Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Selasa, 14 Mei 2024 07:33 WIB

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengungkapkan sejumlah syarat ketat bagi sekolah di wilayah itu yang akan menggelar study tour atau karya wisata. Salah satunya soal kondisi kendaraan seperti bus yang akan digunakan siswa untuk perjalanan, baik dari sisi usia minimal dan kelaikannya.

Syarat ketat ini untuk mengantisipasi terjadinya tragedi seperti dialami bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat di Ciater Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 yang menewaskan tak kurang 10 pelajar.

"Kami telah terapkan SOP (standar operasional prosedur) sebagai syarat study tour itu, yang sudah kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori pada Senin, 13 Mei 2024.

Aturan soal study tour itu terutama kendaraan yang digunakan para siswa melakukan perjalanan.

Misalnya, untuk usia bus yang boleh disewa sekolah maksimal berusia enam tahun dari tahun produksinya dan telah lolos uji KIR terbaru.

Advertising
Advertising

"Jadi selain bus memiliki dokumen layak jalan, usianya juga perlu diperhatikan, kalau sekarang tahun 2024, paling tua bus yang dipakai minimal produksi tahun 2018," kata Budi.

Aturan Lingkup Study Tour

Selain itu, Kota Yogyakarta juga memiliki aturan soal lingkup study tour. Murid jenjang SD hanya bisa melaksanakan study tour ke luar daerah di dalam Pulau Jawa. Adapun untuk jenjang SMP diperbolehkan lintas pulau.

Hanya saja, kata Budi, Pemerintah Kota Yogyakarta memang tak mengatur soal destinasi yang dituju. Sebab biasanya destinasi itu sudah disesuaikan dengan aspirasi sekolah dan warganya.

"Yang jelas setiap tahun sekolah yang mengajukan izin study tour harus mematuhi SOP itu," kata dia.

Study Tour Tidak Wajib Diikuti Siswa

Adapun Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Didik Wardaya mengatakan study tour perlu dipahami merupakan kegiatan penunjang pembelajaran yang sifatnya opsional alias tidak wajib digelar sekolah, juga tidak wajib diikuti siswa.

Pihak sekolah pun dilarang memaksa siswa harus ikut kegiatan study tour yang diselenggarakan. Apa pun alasannya.

"Study tour bukan suatu keharusan bagi siswa dan bagi sekolah juga tidak harus menyelenggarakan kegiatan tersebut," ujar Didik.

Menurut Didik, keputusan apakah siswa bisa ikut study tour atau tidak, sepenuhnya berada di tangan siswa dan orang tua atau wali murid. Bukan sekolah.

"Orang tua siswa memiliki hak menilai manfaat dan menyesuaikan kondisi ekonomi mereka, jadi study tour ini tidak wajib," kata dia.

Kecuali, jika study tour itu tujuannya bukan berwisata melainkan mencari edukasi di lokasi yang relevan, untuk pengalaman atau memperdalam materi pembelajaran di sekolah, seperti kunjungan industri maka akan didorong bisa terselenggara.

"Namun yang dicatat, jangan sampai memberatkan siswa dan orang tua," kata dia.

Selain itu, Didik menambahkan syarat kelayakan kendaraan yang digunakan siswa untuk study tour merupakan prosedur wajib yang harus bisa dipenuhi jika sekolah menggelar kegiatan itu.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Tragedi SMK Lingga Kencana, Yogyakarta Didesak Perketat Study Tour Luar Kota

Berita terkait

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Swedia, 1 Korban Luka

3 hari lalu

Penembakan di Swedia, 1 Korban Luka

Kepolisian membenarkan telah terjadi penembakan di sebuah sekolah yang dipicu konflik antara korban dan pelaku

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

4 hari lalu

Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa anggota muda keluarganya fasih berbahasa Mandarin.

Baca Selengkapnya