Zona Taman Pintar Yogyakarta Akan Punya Menara Eiffel

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 4 Mei 2017 14:56 WIB

Seorang anak mengamati wahana TV Kubus di Taman Pintar Yogyakarta (20/2). Taman ini untuk menumbuh kembangkan minat generasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan, dan pemainan. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Zona kunjungan di Taman Pintar Yogyakarta akan bertambah setelah Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kedutaan Besar Prancis serta Institut Francais dIndonesie menandatangani kesepakatan bersama membangun miniatur Menara Eiffel di tempat wisata itu.

"Nantinya, zona ini akan menambah wawasan pengunjung tentang Menara Eiffel. Pengunjung yang sebagian besar adalah pelajar bisa mempelajari menara ini secara detail, baik sejarah maupun struktur bangunannya," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistiyo di sela penandatanganan kesepakatan bersama dengan Kedutaan Besar Prancis di Yogyakarta, Kamis, 4/5.

Menurut Sulistiyo, tidak tertutup kemungkinan para pelajar atau pengunjung memperoleh pelajaran berharga mengenai struktur bangunan khususnya menara dan kemudian mengembangkannya untuk membangun menara sebagai sebuah land mark di Indonesia.

"Artinya, pelajar atau pengunjung bisa mengembangkan kreativitas yang mereka miliki khususnya untuk konstruksi bangunan," kata Sulistiyo tentang zona baru yang akan diberi nama Zona Jelajah Menara Eiffel.

Sulistiyo juga berharap, kesepakatan bersama tersebut bisa semakin mempererat hubungan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Prancis, khususnya dengan Kota Yogyakarta. "Harapannya, ada kerja sama lebih lanjut yang saling menguntungkan kedua belah pihak," katanya.

Kesepakatan bersama itu ditandatangani langsung oleh Sulistiyo dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet.

Di zona baru yang menempati lantai dua Gedung Kotak Taman Pintar itu akan menampilkan miniatur menara sesuai skala aslinya setinggi dua meter dilengkapi diorama kembang api, biografi Gustave Eiffel sebagai pendiri Menara Eiffel, sejarah konstruksi pembangunan, dan photobooth menara sehingga pengunjung seolah-olah berada di Eiffel.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, pelaksanaan pembangunan zona baru tersebut akan sepenuhnya dikerjakan oleh Kedutaan Besar Prancis dan Institut Francais dIndonesie (IFI).

"Luas lahan yang digunakan untuk zona tersebut memang terbatas. Namun kami berharap, zona ini bisa menampilkan informasi mengenai Menara Eiffel secara lengkap. Bahkan, Taman Pintar diberi salinan buku mengenai proses pembangunan menara," katanya.

Yunianto memperkirakan, proses pembangunan miniatur Menara Eiffel di Taman Pintar akan memakan waktu cukup panjang sehingga diperkirakan pada awal 2018, zona tersebut baru siap seluruhnya.

"Setelah penandatangan kesepakatan bersama, tentu akan ditindaklanjuti dengan proses persiapan pembangunan. Harapannya, tidak ada kendala apapun dan zona baru ini bisa menambah daya tarik Taman Pintar," katanya.

Sementara itu, Direktur IFI Yogyakarta Christine Moerman mengaku tertarik untuk membangun miniatur Menara Eiffel di Taman Pintar karena menara yang menjadi ikon Prancis itu sangat dikenal di Yogyakarta.

"Saat saya pertama kali datang ke Yogyakarta, gambar tentang Eiffel sepertinya ada di mana-mana. Ada di tas, kaos, topi. Jadi, kami pun berkeinginan untuk membangun miniatur menara di sini," katanya.

Ia berharap, miniatur Menara Eiffel tersebut meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat Indonesia khususnya generasi muda mengenai Prancis dan kemudian bisa berkunjung ke negara tersebut untuk melihat Eiffel secara langsung.

ANTARA

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya