TEMPO.CO, Jakarta - Kota Sukabumi di Jawa Barat menyimpan aneka hidangan kuliner yang lezat. Kota sejuk ini juga memiliki makanan khas yang telah puluhan tahun dijajakan dan mendapat tempat di hati para penggemarnya. Berikut ini aneka makanan kreasi dapur Sukabumi plus tempat makan yang direkomendasikan.
Nasi Uduk Ungu
Sementara nasi uduk umumnya berwarna putih, di resto ini disulap menjadi ungu. Walhasil, penampilannya menjadi unik dan menarik. Lantas, dari mana warna ungu itu? Warna tersebut ternyata berasal dari buah bit dan ubi. Kandungan gizi yang terdapat pada umbi-umbian itu menjadi nilai tambah tersendiri untuk sajian ini.
Menu andalan ini disajikan dengan ayam (kampung) goreng, tahu, tempe, lalap, dan sambal serta telur dadar tipis sebagai alasnya. Satu porsi nasi uduk ungu spesial ini dapat dinikmati dengan harga Rp 23 ribu per porsi. Untuk yang hanya memilih ayam negeri hanya Rp 17.500 per porsi. Tempat ini juga menawarkan satu menu unik lain, seperti Nasi Uduk Ijo, yang menggunakan cabai hijau sebagai pewarna alaminya.
Mamih Ungu Resto
Jalan Brawijaya No. 16
Sukabumi
Buka pukul 10.00-22.00
Bubur Ayam Campur Telur
Rasanya belum lengkap jika datang ke Sukabumi tapi belum menikmati bubur ayamnya. Ya… bubur ayam tanpa disadari telah menjadi ikon kota tersebut. Di sepanjang jalan, saya relatif mudah menemukan penjual bubur ayam khas Sukabumi. Namun bubur yang konon kondang justru datang dari rumah makan ini.
Dalam setiap mangkoknya, Bubur Ayam Bunut Spesial dikreasikan dengan ati ampela, usus, dan telur muda. Sayangnya, rasa anyir dari telur tumisnya terlalu mendominasi menu seharga Rp 15 ribu per porsi ini. Kroket andalan seharga Rp 1.500 per potong juga rasanya tak terlalu wow. Tapi harus diakui porsinya cukup mengenyangkan.
Pusat Bubur Ayam Bunut
Jalan Siliwangi No. 93
Sukabumi
Buka pukul 06.00-22.30
Sekoteng Modifikasi
Bila malam tiba di Sukabumi dan hawa sejuk sudah mulai menyapa, mungkin minuman hangat bisa menjadi pilihan. Ada beberapa jenis minuman yang dapat dinikmati. Salah satunya sekoteng Singapore. Menurut pemiliknya, minuman ini memang berasal dari Negeri Singa itu. Namun rasanya sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan lidah Indonesia.
Isi setiap mangkoknya cukup ramai. Ada roti, biskuit, mutiara, kolang-kaling, kacang hijau, jali (polong-polongan), dan tangkwe (sejenis labu). Kuahnya terdiri atas bahan jahe dan pandan yang diberi susu kental manis. Dalam penyajiannya disertakan pula secangkir kecil teh pahit untuk menetralkan rasa manis berlebih. Harga per porsinya hanya Rp 9.000.
Sekoteng Singapore
Jalan Ahmad Yani (Teras Pertokoan)
Sukabumi
Buka pukul 17.00-23.00
Wedang Paris
Warung-warung tenda bermunculan di teras-teras pertokoan saat malam tiba di Kota Sukabumi. Di depan kawasan Kota Paris, Anda bisa menemukan sebuah warung yang menjajakan wedang ronde. Mungkin karena lokasinya itulah tempat ini dikenal dengan nama Wedang Paris.
Wedang ronde yang disajikan dalam mangkok ini berisikan mochi—kue dari ketan—tanpa isi dan taburan kacang tanah dengan kuah jahe. Rasa jahenya kurang menghangatkan untuk menu seharga Rp 7.500 per mangkok. Di tempat ini dijual pula jakur (jahe-kencur) seharga Rp 7.500 per gelas.
Wedang Ronde Paradise
Jalan Ahmad Yani No. 319 (depan Salon Paradise)
Sukabumi
Buka pukul 17.00-23.00
Bandros Trotoar
Tempat penjual bandros di Sukabumi ini rasanya lebih pantas dijuluki “Bandros Trotoar”. Betapa tidak, Bandros Ata—begitu namanya—berdiri di trotoar di Jalan Gudang, Sukabumi. Penggemar bandros sering memenuhi trotoar di sekitar warung itu sepanjang malam hingga menjelang dinihari.
Mungkin jam buka usahanya yang dimulai dari malam hingga subuh itu menjadikan tempat ini asyik untuk nongkrong. Berbeda dengan bandros di kota lain, bandros di tempat ini sekilas mirip dengan kue pukis, tapi empuk di bagian atas dan garing di bagian bawahnya. Penganan ini sepertinya memang tepat dijadikan sebagai teman kongko di tengah malam. Harganya hanya Rp 8.000 per satu cetakan.
Bandros Ata
Jalan Gudang No. 4
Sukabumi
Buka pukul 20.30-06.00
ANDRY TRIYANTO | TRAVELOUNGE
Berita terkait
Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu
4 hari lalu
Gempa tektonik bermagnitudo 3,2 mengguncang sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor pada Ahad malam, 12 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner
5 hari lalu
Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.
Baca SelengkapnyaChef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai
6 hari lalu
Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai
Baca SelengkapnyaMembawa Kuliner Sichuan ke Jakarta
8 hari lalu
Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
9 hari lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
15 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
19 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca Selengkapnya150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa
22 hari lalu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Ingin Wujudkan Sukabumi Bebas Korupsi
23 hari lalu
Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri mengikuti Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Diseminasi MCP tahun 2024 dan tindaklanjut rekomendasi hasil survei penilaian integritas (SPI) tahun 2023 dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI secara Virtual dari Pendopo, pada Selasa, 23 April 2024.
Baca SelengkapnyaBupati Sukabumi Sosialisasikan Peraturan untuk Kembangkan Potensi Daerah
23 hari lalu
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi mensosialisasikan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 13 tahun 2024 tentang Tata Kelola Inovasi Daerah kepada sejumlah perangkat daerah dan kecamatan, di Hotel Augusta Cikukulu, pada Selasa, 23 April 2024.
Baca Selengkapnya