15 Etika Traveling ke Jepang, mulai dari Restoran, Onsen, sampai Transportasi Umum

Reporter

Editor

Mila Novita

Jumat, 11 Oktober 2024 15:55 WIB

Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang. (Unsplash/hakannural)

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang dinobatkan sebagai salah satu negara terbaik untuk traveling dalam beberapa penghargaan seperti Conde Nast Traveller dan World Economic Forum. Negara ini bukan hanya memiliki alam dan budaya yang menarik, tetapi juga kehidupan aman dan nyaman.

Di Jepang, konsep "hairyo", yang berarti pertimbangan, menjadi landasan interaksi publik. Ini mencerminkan budaya yang berakar kuat pada rasa saling menghormati. Prinsip ini mendorong individu untuk menyadari lingkungan sekitar dan mengantisipasi kebutuhan serta perasaan orang lain dalam interaksi. Jadi, banyak aturan tidak tertulis yang diikuti warga Jepang, yang mestinya juga dihormati para pelancong.

Berikut 10 aturan tidak tertulis yang harus diikuti pelancong saat traveling ke Jepang.

1. Tepat waktu

Tepat waktu di Jepang bukan berarti datang tepat pada waktu yang dijanjikan, tetapi lima atau 10 menit lebih awal, terutama untuk reservasi restoran. Keterlambatan dianggap sangat tidak sopan dalam masyarakat Jepang.

Advertising
Advertising

2. Hargai keheningan

Baik saat makan di restoran, bepergian dengan transportasi umum, atau menikmati lingkungan bersama lainnya, menjaga suara tetap rendah adalah yang terpenting. Ini menunjukkan perhatian terhadap orang-orang di sekitar.

3. Pahami budaya "mottainai"

Prinsip "mottainai" mewujudkan rasa syukur yang mendalam atas sumber daya yang terbatas. Filosofi ini mendorong orang Jepang meminimalkan pemborosan dalam segala bentuk, baik itu makanan, waktu, atau tenaga. Mempraktikkan "mottainai" dapat diwujudkan dalam tindakan sederhana, seperti menghindari pemesanan hidangan secara berlebihan saat makan.

4. Etika bersantap

Bersantap di Jepang memiliki seperangkat aturan tersendiri yang mencerminkan rasa hormat terhadap pengalaman kuliner. Selain datang tepat waktu dan menggunakan kata-kata yang sopan, tamu diharapkan untuk mengikuti beberapa protokol penting. Meminta izin koki sebelum mengambil foto atau video, dan tidak meletakkan ponsel atau kamera langsung di atas meja di restoran kelas atas untuk mencegah goresan pada permukaan yang halus. Setiap hidangan berada dalam kondisi terbaiknya saat disajikan. Jika tamu sengaja berlama-lama, itu bisa menyinggung koki.

Saat bersulang dengan "kanpai", tidak baik untuk berdenting-denting di gelas anggur atau cangkir teh; sebagai gantinya, cukup angkat minuman tanpa menyentuhkannya. Selain itu, penting untuk tidak memakai wewangian yang kuat yang dapat mengalahkan rasa makanan yang lembut.

Mematuhi etika menggunakan sumpit yang benar sangat penting, misal jangan mengoper makanan langsung di antara sumpit atau menaruhnya tegak di atas nasi.

5. Tidak boleh memberi tip

Memberi tip bukanlah kebiasaan di Jepang karena biaya layanan sering kali sudah termasuk dalam tagihan di restoran. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih, lebih baik memesan minuman daripada meninggalkan uang tip.

<!--more-->

6. Tata krama transportasi umum

Saat menggunakan transportasi umum di Jepang, jagalah keheningan dengan memastikan perangkat seluler dalam mode senyap, dan hindari menelepon atau terlibat dalam percakapan keras dengan sesama penumpang. Makan tidak dianjurkan, kecuali di kereta peluru shinkansen.

Antrean juga harus, penumpang turun didahulukan sebelum penumpang naik. Perhatikan juga aturan menggunakan eskalator. Salah satu sisi untuk diam dan sisi lainnya untuk berjalan.

7. Bawa sampah

Jalan-jalan di Jepang sangat bersih meskipun tempat sampah umum jarang tersedia. Biasanya, warga lokal membawa sampah di dalam kantong plastik khusus sampai menemukan tempat sampah. Tempat sampah pun terbagi dalam beberapa kategori, seperti sampah daur ulang dan bukan.

8. Aturan di Onsen

Ada beberapa standar yang harus dipatuhi saat memasuki pemandian air panas onsen. Sebelum berendam di pemandian umum, tamu diharapkan untuk membersihkan diri secara menyeluruh di tempat mandi untuk alasan sanitasi.

9. Lepaskan sepatu di dalam ruangan

Seperti di Indonesia, warga Jepang juga melepas sepatu sebelum memasuki rumah atau tempat tertentu. Tamu diharuskan untuk memperhatikan kebersihan dan ruang dalam. Jika mengenakan sandal, sebaiknya bawa kaus kaki bersih untuk diganti.

10. Jaga privasi

Privasi sangat dihargai dan individu hars menghormati batasan. Misalnya, warga Jepang tidak nyaman berpelukan, begitu juga dengan jabat tangan. Mereka lebih suka membungkuk dengan anggun sebagai isyarat untuk menyapa.

<!--more-->

11. Patuhi protokol lalu lintas

Dalam budaya Jepang, ada penekanan kuat pada aturan dan ketertiban, dan ini berlaku juga pada peraturan lalu lintas. Menyeberang jalan sembarangan tidak dianjurkan, penduduk setempat biasanya hanya menyeberang jalan di tempat penyeberangan pejalan kaki yang telah ditentukan.

12. Hargai kuil & tempat suci

Kuil adalah tempat suci dan bukan sekadar objek wisata. Ada perbedaan antara kuil Buddha dan kuil Shinto, masing-masing dengan adat istiadat yang unik. Ikuti ritual tradisional, seperti membersihkan tangan di tempat penyucian dan membungkuk, untuk menunjukkan rasa hormat. Selain itu, perhatikan tanda-tanda mengenai fotografi dan hindari perilaku mengganggu yang dapat mengurangi ketenangan secara keseluruhan.

13. Berpakaian sopan

Warga Jepang punya prinsip "Waktu, Tempat, dan Acara" dalam memilih pakaian karena menunjukkan rasa hormat terhadap norma sosial. Disarankan untuk berpakaian sopan; pakaian yang terlalu terbuka hanya digunakan di distrik mode.

14. Menerima kartu nama

Kartu nama mencerminkan individu. Saat menerima kartu, terimalah dengan kedua tangan dan luangkan waktu sejenak untuk memeriksanya dengan saksama. Praktik ini memiliki arti penting dalam konteks profesional dan suasana kasual.

15. Baca yang tersirat

Di Jepang, komunikasi sering kali dicirikan oleh gaya tidak langsung, yang mengharuskan seseorang membaca yang tersirat untuk memahami sepenuhnya makna yang dimaksud. Orang Jepang jarang yang langsung berkata tidak, mereka memilih kata-kata yang lebih tersirat.

CONDE NAST TRAVELLING

Pilihan Editor: Jepang Terpillih sebagai Negara Terbaik untuk Traveling

Berita terkait

Pelatih Timnas Australia Tony Popovic Melihat Peluang Menang atas Jepang, Tak Takut Rekor Samurai Biru

3 jam lalu

Pelatih Timnas Australia Tony Popovic Melihat Peluang Menang atas Jepang, Tak Takut Rekor Samurai Biru

Pelatih Australia Tony Popovic mengaku tak sabar menyambut pertandingan melawan Jepang pada laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Shogen Itokazu Hadapi Tantangan Syuting 3 Bahasa di Film Tebusan Dosa

22 jam lalu

Shogen Itokazu Hadapi Tantangan Syuting 3 Bahasa di Film Tebusan Dosa

Aktor asal Jepang, Shogen Itokazu bercerita tantangannya syuting dalam tiga bahasa di film Tebusan Dosa.

Baca Selengkapnya

6 Tanda Penipuan yang Sering Dialami Wisatawan, Awas Banyak Agen Wisata Palsu

1 hari lalu

6 Tanda Penipuan yang Sering Dialami Wisatawan, Awas Banyak Agen Wisata Palsu

Wisatawan disarankan untuk mewaspadai metode pembayaran mencurigakan dan komunikasi tidak resmi. Ada kemungkinan penipuan.

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

2 hari lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

Duel Timnas Australia vs Cina tersaji pada pertandingan ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval pada Kamis 10 Oktober.

Baca Selengkapnya

Duel Arab Saudi vs Jepang, Hajime Moriyasu Akui Cuaca Panas Bakal Buat Pertandingan Jadi Lebih Sulit

2 hari lalu

Duel Arab Saudi vs Jepang, Hajime Moriyasu Akui Cuaca Panas Bakal Buat Pertandingan Jadi Lebih Sulit

Timnas Jepang akan menghadapi Arab Saudi pada pertandingan ketiga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Jeddah.

Baca Selengkapnya

Rentetan Janji Dharma Pongrekun-Kun Wardana Saat Debat Pilkada Jakarta, Termasuk Pajak Restoran 1 Persen

2 hari lalu

Rentetan Janji Dharma Pongrekun-Kun Wardana Saat Debat Pilkada Jakarta, Termasuk Pajak Restoran 1 Persen

Apa saja janji Dharma Pongrekun-Kun Wardana saat Debat Pilkada Jakarta? Benarkah usahakan pajak restoran jadi 1 persen?

Baca Selengkapnya

Aturan Paspor yang Sering Diabaikan Pelancong, Liburan ke Luar Negeri Bisa Gagal Total

3 hari lalu

Aturan Paspor yang Sering Diabaikan Pelancong, Liburan ke Luar Negeri Bisa Gagal Total

Persyaratan paspor untuk masuk setiap negara berbeda, mulai dari masa berlaku hingga halaman kosong yang tersisa di paspor pun diperhitungkan.

Baca Selengkapnya

Sepuluh Tahun Jokowi, Kemenhub Bangun 521 Infrastruktur Transportasi

5 hari lalu

Sepuluh Tahun Jokowi, Kemenhub Bangun 521 Infrastruktur Transportasi

Pemerintahan Jokowi fokus membangun konektivitas melalui 521 infrastruktur transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian.

Baca Selengkapnya

Jepang Terpillih sebagai Negara Terbaik untuk Traveling

5 hari lalu

Jepang Terpillih sebagai Negara Terbaik untuk Traveling

Conde Nast menyebutkan banyak sekali atraksi yang menarik wisatawan asing di Jepang, seperti bunga sakura yang ikonik dan Taman Ghibli.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

5 hari lalu

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris

Baca Selengkapnya