Segera Hadir, Agrowisata Kebun Plasma Pisang Yogyakarta

Reporter

Minggu, 12 Februari 2017 13:05 WIB

Seorang petugas membersihkan rumput di bawah rumpunan pisang kates di Kebun Raya Purwodadi (KRP), Pasuruan, (25/6). Pisang kates ini menjadi salah satu pisang kultivar kebanggaan KRP. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta akan dikembangkan menjadi agrowisata unggulan. Saat ini terdapat koleksi 346 kultivar pisang di sana. "Ini dilakukan dnegan tidak menghilangkan fungsi utamanya sebagai tempat pelestarian dan pengembangan benih pisang," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid di Yogyakarta, Minggu.


Berita lain: Menikmati Cokelat Asli dari Gunung Api Purba


Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta diklaim sebagai kebun pisang paling lengkap se-Asia Tenggara itu. Luas kebun adalah dua hektare


"Mimpi besarnya adalah mengembangkan lokasi ini menjadi agrowisata karena potensi yang ada cukup memadai," kata Imam. Menurut dia, pengembangan menjadi agrowisata itu adalah bagian dari pelaksanaan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

"Dengan menjadi agrowisata, kami tetap bisa melakukan pelestarian, pengembangan benih sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Seluruh fungsi tersebut akan menjadi maksimal, jika bisa dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan," katanya.

Untuk mewujudkan caita-cita itu diperlukan usaha keras, di antaranya, harus melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana pendukung termasuk menata sumber daya manusia (SDM). "Misalnya saja, menata kebun agar pengunjung yang datang nyaman, atau melengkapi dengan beragam permainan bertema pisang karena selama ini sebagian pengunjung adalah pelajar," kata Imam.

Ia berharap, pengembangan awal Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta sebagai agrowisata bisa dimulai pada 2018. "Sebenarnya, keinginan ini sudah cukup lama, tetapi realisasinya belum maksimal," katanya.

Selain memiliki koleksi berbagai pisang yang biasanya dikonsumsi masyarakat seperti pisang raja, dan ambon, kebun tersebut juga memiliki koleksi pisang yang jarang diketahui masyarakat seperti pisang raja seribu, pisang sangga buwana, dan pisang jarum dari Papua.

"Kami pun sudah mengantongi sertifikasi untuk benih pisang raja bagus," kata Imam. Pengembangan benih di kebun plasma dilakukan secara alami dan dengan pengembangan kultur jaringan.

Selain produk pisang, kebun juga memproduksi berbagai makanan olahan dari pisang seperti keripik dan sirup.

ANTARA


Berita lain: Perayaan Cap Go Meh Di Sambas Dikuti 49 Tatung

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.

Baca Selengkapnya

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.

Baca Selengkapnya

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.

Baca Selengkapnya

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.

Baca Selengkapnya

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.

Baca Selengkapnya