Donat Drakula, Kuliner Baru Bogor Buatan Mahasiswa IPB  

Reporter

Kamis, 26 November 2015 14:49 WIB

Donat. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Anda ingin mencicipi kelezatan donat berbahan dasar dari kulit pisang? Lima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor mengembangkan donat berbahan dasar dari kulit pisang yang telah diekstrak menjadi tepung, lalu diolah menjadi donat drakula atau donat berbahan baku kulit pisang dan labu kuning.

"Ekstrak kulit pisang dilakukan sebagai pemanfaatan limbah kulit pisang agar optimal. Kulit pisang diekstrak menjadi tepung, campuran bahan baku membuat donat, dan juga varian rasa toping atau selai isi donat," kata Rahmat Junaedi, salah satu dari lima penggagas Donat Drakula saat ditemui di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 26 November 2015.

Rahmat menjelaskan, kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, antioksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, minyak nabati, serat, serotin, dan serotonin.

Beberapa kandungan zat gizi yang terkandung dalam kulit pisang mengandung manfaat bagi manusia, di antaranya kandungan serotonin yang dapat menambah mood karena zat tersebut mempengaruhi rasa bahagia dalam tubuh manusia.

"Minyak nabati dapat meredakan rasa nyeri pada tubuh, antioksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh, dan kandungan vitamin serta mineralnya sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia," katanya.

Menurut mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB ini, penggunaan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan Donat Drakula juga sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait dengan diversifikasi pangan lokal dan upaya ketahanan pangan.

Yani Akhdan Rafif, ketua tim, menyebutkan selain kulit pisang, bahan baku pendukung Donat Drakula lainnya adalah labu kuning (Cucurbita moschata Durch). Buah tersebut dikenal di kalangan masyarakat sebagai campuran pembuat sayur, kolak, kue talam, dodol, dan cake.

"Sudah seharusnya labu kuning diolah menjadi suatu produk inovatif dan bernilai ekonomi tinggi. Citra labu kuning sebagai sayuran yang murah dan biasa saja harus diubah menjadi sayuran bergizi tinggi dan disukai berbagai kalangan," kata Yani.

Penelitian Donat Drakula ini dibimbing oleh dosen dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA, Dr Drajat Martioanto. Drajat mengatakan FAO gencar mengkomunikasikan seluruh negara di dunia untuk mengurangi kehilangan pangan mulai proses produksi hingga proses penyajian (food losses and waste).

"Pemanfaatan kulit pisang yang sudah diekstrak (diolah) lebih dulu bagian dari upaya kita untuk mengurangi food losses and waste, yang saat ini gencar disosialisasikan oleh FAO," katanya.

Menurut Drajat, kulit pisang yang telah diolah menjadi tepung berkohidrat yang mengandung amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakarida karbohidrat yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa. Manusia membutuhkan pati sebagai sumber energi yang penting.

"Kulit pisang bisa diubah dan dimanfaatkan untuk meningkatkan ketersediaan pangan, diversifikasi pangan, serta menciptakan sumber pangan baru," katanya.

Drajat menambahkan, pemanfaatan kulit pisang dan labu kuning untuk Donat Drakula juga menjadi alternatif lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor tepung terigu maupun gandum yang nilainya mencapai tujuh juta ton.

"Labu kuning juga dipercaya sebagai antibakteri, cacingan, memperbaiki status vitamin A, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Labu juga menjadi makanan pendamping ASI bagi bayi," katanya.

Rahmat menambahkan, Donat Drakula sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia sehingga cocok dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan masyarakat muslim. Harganya terjangkau, yakni Rp 30 ribu per kotak berisi 10 donat mini dengan varian rasa, vanilla, cokelat, dan stroberi.

Lima orang mahasiswa yang terlibat dalam penelitian Donat Drakula ini berasal dari berbagai fakultas, yakni Yani Akhdan Rafif, ketua tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan; Oki Setiawan dari Fakultas Perikanan dan Keluatan; Rahmat Junedi (FEMA); Eva Siti Nurazizah dari Fakultas Peternakan; dan Aulia Novianti dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen.




ANTARA

Berita terkait

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

4 jam lalu

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

6 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

8 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

8 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

13 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

16 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

17 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya