Sultan Yogya Mantu, Kereta Keraton Bakal Dikirabkan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 11 Oktober 2013 16:45 WIB

Abdi dalem mengeluarkan kereta Kanjeng Nyai Jimat sebelum melakukan ritual Jamasan Kereta di Museum Kereta Keraton Yogyakarta, Selasa (27/11). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 12 kereta keraton Yogyakarta menjalani prosesi gladi kotor kirab. Prosesi tersebut dilakukan untuk uji coba kereta menjelang kirab acara resepsi dhaup ageng (pernikahan agung) putri keempat Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro pada 23 Oktober 2013 mendatang. Resepsi pernikahan akan diadakan di bangsal Kepatihan Yogyakarta.

“Dengan gladi kotor ini kami jadi tahu, berapa durasi waktu dibutuhkan perjalanan kereta dan bagaimana teknis kereta masuk dan keluar tempat acara,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah DIY Iswanto di Kepatihan, Jumat, 11 Oktober 2013.

Sebanyak 12 kereta tersebut tidak berangkat secara bersama. Lima kereta berangkat dari Keben atau keraton sisi selatan. Kelima kereta tersebut antara lain kereta yang ditumpangi pasangan pengantin, para penari, keluarga pengantin laki-laki, dan pengiring pengantin. “Kereta itu berjalan melalui sisi barat alun-alun utara menuju ke Jalan Trikora dan melawan arus ke Malioboro,” kata Iswanto.

Sedangkan tujuh kereta lainnya berangkat dari Pagelaran keraton. Ketujuh kereta tersebut antara lain kereta yang ditumpangi Sultan dan permasiurinya, GKR Hemas. Juga kereta yang ditumpangi Sri Paduka Paku Alam IX. Kereta tersebut keluar dar Pagelaran melalui tengah alun-alun utara. “Jadi ketujuh kereta itu jalan lurus ke utara lewat alun-alun utara hingga Malioboro,” kata Iswanto.

Meskipun baru gladi kotor, cukup banyak masyarakat yang menyaksikan kereta-kereta keraton tersebut dikeluarkan dari Museum Kereta Keraton. Apalagi kereta-kereta keraton yang diperlihatkan secara umum kepada masyarakat merupakan momentum langka. Kereta-kereta tersebut kemudian menjalani kirab dengan ditarik 68 ekor kuda lokal. Sebanyak 25 ekor kuda dari Kavaleri Bandung belum datang saat prosesi gladi kotor.

"Datangnya 18 Oktober nanti. Jadi kuda-kuda dari Bandung baru bisa ikut dalam gladi bersih pada 19 Oktober nanti,” kata Iswanto. Sebelum gladi kotor, pada 10 Oktober lalu, Sultan menyempatkan diri untuk melihat kondisi kereta yang akan dikirabkan, khususnya kereta Kyai Winomo Putro yang akan ditumpanginya nanti.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terpopuler
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
Gaji Hakim Konstitusi Cukup buat 'Lima Istri'
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu
200 Tanah Suami Airin, dari Banten sampai Melbourne
Cara Atut Menjadi Gubernur Banten Versi Jazuli

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

11 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

9 Januari 2024

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta menjalani prosesi siraman.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya