TEMPO.CO , Slawi: Ribuan fosil dari Situs Semedo akan segera mendapat tempat yang layak setelah sepuluh tahun disimpan di rumah penduduk sekitar yang menemukannya. “Pembangunan tahap pertama Museum Situs Semedo dimulai tahun ini,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Afifudin, Jumat, 27 Maret 2015.
Situs Semedo berada di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Tegal. Cagar budaya yang membentang di areal Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pemalang itu ditemukan sejak 2005. Sedikitnya ada tiga fosil penting dari Situs Semedo yang dinilai telah membuka cakrawala baru bagi penelitian prasejarah.
Afifudin mengatakan, pembangunan Museum Situs Semedo tahap pertama dianggarkan sekitar Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Proyek pembangunan tahap pertama, meliputi gedung museum dan bangunan penunjang lainnya, saat ini masih dalam proses lelang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Museum Situs Semedo akan dibangun di lahan seluas satu hektare di lereng bukit Semedo. “Dalam nota kesepakatan, Pemerintah Kabupaten Tegal hanya menyiapkan lahan dan infrastruktur jalan kampung menuju museum itu,” kata Afifudin. Adapun pembangunan museum dan seluruh fasilitasnya ditanggung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain museum, pemerintah juga akan membangun kios-kios di sekitar gerbang masuk Desa Semedo. Kios-kios yang akan didirikan dalam pembangunan tahap kedua itu untuk memberdayakan ekonomi kreatif penduduk sekitar, meliputi usaha souvenir dan lain-lain. Museum Situs Semedo ditargetkan bisa dikunjungi wisatawan mulai akhir 2016.
Meski museum belum dibangun, pengunjung tetap bisa menyaksikan bermacam jenis fosil dari Situs Semedo di rumah Dakri, 58 tahun, warga RT 5 RW 2, Desa Semedo. Di rumah berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu itu tersimpan lebih dari 3.000 artefak, fosil tumbuhan, hewan, hingga kepingan tengkorak manusia purba Homo Erectus.
“Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran menetapkan rumah ini sebagai Pondok Informasi Purbakala Situs Semedo pada April 2012,” kata Tanti Asih, salah satu anak Dakri yang juga didapuk sebagai pelestari cagar budaya oleh Pemkab Tegal.
Meski rumahnya dipadati pengunjung tiap akhir pekan, Dakri dan Tanti tidak pernah memungut bayaran
Pada Juli 2014, Dakri menemukan fosil gigi dan rahang bawah king kong Jawa purba (Gygantopithecus blacy). Temuan Dakri, pemburu fosil di Bukit Semedo sejak 1987, mengejutkan para arkeolog karena membuktikan king kong bukan hanya mitos. Kini fosil gigi dan rahang kingkong itu disimpan di Museum Manusia Purba Sangiran, Kabupaten Sragen.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah
12 hari lalu
Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.
Baca SelengkapnyaPolres Tegal Tangguhkan Penahanan Sopir dan Kernet Bus Terguling di Guci
24 Mei 2023
Polisi menetapkan sopir bus dan kernetnya sebagai tersangka kelalaian mengakibatkan kecelakaan bus terguling masuk sungai di tempat wisata Guci.
Baca SelengkapnyaCerita Kiprah Perempuan Pantura dari Balik Lensa
14 Juni 2022
Lima tokoh perempuan dipilih menjadi pemeran utama pameran foto dengan tajuk "Kiprah Perempuan Pesisir".
Baca SelengkapnyaBuntut Konser Dangdut Kota Tegal, Kapolda Jateng: Patuhi Protokol Kesehatan
30 September 2020
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat taat terhadap protokol kesehatan pasca insiden konser dangdut di Kota Tegal.
Baca SelengkapnyaBuntut Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Terancam 1 Tahun Penjara
30 September 2020
Kepolisian Daerah Jawa Tengah menetapkan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo menjadi tersangka karena menggelar konser dangdut.
Baca SelengkapnyaGanjar Tegur Wali Kota Tegal yang Gelar Konser Dangdut
24 September 2020
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono karena menggelar konser dangdut di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTegal Bersiap New Normal, 40 TNI-Polri akan Jaga Setiap Mal
5 Juni 2020
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan akan meminta bantuan TNI dan Polri untuk menerapkan protokol kesehatan di era new normal.
Baca SelengkapnyaNew Normal, Satu Mal di Kota Tegal Dijaga 40 Tentara dan Polisi
4 Juni 2020
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan sudah mempunyai persiapan dalam menyambut era kenormalan baru (new normal ).
Baca SelengkapnyaWarga Kota Tegal Diminta Tetap Jaga Jarak, Meski PSBB Berakhir
22 Mei 2020
Masyarakat diminta menjaga Kota Tegal agar tetap menjadi zona hijau dengan mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan.
Baca SelengkapnyaBesok Tegal Tutup PSBB Covid-19 dengan Pesta Kembang Api
21 Mei 2020
Apel malam penutupan PSBB Covid-19 bakal digelar pada Jumat malam besok, sekitar pukul 22.00 WIB, di Alun-alun Kota Tegal.
Baca Selengkapnya