Ekspedisi Besar Mencari Posisi Ranu Tompe

Reporter

Sabtu, 28 September 2013 02:00 WIB

Para pendaki yang sedang berkemah di dekat danau Ranu Kumbolo, Malang, Jawa Timur, 1-7, 2012. Rabu Kumbolo merupakan salah satu dari enam danau yang ada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pada 2-11 Oktober 2013, mennyelenggarakan ekspedisi untuk menemukan lokasi Ranu Tompe.

“Kami belum pernah melihatnya, dan hanya tahu dari foto citra satelit dan peta kawasan,” kata Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNBTS Farianna Prabandari kepada Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Menurut Farianna, yang diketahui selama ini bahwa di kawasan TNBTS terdapat enam ranu (danau), yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan, Ranu Pakis, serta Ranu Tompe. Ranu tersebut terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung-gunung di dalam kawasan TNBTS, terutama Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Namun, hingga saat ini pihak TNBTS belum mengetahui keberadaan Ranu Tompe, sehingga perlu dilakukan ekspedisi untuk mencarinya. Ekspedisi ini merupakan yang ekspedisi besar pertama sejak TNBTS berdiri pada 1982.

Staf Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan TNBTS, Elham Purnomo, mengatakan bahwa kawasan Ranu Tompe diduga menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat banyak dan penting. Di antaranya berupa spesies anggrek dan pohon-pohon besar yang belum pernah dicatat dan diukur, serta burung pemangsa (raptor), khususnya Elang Jawa. Ranu Tompe juga diperikirakan menjadi tempat bersarang macan tutul.

Keragaman flora dan fauna tersebut diyakini masih aman, karena letaknya yang terisolasi dan jauh dari akses manusia. Diperkirakan Ranu Tompe berada di zona inti atau jantung TNBTS, yang merupakan zona perlindungan mutlak.

Berdasarkan peta kawasan, Ranu Tompe berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II. Ranu Tompe berada di lereng timur Gunung Semeru pada ketinggian 1.774 meter dari permukaan laut.

Secara administratif, lokasi Ranu Tompe masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Posisi geografis ini menjadikan Ranu Tompe sangat vital sebagai daerah tangkapan air bagi masyarakat Lumajang.

”Dalam ekspedisi, kami mengajak warga yang pernah ke sana sebagai pemandu. Beberapa aktivis lingkungan juga ikut. Wartawan juga boleh turut serta,” ujar Elham.

Proses kompilasi data, analisis, pembahasan dan finalisasi laporan ekspedisi ditetapkan maksimal sebulan pasca-ekspedisi.

ABDI PURMONO

Berita terkait

IPB Gelar Seminar Hasil Ekspedisi Batas Negeri

24 Februari 2020

IPB Gelar Seminar Hasil Ekspedisi Batas Negeri

Ekspedisi Batas Negeri merupakan program eksplorasi keanekaragaman hayati dan sosial budaya wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia oleh Uni Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor yang bekerjasama dengan TNI AL

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Pelayaran Napak Tilas Magelhaens Akan Digelar di Tidore

26 Desember 2017

Ekspedisi Pelayaran Napak Tilas Magelhaens Akan Digelar di Tidore

Kegiatan pelayaran keliling dunia bertajuk Ekspedisi Napak Tilas Magelhaens, akan digelar 2019-2021, dimulai dari Spanyol dan berakhir di Tidore.

Baca Selengkapnya

Pantau Ekosistem Terumbu, Ekspedisi Alor-Flores Timur Digelar  

24 Maret 2017

Pantau Ekosistem Terumbu, Ekspedisi Alor-Flores Timur Digelar  

WWF Indonesia dan Yayasan Reef Check Indonesia melaksanakan ekspedisi laut di kawasan konservasi perairan Alor dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

LIPI Petakan Pola Patahan Pemicu Gempa di Samudra Hindia

21 Februari 2017

LIPI Petakan Pola Patahan Pemicu Gempa di Samudra Hindia

LIPI akan melakukan pemetaan batimetri di Samudra Hindia sebagai dasar untuk menganalisis pola patahan pemicu gempa.

Baca Selengkapnya

BMKG Gelar Ekspedisi untuk Teliti Fenomena Kemaritiman  

20 Februari 2017

BMKG Gelar Ekspedisi untuk Teliti Fenomena Kemaritiman  

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kembali menggelar Ekspedisi Indonesia Prima 2017 untuk meneliti berbagai fenomena kemaritiman.

Baca Selengkapnya

Seorang Pendaki Tim Unpar Gagal ke Puncak Aconcagua  

2 Februari 2016

Seorang Pendaki Tim Unpar Gagal ke Puncak Aconcagua  

Satu pendaki perempuan Unpar mengalami sakit dan tak bisa melanjutkan perjalanan ke puncak Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Tim Pendaki Mahasiswi Unpar Dihadang Badai Gunung Aconcagua  

25 Januari 2016

Tim Pendaki Mahasiswi Unpar Dihadang Badai Gunung Aconcagua  

Perjalanan mencapai puncak Aconcagua harus diatur ulang akibat
badai salju.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi 7 Puncak Dunia, Mahasiswi Unpar Daki Aconcagua  

18 Januari 2016

Ekspedisi 7 Puncak Dunia, Mahasiswi Unpar Daki Aconcagua  

Pendakian dimulai dari Gunung Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Peneliti Temukan Bakteri Tak Lazim di Perut Mumi Es  

12 Januari 2016

Peneliti Temukan Bakteri Tak Lazim di Perut Mumi Es  

"Dia membawa spesies yang lebih lebih murni."

Baca Selengkapnya

Tujuh Spesies Burung Baru Ditemukan di Indonesia  

2 Februari 2015

Tujuh Spesies Burung Baru Ditemukan di Indonesia  

Di ketinggian sekitar 800 meter, ditemukan sarang burung bowerbird, burung yang pandai merias dan menjaga kebersihan sarangnya.

Baca Selengkapnya