Sumba Gelar Festival Tenun Ikat dan Parade Ribuan Kuda Sandelwood
Editor
Tulus widjanarko
Jumat, 31 Maret 2017 08:02 WIB
TEMPO.CO, Kupang - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan Festival Tenun Ikat dan parade ribuan kuda sandelwood di Pulau Sumba akan menonjolkan potensi daerah tersebut sebagai lumbung ternak.
Baca; Kuda Sandelwood Siap Antar Turis Berkeliling Pulau Sumba
Marius mengatakan Pulau Sumba adalah salah satu sentra populasi ternak besar, seperti kuda, sapi, kerbau, selain Pulau Timor. Bahkan produksi ternak Sumba pernah diekspor ke luar negeri.
“Jadi festival itu tidak hanya memotivasi masyarakat untuk memelihara kuda, namun juga menonjolkan Sumba sebagai daerah lumbung ternak di Nusa Tenggara Timur," kata Marius, di Kupang, Kamis, 30/03.
Menurut Marius kuda sandelwood di daerah itu sudah terkenal ke berbagai belahan dunia sebagai tunggangan yang tangguh dan cepat. "Kami ingin promosikan (lagi) bahwa satu-satunya populasi kuda sandelwood hanya ada di Sumba," katanya.
Kelihaian kuda sandelwood, kata Marius, selama ini menarik kunjungan wisatawan melalui atraksi budaya Pasola yang diadakan setiap tahun.
Marius mengatakan pemerintah daerah setempat tengah merancang agar "branding" kuda sandelwood langsung ditampilkan ketika Presiden Jokowi menghadiri kegiatan tersebut. "Kalau bisa beliau (Presiden Jokowi) juga sejenak menunggangi sandelwood," kata dia.
Marius bersama bupati Sumba Barat Daya telah bertemu Menteri Sekretariat Negara Pratikno untuk berkoordinasi jadwal Presiden Jokowi . "Pak Pratikno mengatakan Presiden Jokowi ingin bertemu dengan para peternak di Sumba, sehingga momentumnya sangat pas," kata dia.
Adapun dalam Festival Tenun Ikat akan diikuti 2.017 penenun dari seluruh bagian Sumba. Para penenun akan memeragakan aktivitas menenun mulai dari pencampuran warna untuk kain, hingga proses menjadi kain atau selendang.
ANTARA