TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat kunjungan turis ke Pulau Komodo harus dibatasi pada masa mendatang. Bila tidak, alam dan habitat Taman Nasional Komodo akan rusak. Begitulah yang dikatakan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad, Senin, 1 April 2013.
"Pembatasan ini guna menjaga keutuhan pulau yang telah menjadi kawasan konservasi ini," ujar Sudirman di seminar "Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan". "Harus ada perhitungan berapa frekuensi kunjungan yang masih layak."
Sudirman mengambil contoh Kamboja. Frekuensi kunjungan ke Negeri Gajah itu begitu masif. Hingga akhirnya obyek wisata di sana mati karena eksploitasi berlebihan. Dan, menurut dia, kawasan konservasi dengan sumber daya kelautan tinggi seharusnya dijaga keeksklusifannya.
"Pemerintah dapat mengendalikan frekuensi kunjungan ke Pulau Komodo dengan memberlakukan kuota kunjungan," ujar dia. "Ada protapnya sehingga tidak sembarangan melakukan penyelaman amatiran atau menginjak terumbu karang."
Dia mengambil contoh pembatasan kunjungan turis ke Raja Ampat, Papua. Dalam waktu tertentu, jumlah pengunjung ke Raja Ampat hanya dibuka untuk 300 orang. "Hasilnya, Raja Ampat semakin diminati."
Wacana pembatasan frekuensi wisatawan ke Pulau Komodo, Sudirman melanjutkan, dapat diberlakukan setelah pelaksanaan Sail Komodo, September 2013. Bertempat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sail Komodo bertujuan untuk mempromosikan Pulau Komodo sebagai obyek wisata yang diakui secara internasional. Hingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata domestik dan asing ke Pulau Komodo.
"Tapi, jangan lupa, tempat wisata menjadi hebat bila kita dapat menata kawasan itu, dan orang tidak masuk secara sembarangan," ujar Sudirman.
ANANDA TERESIA
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spriritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Berita travel lain:
Wayang Beber Nyaris Punah
Pendakian Semeru Ditutup hingga Sebulan Lagi
Kebun Binatang Jambi Datangkan Tapir Sawahlunto
Bali Spirit Festival ke-6 Lebih Berwarna
Ada Akses Internet Gratis di Sepanjang Malioboro
Meksiko Batal Jadi Destinasi Utama Wisata Dunia
Berita terkait
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi
2 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya
20 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.
Baca SelengkapnyaProduksi Garam Nasional Lampaui Target
28 Februari 2024
Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,
Baca SelengkapnyaCina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia
5 Februari 2024
Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties
30 Januari 2024
KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia
18 Januari 2024
Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap
14 Januari 2024
Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan
13 Januari 2024
Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.
Baca SelengkapnyaWartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari
14 Desember 2023
Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun
1 Desember 2023
Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui Singapura.
Baca Selengkapnya