Produsen Batik Semarangan Ciptakan Motif Khusus

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 30 Oktober 2012 05:38 WIB

Seorang perempuan menggoreskan canting berisi malam saat membatik pada Pameran Batik Warisan Budaya Dunia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (24/7). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO , Semarang: Pengusaha batik Semarangan menciptakan motif bernuansa daerah dengan beragam tema khazanah eksotis kota lama, hingga kisah legenda di masing-masing kelurahan, di ibu kota Jawa Tengah itu. "Kami ciptakan tiga motif, masing-masing ikon semarang, kelurahan, dan kuliner," kata Endah Purwanti, pemasaran produsen batik Semarang, kemarin.

Di antara tiga motif itu, ada yang bergambar gedung terkenal di Kota Atlas itu, seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, dan Tugu Muda. Untuk motif kelurahan, lebih banyak yang bercorak geometris, dikaitkan dengan nama kelurahan di Kota Semarang, seperti Bubaan, Purwosari, yang dikenal sebagai penghasil batik. "Sedangkan motif kuliner bergambar makanan khas Semarang, seperti lumpia dan wingko babat," kata Endah.

Meski demikian, produsen batik Semarangan yang membuka sanggar pendidikan membatik itu tetap mempertahankan motif klasik, seperti parang dan ceplok, serta sejumlah motif flora dan fauna, seperti kupu-kupu dan aneka kembang.

Saat ini, ada 11 motif yang telah dipatenkan di Hak Atas Kekayaan Intelektual, yakni motif Lawang Sewu Ngawang, Cheng Ho neng Klenteng Asem Arang.

Rata-rata, hasil produksi batik Semarang 16 itu dijual dengan harga kisaran Rp 90 ribu-Rp 4,5 juta. Endah mengatakan bahwa saat ini omzet penjualannya mencapai Rp 40 juta per bulan, sebelumnya hanya kisaran Rp 30--35 juta. Selain membuka gerai di pusat kerajinan di Kota Semarang, galeri batik itu menjual produknya ke Singapura dan Filipina.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Nurjanah, menyatakan batik khas Semarangan sangat menarik bagi wisatawan. Dia menyambut baik kreativitas pengusaha batik yang terus berkembang. “Salah satu upaya kami adalah melibatkan pengusaha batik dalam kunjungan city tour turis asing dari kapal Eropa (yang berlabuh di Semarang),” kata Nurjanah.

Selain itu, dinas menetapkan sejumlah produsen batik Semarangan guna dijadikan tempat wisata batik. “Mereka tak hanya berbelanja batik, tapi juga bisa mencoba membatik langsung,” katanya.

EDI FAISOL



Terpopuler:
5 Hal Unik di Pasar Geliting Maumere

6 Tempat Menarik di Maumere

Serayu Jadi Tujuan Favorit Burung Migran dari Cina

Berkisah Tentang Flores Lewat Foto

Tenun Ikat Asal NTT Segera Dipatenkan

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya