4 Fakta Tradisi Ekstrem Perang Obor di Jepara dan Misteri Air Lodoh yang Bisa Sembuhkan Luka Bakar

Jumat, 24 Mei 2024 10:10 WIB

Peserta saling serang menggunakan obor saat tradisi perang obor di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023. Acara yang digelar setahun sekali sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melimpah, kesehatan serta keselamatan itu diikuti 40 peserta dengan sebanyak 350 obor dijadikan alat perang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara kaya budaya. Hingga saat ini, dari berbagai penjuru, terdapat banyak tradisi unik bahkan terkesan ekstrem. Salah satu tradisi ekstrem yaitu perang obor. Dalam kegiatan itu, sejumlah orang saling serang menggunakan obor besar. Percikan api, bara dan asap memenuhi area perang. Tak jarang ada orang yang terluka dalam tradisi tersebut.

Bagaimana awal mula tradisi itu muncul? apakah benar ada air yang bisa menyembuhkan luka bakar secara ajaib? Dilansir dari Journal of Islamic Studies and Humanities berjudul Tradisi Perang Obor di Tegal Sambi Jepara: Kajian Maqasid Al-Shariah karya Efa Ida Amaliyah, inilah 4 hal tentang tradisi perang obor di Jepara.

1. Alasan Perang Obor hanya dilakukan di Tegal Sambi

Kepala Desa Tegal Sambi yakni Agus Santosa menceritakan bagaimana asal tradisi ini dimulai dan kenapa hanya dilakukan di satu tempat saja. Perang obor dilakukan untuk upaya tolak bala dan wujud syukur masyarakat atas kelimpahan rezeki, kesehatan, dan kesalamatan yang ditujukan untuk Tuhan Yang Maha Esa.

Tradisi ini berasal dari pertikaian yang terjadi antara dua tokoh mahsyur masyarakat yakni Kiai Babadan dan Mbah Gemblong di Desa Tegal Sambi. Keduanya berseteru karena Mbah Gemblong tidak melaksanakan amanat Kiai Babadan untuk memelihara ternaknya. Alhasil keduanya berkelahi dengan obor, uniknya selama perang berlangsung hewan ternak Kiai Babadan yang sakit mendadak sembuh. Itulah yang melatarbelakangi tradisi yang diyakini sejak abad ke-16.

Advertising
Advertising

2. Rangkaian Acara Dilakukan Berurutan

Perang obor tidak serta merta langsung dilakukan melalui ada tahapan ritualnya, dilansir dari Jurnal Lektur Keagamaan sebelum ke perang obor masyarakat perlu melakukan zikir dan ziarah ke makam leluhur desa 35 hari sebelum pelaksanaan acara. Selanjutnya melakukan sedekah desa yang diwakili oleh RW setempat, dan dilanjutkan dengan prosesi mengarak pusaka.

Dalam tradisi prosesi tersebut yang diarak adalah Pedang Gendir Gambang Sari dan Podang Sari, sebuah arca, dan juga bedug yang dipercaya sebagai warisan Sunan Kalijaga kepada Desa Tegal Sambi. Akhir acara ditutup dengan pagelaran wayang kulit, kemudian barulah dilakukan perang obor di bulan Dzulhijjah malam Selasa Pon. Perang akan berakhir jika peserta yang bertahan tinggal satu.

3. Misteri Air Londoh yang Langsung Menyembuhkan Luka Bakar

Peserta yang mengikuti perang obor umumnya wajib memiliki keberanian untuk terluka seperti terkena percikan api, hingga kulit melebuh akibat terbakar. Tetapi masyarakat Jepara juga sudah menyiapkan obat mujarab yang disebut dengan air londoh. Meskipun tidak diketahui bagaimana formulanya, nyatanya obat tersebut mampu menyembuhkan luka dalam waktu singkat.

Air londoh disediakan oleh lurah setempat dan hanya boleh diakses oleh peserta perang obor saja. Air obat ini memiliki kemiripan dengan tekstur minyak yang dioleskan langsung pada luka peserta perang obor tersebut. Konon air londoh sebelumnya telah didoakan oleh para tetua desa sehingga sangat mujarab.

4. Tegal Sambi Adalah Desa yang Menghormati Leluhur

Selain kejadian bersejarah di atas yang mengawali tradisi perang obor, desa ini juga masih melestarikan kearifan lokal. Masih dalam khazanah kebudayaan yang terjaga seperti terbang telon, orkes melayu, qasidah, band, dan sebagainya. Sedekah bumi juga kerap dilaksanakan setiap tahun yang menandakan perang obor akan segera dilaksanakan. Inilah yang membuat Desa Tegal Sambi sangat spesial.

Pilihan Editor: Tradisi Ekstrem Perang Obor Tolak Bala Warga Jepara

Berita terkait

Kisah Mujahed Abadi, Pria Palestina yang Dijadikan Perisai Manusia oleh Israel

18 jam lalu

Kisah Mujahed Abadi, Pria Palestina yang Dijadikan Perisai Manusia oleh Israel

Mujahed Abadi, yang dijadikan perisai manusia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel memukulinya dengan keras sebelum melepaskannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Midsummer di Eropa, Merayakan Hari Terpanjang dalam Setahun

3 hari lalu

Mengenal Tradisi Midsummer di Eropa, Merayakan Hari Terpanjang dalam Setahun

Perayaan midsummer di Swedia sebagian besar berasal dari tradisi berusia berabad-abad.

Baca Selengkapnya

Ledakan Tabung Uap Laundry di Karangasem, Tiga Karyawan Terluka

7 hari lalu

Ledakan Tabung Uap Laundry di Karangasem, Tiga Karyawan Terluka

Menurut saksi, ledakan terjadi ketika korban hendak mengeluarkan uap dari tabung uap setrika.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

7 hari lalu

Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

Gunungan Grebeg Besar yang dikeluarkan Keraton Yogyakarta tak lagi diperebutkan, melainkan dibagikan oleh abdi dalem kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

9 hari lalu

Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

Meski Sukolilo mendapat stigma negatif sebagai daerah penadah mobil, ada tradisi unik di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

14 hari lalu

Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam menyambut Iduladha. Inilah lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gudang Pengoplos LPG di Denpasar, Polda Bali: 18 Korban Dirawat Intensif karena Luka Bakar

16 hari lalu

Kebakaran Gudang Pengoplos LPG di Denpasar, Polda Bali: 18 Korban Dirawat Intensif karena Luka Bakar

PT Pertamina Patra Niaga menduga kebakaran gudang tersebut terjadi akibat praktik pengoplosan LPG. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Baca Selengkapnya

Polwan Bakar Suami di Mojokerto hingga Tewas Jadi Tersangka KDRT

16 hari lalu

Polwan Bakar Suami di Mojokerto hingga Tewas Jadi Tersangka KDRT

Briptu Rian Dwi Wicaksono tewas usai dibakar istrinya sendiri yang merupakan anggota polisi wanita (Polwan)

Baca Selengkapnya

Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Korban Meninggal Dunia

16 hari lalu

Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Korban Meninggal Dunia

Briptu Rian yang dibakar istrinya sendiri yang merupakan anggota Polwan, Briptu Fadhilatun Nikmah, meninggal siang ini.

Baca Selengkapnya

Polwan di Mojokerto Bakar Suaminya Sendiri, Dipicu Masalah Uang

16 hari lalu

Polwan di Mojokerto Bakar Suaminya Sendiri, Dipicu Masalah Uang

Seorang Polwan di Mojokerto membakar suaminya sendiri yang juga anggota polisi.

Baca Selengkapnya