30 Ikon Kuliner Indonesia Diboyong Ke Jerman
Editor
Ratnaning Asih
Senin, 25 Februari 2013 19:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Setelah dikenal masyarakat dunia lewat keindahan alam maupun keberagaman seni budayanya, pemerintah berupaya membuka pintu lain untuk mempromosikan Indonesia, yakni lewat makanan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menunjuk 30 makanan dan minuman sebagai ikon kuliner Indonesia.
Salah satu langkah promosi adalah memboyong ikon kuliner tersebut dalam pembukaan pameran pariwisata akbar Internationale Tourismus-Bnörse (ITB) atau Bursa Pariwisata Internasional di Berlin, Jerman, 5 Maret 2013 mendatang.
“Indonesia yang menjadi negara official partner ITB bertanggung jawab terhadap penyajian makanan di acara tersebut,” ujar Achyaruddin, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even ketika ditemui di sela acara Patali Day di Hotel Dharmawangsa, Sabtu, 23 Februari 2013 lalu.
Vindex Tengker, Executive Chief Dharmawangsa Jakarta akan memimpin persiapan makanan tersebut bersama empat juru masak dari Indonesia dan 22 chef Jerman. “Kami akan membuat makanan untuk 4.500 orang,” ujar pria yang juga mantan juri acara reality show Masterchef Indonesia ini.
Sepuluh dari 30 ikon kuliner tersebut akan disajikan di ajang ITB, beberapa di antaranya adalah Soto Ayam Lamongan, Sate Ayam Madura, Tumpeng, Rendang Padang, Nagasari, Klapertaart, hingga kue lumpur. Sebagian bahan baku dibeli langsung di Jerman, sementara sebagian bumbu harus diterbangkan dari Indonesia. "Kami membawa bumbu sekitar 500 kilogram," ujarnya.
Vindex menyebutkan timnya menggunakan resep asli Indonesia, dengan sedikit penyesuaian. "Tingkat kepedasan sedikit dikurangi karena takutnya perut orang luar tidak bisa menerima,” ujar Vindex yang juga merupakan panelis penentu makanan yang dimasukkan dalam daftar 30 ikon kuliner Indonesia ini menambahkan.
Vindex optimis ikon kuliner Indonesia akan diterima oleh masyarakat dunia, terutama karena salah satu pertimbangan dalam proses seleksinya adalah harus mudah diterima selera orang asing. Ke depannya, ikon kuliner ini diharapkan mampu membuka jalan bagi dunia luar untuk merasakan kuliner khas Indonesia lainnya. “Yang dibawa ke Jerman baru ‘teaser’ saja,” ujarnya.
Setelah acara ITB ini, Kementerian juga berencana untuk memperluas promosi 30 ikon kuliner ini, yaitu dengan menghimbau duta besar di negara sahabat untuk menghidangkan sajian ini setiap jamuan resmi. Pemerintah juga berencana untuk mengadakan pelatihan memasak kuliner Indonesia ini pada chef di luar negeri.
RATNANING ASIH
Berita Terpopuler:
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain
Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan
Kenapa Aher Tak Terpengaruh Kasus PKS dan BJB?
Begini Persiapan Rieke Jika Masuk Putaran II
Kepailitan Batavia Air Dinilai Mencurigakan