Situs Sejarah Banyuwangi Rusak  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 19 April 2013 04:55 WIB

Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO , Banyuwangi: Juru bicara Komunitas Pecinta Sejarah Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kisma Donna Wijaya, mengatakan banyak situs sejarah di daerahnya rusak dan hilang. "Rusak karena pembangunan dan dijarah masyarakat," kata dia, Kamis, 18 April 2013.

Puluhan penggiat sejarah, Kamis siang, menggelar peringatan Hari Pusaka Dunia yang jatuh setiap tanggal 18 April 2013. Kegiatan itu diikuti puluhan orang dari Komunitas Pecinta Sejarah Blambangan, mahasiswa Sejarah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Garasi Hijau, Komunitas Fotografer dan sejarawan lokal.

Menurut Kisma, situs-situs yang rusak misalnya Situs Macan Putih di Kecamatan Kabat, Situs Hindu-Budha di Kecamatan Muncar, dan situs-situs peninggalan era Kolonial Belanda. Berbagai situs-situs tersebut rusak karena beralihfungsi menjadi mal, pertokoan, dan pemukiman. Masyarakat juga sering menjarah dan menjual ke pihak yang tak bertanggungjawab.

Situs-situs yang saat ini masih ada, kata Kisma, terancam karena Pemerintah Banyuwangi belum memiliki Peraturan Daerah Cagar Budaya. "Karena itu kami mendorong Pemkab Banyuwangi segera menerbitkan perda cagar budaya," kata dia.

Menurut Kisma, situs sejarah cukup penting untuk membangkitkan nasionalisme dan jati diri bangsa. Situs seharusnya menjadi cermin supaya kehidupan bangsa lebih baik dari masa lalu.

Massa memperingati Hari Pusaka Dunia dengan menjelajah situs bersejarah mulai titik nol kilometer di Jalan PB Sudirman hingga kompleks Inggrisan. Sambil berorasi, massa membentangkan berbagai poster yang berisi pentingnya menjaga kelestarian situs sejarah.

Hasnan Singodimayan, budayawan lokal, mengatakan Banyuwangi memiliki akar sejarah yang kuat. Banyuwangi menjadi bagian Kerajaan Blambangan yang merupakan kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa. Blambangan berdiri abad ke-13 hingga abad ke-18, tiga abad lebih lama dari Majapahit.

Blambangan menjadi rebutan kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Pajajaran, Mataram serta kerajaan Hindu di Bali. Selain itu, Inggris dan Eropa saling bersaing menguasai Blambangan. "Karena itu Banyuwangi memiliki banyak situs bersejarah," kata dia.

IKA NINGTYAS

Topik Terhangat:

Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

Berita terkait

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya