Salma Hayek berpose di depan patung Kahlil Gibran saat mengunjungi museum Kahlil Gibran di Libanon, 26 April 2015. Karya Kahlil Gibran, The Prophet menceritakan seorang pria, Al-Mustafa yang tinggal dalam pengasingan di sebuah pulau selama 12 tahun. AP Photo
TEMPO.CO,Meksiko City - Pulau patung atau 'La Isla dela Munecas' adalah salah satu pulau yang ada di bagian selatan Meksiko. Pulau ini diberi nama begitu karena hampir semua pohon dan pondok yang ada di pulau ini dihiasi berbagai jenis patung berwajah seram.
Meskipun punya sejarah yang mengerikan, pulau ini tidak pernah sunyi dari kunjungan wisatawan. Semua ingin menyaksikan sendiri patung-patung tersebut.
Darimana patung-patung itu berasal? Sejarah pulau ini dimulai lebih 50 tahun lalu, ketika seorang pria bernama Don Julian Santana meninggalkan istri dan anak-anaknya semata-mata untuk menghabiskan sisa hidupnya di pulau itu.
Meskipun dia sudah menikah, Julian memilih untuk menghabiskan masa tuanya di sana dan menjadi penjaga pulau. Nah, belakangan, saat menjaga pulau tersebut, Julian menemukan mayat seorang anak perempuan yang mati tenggelam di salahsatu saluran air. Julian konon menyalahkan dirinya atas kematian gadis itu. Dia percaya bahwa dia bertanggung jawab penuh karena gagal menyelamatkan nyawa sang anak.
Ketika itulah, Julian menemukan sebuah boneka mengambang di saluran drainase. Dia percaya bahwa boneka itu pastilah milik sang anak yang tenggelam di sana. Julian kemudian menggantung boneka itu di salah sebuah tiang di rumahnya, sebagai tanda hormat terhadap kematian anak tersebut.
Sejak itu pula, Julian mulai mengumpulkan berbagai patung. Lama-kelamaan, kebiasaan itu berkembang. Kini setiap kali Julian pergi memancing, dia akan mencari dan mengumpulkan patung untuk digantungkan di setiap pohon yang ditemuinya. Dari situlah, berkembang kebiasaan untuk menggantungkan patung di pohon.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.