Terus Terjaga di Pujasera Sleepless Tebet  

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 15:32 WIB

Suasana Kedai Sleepless, Foodcourt baru di Tebet, Jakarta, 8 Maret 2016. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Obrolan mengalir lancar saat perut kenyang. Seperti yang dirasakan Usman Hamid di Sleepless, gerai makan anyar di Tebet, Jakarta Selatan, dua pekan lalu. Dengan makanan tersaji di piring masing-masing, aktivis hak asasi manusia itu terlibat perbincangan santai dengan teman-temannya. “Kalau soal makanan, biasanya yang beda sudut pandang politik bisa akur,” ujar Usman tertawa, seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 23 Maret 2016.

Berlokasi di Jalan Tebet Utara Dalam, gerai itu dibuka 6 Maret lalu. “Awalnya mau buat coffee shop 24 jam, makanya namanya Sleepless,” ujar Made Repel Sandji, pemilik tempat itu, kepada Tempo. Namun niat tersebut belum kesampaian. “Masih dalam proses perbaikan macam-macam.” Jadinya Sleepless buka mulai pukul 11.00 sampai 23.00 saban hari.

Made, yang juga pemilik Smarapura, restoran Bali di Tebet, lebih berperan sebagai penyedia tempat di Sleepless. Dia hanya mengisi satu dari sepuluh gerai di pujasera itu dengan sajian bubur dan lontong Bali. Sisanya, dikelola orang lain.

Mereka di antaranya Usman Hamid, 39 tahun. Aktivis lulusan Universitas Trisakti ini mengusung kedai hotdog @Diyoji. Menggandeng koki sekaligus budayawan Rahung Nasution, dia juga menyiapkan satu gerai lagi untuk menyajikan menu lokal yang dipadukan dengan masakan asing. “Kami berencana menghadirkan menu sehat untuk melawan sajian menu instan dan junkfood,” kata Usman.



Di Sleepless kita juga bisa mendapati tekwan, dimsum, steik, mi koclok Cirebon, sate maranggi, serta kerang dan tutut. “Semua makanan di sini saya tes dulu. Kalau enggak sehat, ya, saya tolak,” tutur Made.

Kisaran harga makanan di sana adalah Rp 12–35 ribu per porsi. Saya mencicipi bubur Bali dari kedai Smarapura. Porsinya tak terlalu besar, tapi cukup mengenyangkan karena penuh sayuran, kuah santan kuning, kacang, dan daging ayam. Sekilas mirip bubur Manado.

Sleepless didesain seolah sebagai pengusir kantuk. Lihat saja temboknya yang berwarna-warni layaknya taman kanak-kanak. Ruangan dibuat terbuka dengan langit-langit tinggi dan lampu gantung di setiap meja. Di sudut ruangan, terdapat panggung 2 x 4 meter--dengan panel kayu yang juga warna-warni--sebagai tempat musik dan hiburan hidup lainnya.

Usman ingin menjadikan Sleepless sebagai tempat kongko para aktivis. Dia mengatakan, pada era keterbukaan saat ini, demokrasi menunjukkan paradoksnya. “Di satu sisi memberi kebebasan, tapi di sisi lain masih memberi represi,” ucapnya. “Dari dapur dan ruang makan seperti ini, revolusi bisa dimulai kembali.”

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

26 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

36 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

44 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

44 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

47 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

50 hari lalu

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

23 Februari 2024

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

Sejak masa kampanye Pemilu 2024 hingga sehari jelang 14 Februari, paling tidak ada 16 kasus intimidasi yang menyasar setidaknya 34 korban.

Baca Selengkapnya

Tim Riders Slank Korban Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Kramat Jati Ikut Cek TKP Rabu malam

4 Januari 2024

Tim Riders Slank Korban Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Kramat Jati Ikut Cek TKP Rabu malam

Kejadian Yudha terjerat kabel optik terjadi ketika kru road show Slank itu sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Cipinang Muara.

Baca Selengkapnya

Telkom Pastikan Kabel Optik yang Jerat Leher Kru Road Show Slank Bukan Milik IndiHome

3 Januari 2024

Telkom Pastikan Kabel Optik yang Jerat Leher Kru Road Show Slank Bukan Milik IndiHome

Perwakilan Telkom Indonesia telah menemui kru Slank yang menjadi korban terjerat kabel optik di Kramat Jati, Jaktim. Kabel itu bukan milik IndiHome.

Baca Selengkapnya

Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

27 Desember 2023

Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

Tim riders grup band SLANK terjerat kabel ketika sedang mengendarai motor di Kramat Jati

Baca Selengkapnya