Rambu Tengkorak Dipasang di Puncak Semeru  

Reporter

Rabu, 5 April 2017 10:27 WIB

Sejumlah pendaki mendaki Gunung Semeru dengan latar Gunung Bromo di Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Minggu (31/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Lumajang - Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru memasang rambu-rambu, termasuk rambu tengkorak, di kawasan puncak Mahameru, kendati pendakian hanya dibatasi hingga Pos Kalimati. Pihak taman nasional berdalih rambu-rambu itu dipasang untuk kepentingan petugas taman nasional.

Baca: Pendakian Semeru Baru Dibuka mulai April

Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II Taman Nasional BTS di Kabupaten Lumajang, Achmad Susdjoto, mengatakan petugas taman nasional juga rentan tersesat di Gunung Semeru. “Bukan hanya pendaki yang rentan tersesat, melainkan petugas juga rentan,” kata Achmad, kemarin.

Achmad juga tidak memungkiri ihwal kemungkinan pendaki yang akan menerabas larangan mendaki ke puncak Mahameru. “Mendaki hingga ke puncak Mahameru adalah tantangan bagi para pendaki Semeru,” katanya. Ketika mereka berhasil mencapai Pos Kalimati, puncak Mahameru yang tampak dari pos Kalimati seperti melambai-lambai, menggoda pendaki menapakinya. Mau tidak mau, pihak taman nasional harus mengantisipasi terjadinya insiden, seperti pendaki hilang, dengan memasang rambu.

Pemasangan rambu dan penunjuk arah diprioritaskan di kawasan puncak atau di batas vegetasi hingga ke puncak Mahameru. Di jalur ini, para pendaki kerap terkecoh saat menapaki jalur pendakian berpasir, mulai batas vegetasi hingga puncak Mahameru. Medan berpasir dan berbatu di trek terakhir menuju puncak itu kerap berubah karena alam. Akibatnya, patokan baku sulit dibuat, kecuali pendaki sudah berpengalaman.

Kejadian pendaki hilang kerap didahului karena pendaki kehilangan arah ketika tertinggal rombongan. Kerap juga pendaki seperti mengikuti seseorang di depannya padahal ternyata orang yang diikuti itu tidak nyata alias imajinasi pendaki sendiri. Kehilangan arah, kata Achmad, bisa jadi karena pendaki sudah kelelahan dan bisa akibat faktor alam, seperti kabut tebal dan badai.

Rambu-rambu juga dipasang di tempat-tempat yang rawan, seperti jalur yang mengarah ke jurang Blank 75 yang kerap menimbulkan korban jiwa. “Mungkin akan dipasang rambu, bisa bergambar tengkorak,” kata Budi Mulyanto, Kepala Seksi Taman Nasional.

DAVID PRIYASIDHARTA


Berita terkait

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

25 Juni 2023

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

Libur long weekend bersamaan liburan sekolah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga ke berbagai destinasi.

Baca Selengkapnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

22 Mei 2023

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

Penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo tersebut dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

19 Mei 2023

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

16 April 2023

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut daerahnya memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

16 Februari 2023

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

Jembatan kaca Seruni Point merupakan jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo, tepatnya di Dusun Seruni Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

10 Januari 2023

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

Pantai Sijile yang berada di kawasan wisata Merak Baluran Situbondo itu termasuk pantai indah yang masih belum banyak terjamah.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

11 Desember 2022

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

Sebagai langkah awal, dilakukan pembersihan Pasar Bong di Surabaya secara menyeluruh sebelum dilakukan beautifikasi.

Baca Selengkapnya

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

5 Desember 2022

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

KA Blambangan Ekspres menghubungkan Semarang dan Banyuwangi yang selama ini belum dilayani rute kereta secara langsung.

Baca Selengkapnya

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

1 Desember 2022

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

Saat ini, Jember Mini Zoo memiliki koleksi satwa sebanyak 300 ekor dengan 40 macam spesies.

Baca Selengkapnya