjung Antartika memiliki dampak dramatis pada tumpukan-tumpukan lumut yang tumbuh di wilayah tersebut," kata penulis utama studi itu, Matt Amesbury, dari University of Exeter.
Jika itu berlanjut, kata dia, dan dengan bertambahnya jumlah lahan bebas es akibat kemerosotan gletser secara terus-menerus, Semenanjung Antartika akan menjadi tempat yang jauh lebih hijau pada masa depan.
Menurut warta kantor berita Xinhua, para peneliti mengatakan akan terus mempelajari data inti dari ribuan tahun lalu di Antartika. Tujuannya, untuk meneliti bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekosistem sebelum kegiatan manusia mulai menimbulkan pemanasan global.
ANTARA
Berita terkait
Simak Dokumen yang Perlu Dibawa Peserta UTBK SNBT 2024
1 menit lalu
UTBK-SNBT 2024 akan digelar di 74 lokasi yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHead-to-Head Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Skuad Garuda Dihantui Catatan Buruk
2 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia tidak pernah menang atas Uzbekistan baik di level U-23 maupun senior. Bagaimana catatan pertemuannya?
Baca SelengkapnyaIni 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
5 menit lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia
5 menit lalu
Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia
Baca SelengkapnyaRibuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan
9 menit lalu
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaBesok UTBK, Begini Persiapan dan Lokasi Pelaksanaan di Unesa
15 menit lalu
Unesa menjadi salah satu perguruan tinggi yang menjadi lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT pada 30 April, dan 2-7 Mei
Baca SelengkapnyaPolisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya
29 menit lalu
Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu
Baca SelengkapnyaKPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan
29 menit lalu
Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut
Baca SelengkapnyaTop Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA
35 menit lalu
PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
37 menit lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca Selengkapnya