TEMPO.CO, Dubai - Dubai akan segera memiliki jajaran tempat tinggal mewah, yaitu hotel bawah laut. Hotel yang dinamakan Water Discus ini akan menyajikan beberapa resor kelas dunia supermewah yang memungkinkan para tamu dapat menikmati hidup di bawah permukaan laut.
Hotel ini merupakan gagasan perusahaan Deep Ocean Technology, Polandia, yang dibantu oleh perusahaan Swiss, BIG InvestConsult AG. Rancang bangun hotel tersebut cukup aneh. Tampak lebih mirip perjalanan ke ruangan yang lebih dalam dibanding ruangan istirahat mewah. Bangunan tersebut terdiri atas dua bangunan besar berbentuk cakram yang keduanya dihubungkan dengan poros panjang sempit yang didalamnya terdapat tangga dan lift.
Para tamu bisa tinggal di 21 kamar hotel yang dirancang untuk menggabungkan dunia bawah laut semaksimal mungkin. Fasilitas hotel ini juga dilengkapi pusat penyelaman dan bar bawah air.
Di atas permukaan air juga ada bangunan apung yang terlepas dari bangunan utama. Bangunan ini dimaksudkan sebagai sekoci jika hotel tersebut dilanda bencana alam.
Water Discus bukanlah hotel pertama yang menjelajahi bawah air. Di Jules Undersea Lodge di Key Largo, Florida, terdapat tiga kamar di bawah air. Selain itu, di Maladewa ada sejumlah fasilitas di bawah air.
Tetapi penciptaan hotel bawah laut di Dubai ini sangat inovatif. "Proyek Water Discus membuka bidang baru untuk sektor pariwisata dan sektor perumahan di lepas pantai. Ini juga sebagai peluang baru untuk mendukung ekologi dengan penciptaan ekosistem bawah laut yang akan memberi perlindungan dunia bawah air," kata Bogdan Gutkowski, presiden pengembang BIG.
DAILY MAIL | ISMI WAHID
Berita terkait
VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan
2 hari lalu
Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri
Baca SelengkapnyaASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata
2 hari lalu
Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia
Baca SelengkapnyaRiset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif
2 hari lalu
Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.
Baca SelengkapnyaBanjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama
5 hari lalu
Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?
5 hari lalu
Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.
Baca SelengkapnyaJepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji
6 hari lalu
Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang
Baca SelengkapnyaPertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri
6 hari lalu
Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.
Baca SelengkapnyaBupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan
6 hari lalu
Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaDongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya
7 hari lalu
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.
Baca Selengkapnya11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan
7 hari lalu
Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya