Festival Pasola Akan Digelar Februari dan Maret

Reporter

Sabtu, 4 Februari 2017 12:57 WIB

Sejumlah pria Sumba melemparkan lembing diatas kuda saat festival perang Pasola di Desa Ratenggaro di Pulau Sumba (22/3). Pasola, sebuah ritual kuno, melibatkan dua tim laki-laki di atas kuda pengisian terhadap satu sama lain ketika mencoba untuk memukul lawan mereka dengan 'pasol' lembing. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Kupang - Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Welly Rohimone mengatakan bahwa jadwal pelaksanaan Festival Pasola di Pulau Sumba tahun 2017 sudah ditetapkan. Festival ini akan digelar pada bulan Februadi dan Maret 2017


Penetapan jadwal tahunan itu dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten. "Tema tahun ini adalah “Ayo ke Sumba”. Festival Pasola hanya sekali setahun, nikmati keindahan Sumba, negeri para merapu," katanya, Jumat, di Kupang.


Berita lain:


Banyuwangi Festival Digairahkan 72 Acara Sepanjang ...


Kepuasan Penuh Saat Melancong Ke Sungaipenuh


Advertising
Advertising

Pariwisata Toraja, Sensasi Minum Kopi Dataran Tinggi



Selengkapnya, jadwal Festival Pasola adalah sebagai berikut:


18 Februari di Lamboya (Sumba Barat) dan Kampung Homba Kalaiyo (Sumba Barat Daya).



20 dan 21 Februari di Kampung Bondo Kawangu dan Kampung Rara Winyo, Sumba Barat Daya.

17 Maret di Kampung Maliti Bondo Ate



18 Maret di Kampung Waiha, Sumba Barat Daya.

20 Maret di Kampung Wainyapu, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pasola adalah tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba. Sebelum Pasola biasanya diawali dengan pelaksanaan adat nyale.

Adat nyale adalah salah satu upacara guna memanjatkan rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai.

Adat tersebut dilaksanakan pada waktu bulan purnama saat cacing-cacing laut (dalam bahasa setempat disebut nyale) keluar di tepi pantai.
Para Rato (pemuka suku) akan memprediksi saat nyale keluar pada pagi hari, setelah hari mulai terang.

Nyale kemudian dibawa ke majelis para Rato untuk dibuktikan kebenarannya dan diteliti bentuk serta warnanya. Bila nyale gemuk, sehat, dan berwarna-warni, pertanda tahun tersebut akan mendapatkan kebaikan dan panen yang berhasil.

Sebaliknya, bila nyale kurus dan rapuh, akan dipercayai akan mendapatkan malapetaka.


Setelah penangkapan nyale, baru pasola boleh dilaksanakan. Pasola dilaksanakan di padang yang luas, disaksikan warga dari kedua kelompok yang bertanding. Acara ini biasanya mendapat perhatian masyarakat umum, dan wisatawan asing, maupun lokal.



ANTARA



Berita terkait

Titik Nol Terselatan Nusantara di Kabupaten Rote Ndao Diresmikan, Cocok Jadi Destinasi Wisata

14 Januari 2023

Titik Nol Terselatan Nusantara di Kabupaten Rote Ndao Diresmikan, Cocok Jadi Destinasi Wisata

Kawasan titik nol terselatan di Rote Ndao itu memiliki pemandangan alam yang indah.

Baca Selengkapnya

Kunjungan ke Desa Wisata Golo Loni, Main Arung Jeram Wajib Tanam Bambu

7 Januari 2023

Kunjungan ke Desa Wisata Golo Loni, Main Arung Jeram Wajib Tanam Bambu

Menanam bambu itu menjadi kewajiban wisatawan ke desa wisata yang mengambil paket wisata atraksi arung jeram.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingin Genjot Kunjungan Wisata ke Labuan Bajo di Libur Akhir Tahun ini

20 Desember 2022

Sandiaga Uno Ingin Genjot Kunjungan Wisata ke Labuan Bajo di Libur Akhir Tahun ini

BPOLBF mencatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Labuan Bajo per November 2022 tercatat sebanyak 155.712 orang

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Tahun, Bupati Manggarai Barat Ajak Wisatawan Datang ke Labuan Bajo

13 Desember 2022

Libur Akhir Tahun, Bupati Manggarai Barat Ajak Wisatawan Datang ke Labuan Bajo

Tak hanya wisata alam, Manggarai Barat dan sekitar Labuan Bajo memiliki sejumlah desa wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Akan Tetap Berlaku Tahun Depan

18 November 2022

Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Akan Tetap Berlaku Tahun Depan

Rencana kenaikan tarif masuk pulau Komodo itu mendapat protes dari warga setempat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata.

Baca Selengkapnya

NTT Gelar Pesta Raya Flobamoratas untuk Perubahan Iklim

17 November 2022

NTT Gelar Pesta Raya Flobamoratas untuk Perubahan Iklim

Pesta Raya Flobamoratas akan menyajikan berbagai pagelaran bertema iklim.

Baca Selengkapnya

Penataan Labuan Bajo Selesai 2024, Ditargetkan Datangkan 1,5 Juta Wisatawan Per Tahun

1 November 2022

Penataan Labuan Bajo Selesai 2024, Ditargetkan Datangkan 1,5 Juta Wisatawan Per Tahun

Penataan yang dilakukan di Labuan Bajo sejak 2020 mencakup beragam fasilitas, mulai dari bandara, pelabuhan peti kemas hingga watrerfront.

Baca Selengkapnya

Saat Sandiaga Uno Jadi Tour Guide Menteri Kesehatan SIngapura di Labuan Bajo

30 Oktober 2022

Saat Sandiaga Uno Jadi Tour Guide Menteri Kesehatan SIngapura di Labuan Bajo

Ditemani Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan Singapura menjelajahi sejumlah destinasi wisata di Labuan Bajo.

Baca Selengkapnya

Tour The Timau, Cara Kaum Bapa PGI NTT Promosikan Wisata Gunung Timau

18 Oktober 2022

Tour The Timau, Cara Kaum Bapa PGI NTT Promosikan Wisata Gunung Timau

Hingga saat ini, sudah terdaftar sebanyak 129 peserta balap sepeda Tour The Timau dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

IFG Labuan Bajo Marathon 2022, Cara Menantang Menikmati Keindahan Labuan Bajo

23 September 2022

IFG Labuan Bajo Marathon 2022, Cara Menantang Menikmati Keindahan Labuan Bajo

Labuan Bajo akan menjadi lokasi penyelenggaraan event sport tourism atau wisata olahraga yang menantang.

Baca Selengkapnya