Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Selasa, 24 September 2024 15:36 WIB

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mencatat sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai diguyur hujan lebat awal pekan ini. Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.

“Berdasarkan 122 titik pengamatan distribusi curah hujan di DIY, pekan ini telah terjadi hujan ringan hingga lebat di sejumlah wilayah,” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono pada Selasa, 24 September 2024.

Warjono merinci kategori wilayah dengan curah hujan 0 – 20 mm/hari nyaris terjadi di semua titik yang dipantau. “Untuk wilayah Kabupaten Sleman bagian timur dan tengah serta Kabupaten Gunungkidul utara kategori hujan sedang – lebat dengan curah hujan 20 – 100 mm/hari,” kata Warjono.

“Mohon selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini,” dia menambahkan.

Warjono menuturkan, berdasar analisis satelit dan pertumbuhan awan hujan, pekan ini potensi hujan sedang hingga lebat terjadi utamanya di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara.

Advertising
Advertising

“Waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang,” kata dia.

Adapun prakiraan gelombang laut, potensi tinggi gelombang di perairan Yogyakarta berkisar antara 1,25 – 2,5 meter atau kategori sedang.

Aktivitas Gunung Merapi

Seiring peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah Yogyakarta itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, awal pekan ini Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas selama dua hari berturut-turut, sejak Senin hingga Selasa, 23-24 September 2024.

Awan panas guguran Gunung Merapi pada Senin terjadi pukul 19.52 WIB dengan estimasi jarak luncur 1200 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).

Berikutnya, pada Selasa, awan panas guguran kembali terjadi sebanyak dua kali yakni pukul 01.57 dan 02.18 WIB dengan estimasi jarak luncur 1.000 meter arah ke barat daya (Kali Bebeng).

“Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Selasa.

Pilihan Editor: Gratis, Eksperimentasi Musik di Taman Budaya Yogyakarta Bakal Pentaskan Inspirasi Bunyi Angin

Berita terkait

Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

1 jam lalu

Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

Dari sebelumnya diminta waspada untuk prediksi setinggi satu meter, tsunami benar datang dan mencapai, antara lain, Pulau Hachijo setinggi 50 cm.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

1 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust Izu-Ogasawara.

Baca Selengkapnya

Demam IShowSpeed di Indonesia, Siapa Dia?

5 jam lalu

Demam IShowSpeed di Indonesia, Siapa Dia?

IShowSpeed, YouTuber asal Amerika Serikat, menjadi perbincangan publik lantaran kedatangannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Nelayan soal Risiko Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

8 jam lalu

BMKG Imbau Nelayan soal Risiko Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini soal gelombang tinggi akibat pola angin pada 24-25 September 2024. Ada potensi gelombang laut setinggi 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Simulasi Gempa Megathrust Selat Sunda Digelar di 5 Kantor Wali Kota Jakarta Bulan Depan

10 jam lalu

Simulasi Gempa Megathrust Selat Sunda Digelar di 5 Kantor Wali Kota Jakarta Bulan Depan

Sebelum simulasi gempa megathrust, BPBD DKI Jakarta akan melakukan pre-assessment untuk mengevaluasi kesiapan fasilitas gedung.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,4 dari Laut di Cianjur Selatan Mengguncang sampai Bandung dan Garut

11 jam lalu

Gempa M4,4 dari Laut di Cianjur Selatan Mengguncang sampai Bandung dan Garut

Gempa tektonik bermagnitudo 4,4 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya, Selasa 24 September 2024 pada pukul 06.53 WIB. Dampak guncangan dirasakan warga secara luas.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

11 jam lalu

Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

IShowSpeed memulai pengalaman menaiki andong di seputaran Malioboro dan berhenti di Pasar Beringharjo.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Hujan Meningkat di Jawa Seminggu ke Depan

12 jam lalu

BMKG: Potensi Hujan Meningkat di Jawa Seminggu ke Depan

Beberapa daerah lainnya yang masih mungkin diguyur hujan yang cukup intens adalah, antara lain, Aceh. Simak penjelasan BMKG selengkapnya.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,4 yang Bikin Panik Banyak Warga Gorontalo dan Sekitarnya

13 jam lalu

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,4 yang Bikin Panik Banyak Warga Gorontalo dan Sekitarnya

Guncangan gempa dinihari dari laut di Teluk Tomini itu dirasakan sangat kuat dan sempat membuat panik atau ketakutan banyak warga.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,4 Guncang Gorontalo dan M4,7 di Bengkulu Dinihari, Ini Data BMKG

14 jam lalu

Gempa M6,4 Guncang Gorontalo dan M4,7 di Bengkulu Dinihari, Ini Data BMKG

Dua gempa dari laut mengguncang dua lokasi berbeda pada Selasa dinihari, 24 September 2024. Berita data dari BMKG.

Baca Selengkapnya