Peraturan Hotel Baru di Spanyol Berisiko Melanggar Privasi Wisatawan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 22 September 2024 09:33 WIB

Ilustrasi hotel di Pulau Canary, Spanyol. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang berencana liburan ke Spanyol, perlu mengetahui peraturan baru yang akan segera diterapkan. Peraturan tersebut dianggap melanggar hak privasi wisatawan. Para pelaku industri perhotelan pun mendesak pemerintah setempat untuk membatalkannya karena memicu kekhawatiran.

Menurut undang-undang baru di Spanyol, mulai 1 Oktober 2024, wisatawan yang menginap di hotel dan properti sewaan di Spanyol, harus memberikan informasi tambahan tentang diri mereka. Seperti nomor kartu kredit, detail rekening bank, alamt pribadi dan nomor telepon.

Kementrian Dalam Negeri Spanyol mengatakan kebijakan ini akan membuat negaranya lebih aman, karena dapat membantu untuk mengetahui siapa yang tinggal di suatu tempat di seluruh negeri. Sementara bagi para pelaku industri perhotelan kebijakan ini merupakan pelanggaran privasi wisatawan.

Mereka telah meminta pemerintah untuk membatalkan peraturan tersebut. Selain itu, meminta pengunjung untuk memberikan informasi pribadi lainnya akan menambah beban kerja staf mereka yang sudah tinggi. Pihak lain menjulukinya sebagai kebijakan "Big Brother" yang dapat mengakibatkan wisatawan memesan liburan di tempat lain.

Kekhawatiran pelaku industri perhotelan

Konfederasi Hotel dan Akomodasi Wisatawan Spanyol (CEHAT) adalah salah satu badan utama yang menyuarakan kekhawatiran atas kebijakan tersebut. Selama ini sektor perhotelan selalu bekerjasama dengan Aparat dan Korps Keamanan Negara.

Advertising
Advertising

Menurut konfederasi, ada kehawatiran dari sektor perhotelan ketika diminta untuk emmberikan data yang tidak resmi yang tidak tercantum dalam dokumen apa pun yang dibawa pelancong. Seperti KTP dan paspor tidak ada data tentang metode pembayaran, kartu kredit dan nomor telepon.

“Ada kebingungan yang meluas mengenai data apa yang diperlukan dan bagaimana cara mengirimkannya," kata mereka. Selain itu tidak mungkin untuk mengotomatisasi proses dan hal ini akan melibatkan pekerjaan manual tambahan dan tidak proporsional di perusahaan, bahkan dapat memicu peningkatan kesalahan yang cukup besar.

Maria Frontera, presiden Federasi Pengusaha Hotel Mallorcan, juga khwatir dengan peraturan tersebut. Dia pun mendesak pemerintah untuk membatalkannya. "Kami menuntut pemerintah mengubah dan mereformasi peraturan ini dan menunda penegakannya sampai kami mencapai kesepakatan," ujarnya seperti dilansir dari laman Express UK

Pilihan editor: Ragam Peraturan Wisata Pantai di Spanyol, Portugal hingga Italia

Berita terkait

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Fasilitas dan Layanan, Apa Beda Hotel Non Bintang Hingga Hotel Bintang 5?

3 jam lalu

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Fasilitas dan Layanan, Apa Beda Hotel Non Bintang Hingga Hotel Bintang 5?

Berdasarkan 50 daftar hotel terbaik dunia 2024, ada dua hotel dari Indonesia yang masuk, yakni hotel Desa Potato Head di Bali dan Nihi Sumba (Sumba).

Baca Selengkapnya

Wisatawan Mancanegara Cukup Daftar ETA untuk Menginjakkan Kaki di Thailand, Apa Itu?

5 jam lalu

Wisatawan Mancanegara Cukup Daftar ETA untuk Menginjakkan Kaki di Thailand, Apa Itu?

Thailand akan menerapkan sistem otorisasi perjalanan elektronik (ETA) bagi wisatawan dari negara bebas visa, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar Hotel Terbaik Dunia Tahun 2024, Ada 2 Hotel dari Indonesia

1 hari lalu

Daftar Hotel Terbaik Dunia Tahun 2024, Ada 2 Hotel dari Indonesia

Perusahaan data William Reed merilis peringkat hotel dan kategori terbaru. Adapun Capella Bangkok, dinobatkan sebagai Hotel Terbaik Dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Singapore Grand Prix 2024 8 Hotel Ini Memiliki Pemandangan Sirkuit Jalanan Terbaik

1 hari lalu

Singapore Grand Prix 2024 8 Hotel Ini Memiliki Pemandangan Sirkuit Jalanan Terbaik

Dari Marina Bay Sands hingga The Ritz Carlton hotel ini menawarkan pemandangan sirkuit balap F1 Singapore Grand Prix yang menakjubkan

Baca Selengkapnya

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

1 hari lalu

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

Sistem ini merupakan bagian dari upaya Thailand yang lebih luas untuk meningkatkan keamanan nasional dan memperbaiki manajemen arus pengunjung.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

2 hari lalu

Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

Pariwisata yang berlebihan membuat harga sewa properti dianggap mahal sehingga tidak terjangkau oleh warga pulau wisata di Spanyol itu

Baca Selengkapnya

KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

2 hari lalu

KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi hingga akhir tahun 2024 nanti bisa melayani hingga lebih dari 400 juta penumpang dari semua layanan kereta api di seluruh wilayah.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Nyalakan Lampu saat Masuk Kamar Hotel

4 hari lalu

Jangan Langsung Nyalakan Lampu saat Masuk Kamar Hotel

Beberapa bulan terakhir, kutu busuk menjadi masalah di hotel-hotel sejumlah kota-kota besar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

4 hari lalu

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

Pada 28 Mei, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

5 hari lalu

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Baca Selengkapnya