Turis Diserang Pemandu Wisata karena Tolak Belanja di Toko Perhiasan di Bangkok

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 23 September 2024 16:00 WIB

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemandu wisata memarahi dan menyerag turis dari Cina karena menolak belanja di sebuah toko perhiasan di Bangkok, Thailand. Video insiden ini viral di media sosial Thailand yang akhirnya berujung pada penyelidikan polisi. Diketahui, pemandu wisata tersebut ilegal.

Dalam video tersebut, pemandu wisata yang diketahui berasal dari Cina itu terlihat memarahi turis wanita tersebut karena tidak membeli produk apa pun dan menuduhnya tidak menghormatinya. Situasi memanas ketika pemandu wisata tersebut bergegas ke arah turis tersebut dan mendorong turis yang merekam kejadian tersebut.

Turis tersebut berteriak minta tolong, menuduh si pemandu wisata melakukan penyerangan fisik, menurut situs berita Khaosod English. Petugas keamanan akhirnya turun tangan dan mengawal pemandu tersebut keluar dari tempat tersebut.

Imbalan Komisi untuk Pemandu

Pertengkaran tersebut terjadi di sebuah toko perhiasan populer di Distrik Lat Krabang, Bangkok, pada 17 September, menurut Bangkok News.

Halaman Facebook Industri Pariwisata mengklaim bahwa toko perhiasan tersebut dikenal melayani tur yang diklaim tanpa biaya. Pemandu wisata ilegal biasanya membawa wisatawan ke toko-toko tertentu dengan imbalan komisi atas pembelanjaan turis yang dibawa.

Advertising
Advertising

Diyakini bahwa pemandu wisata tersebut menjadi frustrasi ketika wisatawan tersebut tidak belanja, yang artinya pemandu kehilangan komisi, menurut 3Plus News.

Petisi Pemandu Wisata

Menanggapi insiden tersebut, sekelompok pemandu wisata Thailand mengajukan petisi kepada Kementerian Pariwisata, mendesak tindakan segera terhadap pemandu wisata asing ilegal. Mereka memperingatkan bahwa insiden semacam itu dapat merusak reputasi pariwisata Thailand.

Para pejabat memeriksa lokasi yang ditunjukkan dalam klip video, berbicara dengan pemilik dan manajer properti untuk memahami situasi, dan membawa wartawan untuk memeriksa area penjualan produk dan seluruh proses penjualan. Mereka juga memeriksa standar pembelian dan penjualan barang untuk mencegah penipuan dan eksploitasi wisatawan, termasuk memverifikasi label harga dan garansi produk.

VN EXPRESS | KHAOSOD ENGLISH

Pilihan Editor: Tolak Beli Kasur, 37 Turis di Cina Dikunci di Dalam Toko oleh Pemandu Wisata

Berita terkait

Thailand Kini Punya Aplikasi Halal untuk Memudahkan Wisatawan Muslim

9 jam lalu

Thailand Kini Punya Aplikasi Halal untuk Memudahkan Wisatawan Muslim

Aplikasi halal Thailand ini dibuat seiring dengan berkembangnya pariwisata musim di seluruh dunia yang mencapai 168 juta pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

8 Pasar Malam di Phuket Thailand Surga Belanja yang Menarik Dijelajahi

1 hari lalu

8 Pasar Malam di Phuket Thailand Surga Belanja yang Menarik Dijelajahi

Pasar malam paling populer di Phuket menawarkan perpaduan budaya, masakan, dan belanja yang menyenangkan

Baca Selengkapnya

Wisatawan Mancanegara Cukup Daftar ETA untuk Menginjakkan Kaki di Thailand, Apa Itu?

1 hari lalu

Wisatawan Mancanegara Cukup Daftar ETA untuk Menginjakkan Kaki di Thailand, Apa Itu?

Thailand akan menerapkan sistem otorisasi perjalanan elektronik (ETA) bagi wisatawan dari negara bebas visa, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar Hotel Terbaik Dunia Tahun 2024, Ada 2 Hotel dari Indonesia

2 hari lalu

Daftar Hotel Terbaik Dunia Tahun 2024, Ada 2 Hotel dari Indonesia

Perusahaan data William Reed merilis peringkat hotel dan kategori terbaru. Adapun Capella Bangkok, dinobatkan sebagai Hotel Terbaik Dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

2 hari lalu

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

Sistem ini merupakan bagian dari upaya Thailand yang lebih luas untuk meningkatkan keamanan nasional dan memperbaiki manajemen arus pengunjung.

Baca Selengkapnya

Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Bayar Rp138 Ribu Per Orang

2 hari lalu

Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Bayar Rp138 Ribu Per Orang

Langkah ini bertujuan menstimulasi pendapatan pariwisata Thailand, dengan target mencapai 3 triliun baht atau sekitar Rp1.379 triliun tahun in

Baca Selengkapnya

Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

4 hari lalu

Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

Terletak di dekat Istana Agung Thailand dan Wat Pho, Bangkok, Wat Rajabopit dibangun pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) pada 1869

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

7 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

9 hari lalu

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.

Baca Selengkapnya

Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

12 hari lalu

Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

Korban TPPO di Myanmar telah melapor ke Polda Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya