Bisa Mengkaji Tendensi Negatif Penggantian Nama Sukolilo, Apa Itu Toponimi?

Senin, 17 Juni 2024 07:17 WIB

Satreskrim Polresta Pati menggelar olah TKP di lokasi amuk massa yang menewaskan bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. POLRESTA PATI

TEMPO.CO, Jakarta - Kecamatan Sukolilo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, belakangan menjadi perbincangan dan disebut sebagai desa penadah mobil curian. Hal tersebut terjadi setelah seorang bos rental mobil asal Jakarta, tewas dikeroyok warga saat ingin mengambil mobil miliknya.

Karena kasus tersebut, muncul tendensi negatif ke wilayah Sukolilo. bahkan nama daerah itu dirubah di Google Map. Dalam ilmu toponimi, fenomena sosial ini bisa terekam. Jika tendensinya meluas dan berlangsung lama, bukan tidak mungkin tendensi negatif itu bisa melekat lama di Sukolilo.

Seperti diketahui, sejumlah titik di Sukolilo ditandai sebagai “Kampung Maling” dan “Desa Penadah” di Google Map. Dalam sejarahnya, toponimi Sukolilo berasal dari dua suku kata Suko berarti senang dan Lilo yang berarti ikhlas. Dengan harapan masyarakat Sukolilo memiliki budi pekerti senang, ikhlas, saling menolong dan senang memberi.

Sejarah nama Sukolilo belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, Sukolilo sering dihubungkan dengan legenda dua pendiri Mataram yaitu Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan. Pada saat itu Ki Ageng Pemanahan sedang mencari kakak seperguruannya Ki Ageng Giring. Setelah sampai, Ki Ageng Pemanahan dijamu oleh Nyai Ageng Giring (istri Ki Ageng Giring).

Apa itu Toponimi?

Advertising
Advertising

Dikutip dari repository.unpas.ac.id, toponimi adalah ilmu atau studi yang membahas tentang nama-nama geografis, asal-usul nama tempat, bentuk, dan makna nama diri, terutama nama orang dan tempat. Dengan kata lain toponimi merupakan ilmu tentang nama tempat, arti, asal-usul, dan tipologinya.

Toponimi juga termasuk dengan penamaan suatu tempat atau bisa dikatakan masuk ke dalam teori penamaan. Toponimi merupakan istilah yang tidak hanya dikenal oleh lingkungan kebahasaan sebagai alat untuk menganalisis sebuah nama atau penamaan, akan tetapi cabang-cabang ilmu yang lain juga mengenal akan istilah toponimi tersebut.

Namun demikian, istilah toponimi memang populer dikaitkan dengan bidang ilmu geografi, yaitu untuk bahasan ilmiah tentang nama, asal-usul, arti dari suatu tempat atau wilayah, serta bagian lain dari permukaan bumi, baik yang bersifat alami seperti sungai maupun yang bersifat buatan seperti kota. Hal tersebut berkembang seiring dengan perkembangan peta, karena toponimi sangat diperlukan dalam upaya pemetaan suatu wilayah.

Meski memiliki peran penting, tetapi toponimi sering diabaikan selama ini. Padahal dalam kasus-kasus terkait teritori, seperti sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan atau gugatan teritori maritim pada Laut Cina Selatan, pemberian nama dan identitas menjadi kunci penting dalam penyelesaian sengketa.

Sementara itu, fungsi lain toponimi adalah menjadi salah satu unsur utama untuk berkoordinasi dan berkomunikasi antarbangsa. Toponimi juga berfungsi untuk membantu batas penetapan administrasi untuk mengurangi konflik.

Selain itu, Penamaan tempat juga memiliki nilai tinggi berkaitan dengan jatidiri bangsa melalui bukti tahapan migrasi penduduk dan sejarah permukiman di suatu wilayah meski semua bukti telah tergerus oleh waktu. Pengekalan jatidiri ini juga terkait pengakuan publik terhadap tempat dalam suatu negara.

Bila toponimi dikaitkan dengan nama jalan, nomor rumah, nama kota, dan kode pos, nama telah menjadi elemen dari sistem geolokasi. Ini sangat berguna untuk menemukan tempat yang belum dikunjungi sebelumnya.

Hal ini bisa memudahkan pemerintah dalam melakukan pelayanan publik, seperti pengumpulan pajak, penanggulangan bencana, pengelolaan gedung, pemilihan umum, dan pengaturan transportasi.

Sementara pengabaian toponimi, mengutip dari studi “Punahnya Toponimi Indikasi Erosi Bahasa dan Punahnya Bangsa” dalam laman linguistik.fib.ui.ac.id, dikhawatirkan menghilangkan rasa memiliki dari masyarakat lokal setempat. Jika tidak ada dokumentasi nilai-nilai budaya, sebagai pengalaman dan pengetahuan, masyarakat baru yang menempati wilayah itu menjadi a-historis tentang toponiminya.

ANANDA RIDHO SULISTYA | AMELIA RAHIMA SARI | CAESAR AKBAR | AMRI MAHBUB | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: Asal-usul Nama Sukolilo, Didasari Kisah Tolong Menolong Pendiri Mataram

Berita terkait

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

10 hari lalu

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

Peneliti Universitas Tartu melakukan studi bahwa anak yang banyak waktu di depan layar lebih sulit dalam keterampilan berbahasa.

Baca Selengkapnya

Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

17 hari lalu

Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

Dokte membagi tips buat anak yang sedang belajar bicara, seperti lewat kontak mata, penggunaan bahasa baku, serta menyanyi.

Baca Selengkapnya

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

28 hari lalu

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.

Baca Selengkapnya

Polda Jateng Temukan 19 Mobil Curian dari Dua Penadah di Sukoharjo

29 hari lalu

Polda Jateng Temukan 19 Mobil Curian dari Dua Penadah di Sukoharjo

Sebanyak 19 mobil curian ditemukan Polda Jawa Tengah saat menangkap dua pelaku penadah kendaraan di wilayah Sukoharjo Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

38 hari lalu

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Mengajarkan bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan penutur lain, bukan lewat gawai.

Baca Selengkapnya

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

39 hari lalu

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

Pakar mengatakan mengajarkan lebih dari satu bahasa berdasar kemampuan umumnya tidak menimbulkan masalah pada anak dengan tingkat kecerdasan normal.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

39 hari lalu

Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

Pakar menjelaskan anak yang menguasai lebih dari satu bahasa biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

22 Juli 2024

Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasan yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2024/2025.

Baca Selengkapnya

Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

19 Juli 2024

Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

Berikut ini contoh perkenalan dengan bahasa Arab yang mudah. Anda bisa mempelajari dari bahasa yang dasar terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Dihapus Kemendikbud

18 Juli 2024

Alasan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Dihapus Kemendikbud

jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dihapus agar siswa fokus mempelajari mata pelajaran yang sesuai

Baca Selengkapnya