Museum Australia Pamerkan Lukisan Picasso di Toilet Wanita, Kenapa?

Reporter

Editor

Mila Novita

Jumat, 28 Juni 2024 18:00 WIB

Toilet yang diubah jadi tempat pameran Ladies Lounge di Museum of Old and New Art's Australia. Pameran ini menyertakan lukisan Picasso. (Instagram/@kirshakaechele)

TEMPO.CO, Jakarta - Lukisan karya seniman Spanyol Picasso akhirnya dipindahkan ke toilet wanita di Museum of Old and New Art’s (Mona) Australia. Pemindahan ini dilakukan atas perintah Civil and Administrative Tribunal Tasmania setelah ada gugatan dari pengunjung museum.

Keputusan ini terjadi setelah perjalanan panjang. Awalnya, tiga karya Picasso dimasukkan ke dalam pameran bertajuk Hight Tea for Two Ladies Room di museum tersebut. Seperti temanya, pameran ini hanya boleh dimasuki pengunjung wanita. Namun, Maret lalu, keberadaan Ladies Lounge itu menjadi maslalah.

Seorang pengunjung dari New South Wales Jason Lau, mengajukan keluhan kepada Anti-Discrimination Commissioner atau Komisioner Anti-Diskriminasi Tasmania, dengan menyatakan bahwa pameran tersebut harus terbuka untuk semua orang. Dia ia merasa mengalami diskriminasi setelah ditolak aksesnya hanya karena jenis kelaminnya laki-laki.

Host Ladies Lounge, Kirsha Kaechele, memberikan pembelaan dengan menegaskan kembali pentingnya ruang tunggu khusus perempuan, karena berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi perempuan, mengatasi eksklusi historis dan ketidakseimbangan dalam representasi artistik.

Pameran Ditutup

Terlepas dari niat artistik yang dinyatakan, pengadilan memutuskan melawan Kaechele dan memerintahkan museum untuk berhenti menolak masuk berdasarkan gender. Pameran eksklusif tersebut pun ditutup. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Lau tersinggung tentang penolakan masuk sehingga ia harus mengajukan pengaduan ke Equal Opportunities Tasmania.

Advertising
Advertising

Sebagai bagian dari kepatuhan, tiga karya Picasso yang disertakan dalam pameran tertutup kini disimpan di toilet khusus wanita, yang juga diberi nama "Ladies Room".

Mona membagikan keputusan pengadilan dan mengumumkan pameran Ladies Room baru di Instagram pada hari Senin.

“Pameran baru di Mona. Hanya untuk wanita... Kami belum pernah memiliki toilet wanita di Mona sebelumnya, semuanya unisex. Namun kemudian Ladies Lounge harus ditutup karena tuntutan hukum yang diajukan oleh seorang pria. Dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan semua karya Picasso itu," kata Kirsha Kaechele dalam keterangannya.

Menentang Ketidaksetaraan Gender

Dalam pembelaannya di pengadilan, Kaechele berpendapat bahwa pameran tersebut merupakan perayaan solidaritas perempuan dan menentang ketidaksetaraan gender.

Museum berencana untuk menggunakan kembali Ladies Lounge berdasarkan pengecualian yang diizinkan oleh Undang-Undang Anti-Diskriminasi. Sampai saat itu, Ladies Room menjadi solusi sementara untuk memamerkan karya Picasso, selaras dengan tradisi Mona yang memadukan seni dengan komentar sosial.

NZ HERALD | MIRROR.CO.UK

Pilihan Editor: Kembali Beroperasi, Apa yang Baru dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta?

Berita terkait

Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Setelah Penikaman di Universitas Sydney

11 jam lalu

Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Setelah Penikaman di Universitas Sydney

Polisi Australia menangkap seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun setelah melakukan penikaman di Universitas Sydney

Baca Selengkapnya

Australia Tembus Final Piala AFF U-16 2024, Pelatih Brad Maloney Pilih Fokus Pemulihan Fisik Pemain

15 jam lalu

Australia Tembus Final Piala AFF U-16 2024, Pelatih Brad Maloney Pilih Fokus Pemulihan Fisik Pemain

Pelatih Brad Maloney mengaku bangga dengan perjuangan Timnas U-16 Australia yang berhasil menembus final Piala AFF U-16 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

1 hari lalu

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

Studi yang dilakukan Marriott International Luxury Groupmengidentifikasi ekspektasi dan preferensi wisatawan berpenghasilan tinggi di Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Tengok Museum Partai Komunis China yang Menarik Jutaan Pengunjung

1 hari lalu

Tengok Museum Partai Komunis China yang Menarik Jutaan Pengunjung

Eksistensi historis partai komunis di China diabadikan dalam sebuah museum di Beijing. Museum Partai Komunis China berhasil menarik wisatawan.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

1 hari lalu

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

Australia sejak 2020 bekerja sama dengan Indonesia menjalankan program seperti SiapSiaga, Inovasi, Inklusi dan Koneksi di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Puluhan WNA Diselundupkan ke Pulau Natal Australia dari Cilacap, Lalu Dipaksa Balik Lagi ke Indonesia

1 hari lalu

Puluhan WNA Diselundupkan ke Pulau Natal Australia dari Cilacap, Lalu Dipaksa Balik Lagi ke Indonesia

Puluhan WNA terdampar di Pantai Keusikurug Sukabumi. Hendak diselundupkan di Pulau Natal, tapi tertangkap oleh patroli laut Australia.

Baca Selengkapnya

Museum Subak Gunakan REC PLN, Jadi Pionir Pengguna Energi Bersih di Indonesia

1 hari lalu

Museum Subak Gunakan REC PLN, Jadi Pionir Pengguna Energi Bersih di Indonesia

REC adalah layanan PLN yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan penggunaan energi baru terbarukan dengan cara yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global.

Baca Selengkapnya

PM Australia Anthony Albanese Ungkap Ancaman dari Remaja Terduga Teroris

2 hari lalu

PM Australia Anthony Albanese Ungkap Ancaman dari Remaja Terduga Teroris

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya menerima ancaman dari seorang remaja terduga teroris.

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

2 hari lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

2 hari lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya