TEMPO.CO , Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto akan mengembangkan Stasiun Purworejo sebagai obyek wisata sejarah, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap Tahun Kunjungan Jawa Tengah 2013.
"Stasiun Purworejo merupakan salah satu aset bangunan bersejarah PT KAI. Pemugaran tahap pertama telah selesai pertengahan Desember 2011, dan selanjutnya akan dilakukan konservasi tahap dua berupa perbaikan lantai peron dan atap Stasiun Purworejo," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Selasa, 21 Februari 2012.
Untuk menandai peresmian Stasiun Purworejo sebagai obyek wisata, Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI pada 14 April 2012 akan menggelar kegiatan "Pasar Peron" di Stasiun Purworejo.
Menurut Surono, kegiatan yang digelar bersama Pemerintah Kabupaten Purworejo tersebut akan menampilkan berbagai hasil kerajinan, kuliner, dan kesenian tradisional setempat. Kegiatan "Pasar Peron" ini direncanakan akan digelar sebulan sekali setiap minggu kedua pada Sabtu dan Minggu.
Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI juga akan mendatangkan KA Pustaka ke Stasiun Purworejo, sehingga pengunjung dapat membaca berbagai koleksi buku yang disediakan kereta api perpustakaan ini.
Selain menggelar acara "Pasar Peron", PT KAI Daop 5 Purwokerto akan mengaktifkan kembali jalur kereta dari Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Purworejo untuk melayani KA wisata. Jalur kereta sepanjang 13 kilometer itu selama satu tahun terakhir tidak difungsikan, tapi masih layak dilalui rangkaian KA untuk tujuan wisata.
"Kami telah meninjau jalur KA antara Stasiun Kutoarjo dan Purworejo, ternyata jalur tersebut masih layak dilalui kereta api. Tapi untuk sementara kami akan mengoperasikan lori wisata terlebih dulu sebelum pengoperasian KA wisata tersebut," katanya.
Stasiun Purworejo dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1887 dengan struktur bangunan berupa bahan beton setinggi delapan meter dan luas keseluruhan sekitar 848 meter persegi. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Jawa Tengah telah memasukkan Stasiun Purworejo sebagai salah satu cagar budaya di Purworejo yang dilindungi oleh negara.
Stasiun Purworejo sempat tidak aktif dan baru diaktifkan kembali pada 1990-an oleh Haryanto Dhanutirto, Menteri Perhubungan saat itu. Hanya 1 kereta api yang datang dan berangkat dari stasiun ini, yakni kereta api Feeder Purworejo yang melayani tujuan ke Kutoarjo. Semenjak November 2010, kereta api feeder ini sudah tidak dioperasikan lagi.
ANTARA | ZA
Berita terkait
Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour
20 jam lalu
Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca SelengkapnyaVoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan
3 hari lalu
Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri
Baca SelengkapnyaASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata
3 hari lalu
Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia
Baca SelengkapnyaRiset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif
3 hari lalu
Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.
Baca SelengkapnyaBanjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama
6 hari lalu
Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?
7 hari lalu
Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.
Baca SelengkapnyaJepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji
7 hari lalu
Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang
Baca SelengkapnyaPertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri
7 hari lalu
Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.
Baca SelengkapnyaBupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan
7 hari lalu
Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaDongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya
8 hari lalu
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.
Baca Selengkapnya