Akibat Perubahan Iklim Antartika Semakin Hijau  

Reporter

Jumat, 19 Mei 2017 12:51 WIB

Kondisi habitat penguin di Semenanjung Antartika yang esnya terus mencair akibat perubahan iklim. Penguin merupakan hewan pertama yang terkena dampak dari perubahan iklim drastis. boredpanda.com

TEMPO.CO, Jakarta - Antartika kini menjadi lebih hijau karena perubahan iklim. Dalam studi yang dimuat di jurnal Current Biology, Kamis, 18 Mei 2017, para ilmuwan melaporkan tumbuhan di Antartika, khususnya lumut, berkembang dengan cepat dalam 50 tahun terakhir.

Menurut studi, kehidupan tumbuhan hanya ada di sekitar 0,3 persen wilayah Kutub Selatan itu. Namun temuan-temuan baru tersebut menunjukkan adanya perubahan besar dalam biologi dan lanskap wilayah ikonis itu pada kondisi hangat di masa depan.

"Dalam waktu dekat, kita akan melihat Antartika menghijau sejalan dengan pengamatan yang dilakukan di Kutub Utara," kata Profesor Dan Charman dari University of Exeter, yang memimpin proyek penelitian tersebut.

Semenanjung Antartika dikenal sebagai salah satu wilayah yang mengalami pemanasan paling cepat di Bumi. Temperatur tahunan di sana telah merayap naik sekitar 0,5 derajat Celsius setiap dasawarsa sejak 1950-an.

Para peneliti itu menyadari mereka dapat mengambil banyak pelajaran mengenai bagaimana peningkatan temperatur telah mempengaruhi ekologi semenanjung tersebut.

Kapal kecil membawa para ilmuwan melintasi pecahan es di Antartika, 20 Janurai 2015 (AP/Natacha Pisarenko)

Para peneliti mempelajari sampel inti dari tumpukan-tumpukan lumut, yang terpelihara dengan baik dalam kondisi dingin Antartika. Mereka meneliti lima inti tumpukan lumut di tiga lokasi dari satu daerah yang membentang sekitar 644 kilometer.

Lokasi-lokasi itu meliputi tiga pulau Antartika, yaitu Elephant Island, Ardley Island, dan Green Island, tempat tumpukan lumut yang paling tua dan paling dalam tumbuh.

Para ilmuwan menganalisis data dari 150 tahun terakhir dan mendapatkan bukti yang jelas mengenai titik perubahan—titik dalam waktu setelah aktivitas biologi secara jelas meningkat—dalam setengah abad terakhir.

"Kenaikan temperatur selama sekitar setengah abad belakangan di Semenanjung Antartika memiliki dampak dramatis pada tumpukan-tumpukan lumut yang tumbuh di wilayah tersebut," kata penulis utama studi itu, Matt Amesbury, dari University of Exeter.

Jika itu berlanjut, kata dia, dan dengan bertambahnya jumlah lahan bebas es akibat kemerosotan gletser secara terus-menerus, Semenanjung Antartika akan menjadi tempat yang jauh lebih hijau pada masa depan.

Menurut warta kantor berita Xinhua, para peneliti mengatakan akan terus mempelajari data inti dari ribuan tahun lalu di Antartika. Tujuannya, untuk meneliti bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekosistem sebelum kegiatan manusia mulai menimbulkan pemanasan global.

ANTARA

Berita terkait

Simak Dokumen yang Perlu Dibawa Peserta UTBK SNBT 2024

1 menit lalu

Simak Dokumen yang Perlu Dibawa Peserta UTBK SNBT 2024

UTBK-SNBT 2024 akan digelar di 74 lokasi yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Head-to-Head Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Skuad Garuda Dihantui Catatan Buruk

2 menit lalu

Head-to-Head Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Skuad Garuda Dihantui Catatan Buruk

Timnas U-23 Indonesia tidak pernah menang atas Uzbekistan baik di level U-23 maupun senior. Bagaimana catatan pertemuannya?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 menit lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 menit lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

9 menit lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Besok UTBK, Begini Persiapan dan Lokasi Pelaksanaan di Unesa

15 menit lalu

Besok UTBK, Begini Persiapan dan Lokasi Pelaksanaan di Unesa

Unesa menjadi salah satu perguruan tinggi yang menjadi lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT pada 30 April, dan 2-7 Mei

Baca Selengkapnya

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

29 menit lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

29 menit lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

35 menit lalu

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

37 menit lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya