TEMPO.CO, Perth - Pertengahan Februari lalu, saya bertandang ke Pulau Rottnest di Australia Barat. Ditemani pemandu wisata Kirsty, saya berkeliling pulau kecil di bibir Samudra Hindia yang bisa ditempuh sekitar 90 menit perjalanan dari Perth dengan menggunakan kapal feri tersebut.
Dari pelabuhan feri di Perth, tiket pergi-pulang ke Rottnest seharga Aus$ 114, sudah termasuk pajak. Anda juga bisa menyewa sepeda dengan tarif Aus$ 30 untuk dipakai berkeliling pulau.
Dengan pasirnya yang putih serta pantai yang landai dan tenang, Rottnest menjadi tempat liburan favorit bagi warga Australia Barat. Feri rute Perth-Fremantle-Rottnest pergi dan pulang setiap saat.
Di pulau ini, ada quokka, hewan mirip tikus seukuran kucing yang merupakan anggota keluarga marsupial--sama dengan kanguru. Lantaran selalu tampak tersenyum, quokka digelari hewan paling bahagia di dunia. Di Rottnest, mereka ada di mana-mana. Hewan itu juga ramah dan tak takut manusia. Saya pun bisa bercanda dengan quokka. Sungguh sebuah pengalaman yang mengasyikkan.
Belakangan, saya sadar, bentuk pulau ini sepintas mirip Bali. Mereka sama-sama seperti lentera Aladdin. Bedanya, Rottnest lebih kecil, menunduk, dan tidak punya telapak seperti Bali.
Australia bagi saya adalah Aborigin, kanguru, bumerang, dan lagu Waltzing Matilda yang selalu terdengar dari Radio Australia siaran Indonesia. Saya pernah melihat bumerang, mencoba melemparnya tapi tak pernah berhasil membuatnya berputar. Bertemu dengan penduduk asli Australia juga sudah saya alami.
Tapi belum sekali pun saya bertemu dengan kanguru. Makanya, ketika Kirsty menawarkan turun di Fremantle dalam perjalanan pulang ke Perth, saya buru-buru mengiyakan. Saya ingin "bertemu" dengan daging kanguru.
Karena populasi kanguru sudah amat banyak, pemerintah Australia memang menganjurkan warganya mulai memakan daging binatang ini sebagai sumber protein. "Saya tahu tempat yang cocok untuk kamu," ucap Kirsty.
Dia membawa saya ke Little Creature, restoran sekaligus microbrewery yang menjual makanan, sea food, dan bir buatan sendiri. Restoran ini terletak di kompleks pelabuhan kapal ikan.
Seporsi Kangaroo Tomato Chutney dan satu Pint Bright Ale sore itu terasa begitu istimewa. Sambil memandangi pelabuhan ikan yang makin ramai menjelang malam, saya curiga, jangan-jangan restoran ini memang "rahasia kecil" yang sengaja disimpan untuk disampaikan kepada para tetamu Perth di saat-saat terakhir. Saya senang Kirsty melakukannya untuk saya.
PHILIPUS PARERA
Berita terkait
Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara
5 April 2018
White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaTempat Romantis Rayakan Valentine di Australia
14 Februari 2018
Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan
24 September 2017
Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.
Baca SelengkapnyaWisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua
24 September 2017
Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaTahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru
9 September 2017
Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.
Baca SelengkapnyaKiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat
9 September 2017
Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.
Baca SelengkapnyaAda Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing
5 September 2017
Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis
5 September 2017
Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.
Baca SelengkapnyaSejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia
9 Agustus 2017
KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaWisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina
8 Juli 2017
Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.
Baca Selengkapnya