Penduduk kota Sabang menanti turunnya para wisatawan mancanegara yang akan turun dari kapal pesiar Cruise Silver di Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang, Aceh, 2 Januaro 2016. Kapal pesiar berbendera Bahama/Nassau ini membawa 232 turis dari 25 negara. ANTARA/HO-Indroyono Soesilo
TEMPO.CO, Sabang - Sepanjang 2016 sebanyak tujuh kapal pesiar telah berlabuh di Kota Wisata, Sabang, Provinsi Aceh. Turis yang ikut bersama kapal-kapal mewah tersebut sekitar 8.000 orang.
"Kami optimistis bahwa Sabang telah menjadi magnet kapal-kapal cruise dunia karena volume kunjungan cruise ke Sabang terus meningkat," kata Kepala Unit Manajemen Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Zulkarnaini Abdulah dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 24 Agustus 2016.
Menurut dia, dengan semakin tertariknya operator cruise singgah ke Sabang, hal itu akan mendongkrak ekonomi rakyat karena kunjungan cruise ini berdampak langsung.
BPKS akan terus berupaya untuk memberi pelayanan terbaik kepada operator cruise. "Sehingga mereka akan merasa aman dan nyaman saat singgah di Kota Sabang," ujarnya.
Kapal terakhir yang singgah di Sabang adalah Cruise MS. Pacific Eden berbendera Inggris pada Kamis, 18 Agustus lalu. Kapal yang dinakhodai Cristopher James Norman itu mengangkut 1.960 wisatawan yang terdiri atas 1.341 penumpang dan 619 kru.
Kepala BPKS Sabang, Fauzi Husin, mengatakan pada akhir 2016 Sabang telah diprogramkan akan dikunjungi Islamic Cruise. BPKS sedang mempersiapkan untuk menyambut pelayaran Islamic Open Sea Singapura-Langkawi-Penang-Banda Aceh (via Pelabuhan Sabang).
Rencananya operator cruise dari pihak Costa/Carnival akan membawa 2.000 penumpang dan 900 kru. Wisatawan Islamic Cruise tersebut sebagian besar bertujuan ke beberapa daerah wisata di Sabang dan Banda Aceh, khususnya Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Tanggal 17-18 Agustus 2016 merupakan pengecekan akhir security port dari pihak Costa/Carnival.
