Atraksi Wisata Baru di Labuan Bajo, Wisatawan Bisa Kayaking Menyusuri Hutan Mangrove

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Senin, 17 Juni 2024 11:32 WIB

Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh saat mencoba olahraga kayaking di wisata mangrove di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

TEMPO.CO, Jakarta - Kayaking atau mendayung perahu di tengah hutan mangrove menjadi alternatif atraksi wisata baru di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Aktivitas ini bisa dinikmati wisatawan di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh dalam keterangan pers yang dikutip Antara pekan lalu mengatakan, atraksi ini sedang dikembangkan, didukung oleh kolaborasi berbagai pihak yaitu dari Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Atraksi kayaking menawarkan wisatawan aktivitas menyusuri hutan mangrove yang asri di antara terpaan sinar matahari yang hangat. Jarak tempuhnya ada medium track selama 30 menit dan long track selama satu jam. Sambil kayaking, wisatawan bisa menikmati keindahan alam yang sangat berbeda dari daya tarik lainnya yang selama ini dijumpai di Labuan Bajo.

Pengembangan SOP Wisata Mangrove

BPOLBF mendorong peningkatan kapasitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tanjung Boleng yang mengeola wisata mangrove ini melalui penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan beberapa pedoman standar lain dari sisi keamanan demi mengurangi risiko kecelakaan saat atraksi berlangsung.

"BPOLBF hadir untuk mendorong dan mempercepat kesiapan destinasi wisata terhadap dinamika kunjungan wisatawan dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan," kata Frans.

Advertising
Advertising

BPOLBF juga memberikan dukungan terhadap pengembangan atraksi yang dikelola Pokdarwis Desa Tanjung Boleng ini dengan menyerahkan sebanyak dua unit kayak beserta dua unit dayung dan dua life jacket.

Frans juga menjelaskan sejumlah dukungan yang diberikan merupakan titik awal BPOLBF mendorong pengembangan wisata mangrove di desa itu.

"Yang terutama juga adalah bahwa pengelola destinasi wisata juga harus memperhatikan aspek keamanan dengan menyusun SOP yang ketat agar bisa menawarkan paket wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan," katanya.

Aktivitas kayaking ini menjadi pilihan wisatawan yang ingin menikmati alam liar di Labuan Bajo selain menyelam dan melihat komodo. Diharapkan ini bisa memperpanjang masa tinggal wisatawan di tempat ini.

ANTARA

Pilihan Editor: Liburan ke Labuan Bajo, Selektif Pilih Agen Perjalanan dan Waspada Musim Panas

Berita terkait

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

8 hari lalu

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

Kawasan hutan mangrove Jerowaru yang berusia ratusan tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Film Nona Manis Sayange Tampilkan Pesona Cinta dan Budaya di Labuan Bajo

8 hari lalu

Film Nona Manis Sayange Tampilkan Pesona Cinta dan Budaya di Labuan Bajo

Sinopsis film Nona Manis Sayange yang menyajikan adat, budaya, serta keindahan alam dari Labuan Bajo.

Baca Selengkapnya

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

10 hari lalu

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

20 hari lalu

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

Selain menjadi bagian peringatan hari jadi Sulawesi Barat ke-20, kegiatan penanaman mangrove ini untuk menyokong wisata dan gerakan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

24 hari lalu

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

Bibit mangrove yang ditanam dan disiram oleh Paus Fransiskus akan dibawa ke upacara pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024.

Baca Selengkapnya

Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

25 hari lalu

Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

Metode Buispot dinilai lebih efektif untuk menanam mangrove di lingkungan terbuka karena menggunakan beton sebagai pelindung dari ombak.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

25 hari lalu

PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

PNM Peduli tanam mangrove dan terumbu karang untuk mendukung komunitas lokal tingkatkan perekonomian melalui ekowisata.

Baca Selengkapnya

PTBA Menanam 500 Bibit Mangrove di Pantai Taluak

26 hari lalu

PTBA Menanam 500 Bibit Mangrove di Pantai Taluak

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah abrasi, mengurangi pemanasan global dan mendukung pengembangan Pantai Taluak menjadi kawasan wisata yang dapat menciptakan multiplier effect untuk masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Sulbar: "Sepekan Menanam Mangrove" Wujudkan Komitmen Nol Emisi 2060

29 hari lalu

Pj Gubernur Sulbar: "Sepekan Menanam Mangrove" Wujudkan Komitmen Nol Emisi 2060

Dr. Bahtiar Baharuddin, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, menggerakkan program "Sepekan Menanam Mangrove" sebagai upaya konkret dalam mendukung nol emisi karbon pada tahun 2060.

Baca Selengkapnya

Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

31 hari lalu

Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

Ji Chang Wook membagikan pengalamannya mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia saat menghadiri Traveloka Travel the World Fair 2024 di Jakarta

Baca Selengkapnya