TEMPO.CO, Jakarta - Aksi pencurian ternyata mengintai kala liburan. Travel Money Sainsbury menyarankan Anda untuk berhati-hati menjaga barang pribadi saat berlibur di luar negeri. Sebab, hasil penelitian mereka menyebutkan, sekitar 7 persen orang Inggris telah menjadi korban pencurian saat melakukan perjalanan ke luar negeri dalam dua tahun terakhir. Nilai rata-rata yang dicuri mencapai £414 atau sekitar Rp 6,12 juta.
"Kami pergi berlibur untuk bersantai dan menghabiskan dengan keluarga dan teman, tapi penelitian menunjukkan orang menjadi korban kejahatan oleh penduduk lokal pada waktu liburan," kata Jo Nola dari Travel Money Sainsbury.
Menurut Jo Nola, uang tunai menjadi target utama pencurian saat liburan. Ia menyarankan tidak membawa uang dalam jumlah besar atau meninggalkannya di kamar hotel.
Dalam penelitian tersebut, hampir dua pertiga korban kehilangan uang tunainya karena dicuri. Sementara hampir seperempatnya kehilangan dompet mereka. Tak hanya uang, mereka juga kehilangan barang seperti kartu kredit atau debit, ponsel, kamera, pakaian, ipod atau perangkat sejenis, dan jam tangan.
Pencurian paling banyak terjadi di kendaraan umum dan kamar hotel. Sebanyak 16 persen korban menyatakan kejadian tersebut terjadi di masing-masing tempat ini. Sekitar 13 persen korban menyebutkan kehilangan di lokasi wisata, 13 persen saat berjalan kaki, dan 10 persen pada waktu berada di pantai. Kemudian, 10 persen menyatakan telah ditipu atau dirampok di dalam bar, 9 persen di ATM, 6 persen di dalam mobil, dan 6 persen lainnya di toko.
Jo Nola menyarankan untuk membawa kartu yang memungkinkan bagi Anda untuk menarik uang tunai saat dibutuhkan, semisal kartu ATM. "Sebaiknya Anda bawa dua kartu sehingga bila kehilangan salah satu, uang Anda dapat tetap terlindungi dan kartu Anda yang lainnya dapat diaktifkan," katanya menjelaskan.
