Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Editor

Mila Novita

Kamis, 9 Mei 2024 15:00 WIB

Para perempuan berarak saat acara halalbihalal di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kota Batam, Rabu, 9 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Batam - Hujan lebat melanda Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepualuan Riau (Kepri), Rabu pagi, 8 Mei 2024. Di hari yang sama, ratusan warga Rempang dijadwalkan akan melaksanakan acara halalbihalal, tradisi ini rutin dilakukan setelah lebaran Idul Fitri.

Awalnya acara direncanakan pukul 08.30 WIB, namun karena hujan, acara diundur sampai pukul 09.30 wib. Tidak hanya warga Rempang, undangan juga tersebar ke Pulau Galang.

Satu per satu warga berdatangan ke lokasi acara yang dipusatkan di Kampung Pasir Panjang Pulau Rempang, Kota Batam. Kampung ini menjadi salah satu lokasi prioritas pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) bernama Rempang Eco-city.

Beberapa warga yang berasal dari luar Pasir Panjang terpaksa datang menggunakan tranportasi laut. Pasalnya, jalan ke Kampung Pasir Panjang rusak parah, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Kalau tidak hujan bisa dua kali lebih banyak dari ini," kata Miswadi, salah seorang warga yang datang dalam acara halalbihalal itu. Dari pantauan Tempo, terdapat sekitar seratusan lebih warga yang hadir hari itu. Sebagian mereka menggunakan baju khas Melayu, termasuk ada yang mengenakan tanjak.

Advertising
Advertising

eorang anak menunjukan silat saat menyambut tamu dalam acara halalbilhalal di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kota Batam, Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.

Tradisi Melayu Rempang

Acara halalbihalal dimulai dengan tradisi berarak. Tidak jauh dari panggung lokasi acara, proses berarak di mulai. Beberapa ibu-ibu dengan kompang mengiringi langkah dua orang tokoh Melayu Rempang. Mereka adalah tokoh yang ditangkap dalam aksi bela Rempang pada 11 Oktober 2024 lalu.

Setelah sampai di lokasi acara, tamu kemudian disambut dengan atraksi pencak silat. "Atraksi pencak silat ini juga tradisi kita menyambut tamu kehormatan," kata Ishak atau yang akrab disapa Shaka, tokoh masyarakat Rempang.

Menjelang penyampaian kata sambutan, tradisi dilanjutkan dengan membagikan bunga rampai kepada tamu undangan. Semua tamu undangan mendapatkan jatah mencicipi bunga rampai yang dibawa oleh dua orang anak muda warga yang merupakan warga asli Rempang. "Kalau bunga rampainya cukup, bisa untuk semua tamu," katanya.

Di sisi lain, satu orang warga lainnya melakukan lemparan pulut kuning kepada para tamu undangan yang duduk dibawah tenda seadanya. "Itu namanya tebaran pulut kuning, tradisi Melayu untuk mengusir roh jahat disini," kata Shaka.

Setelah itu acara dilanjutakan kata sambutan oleh para tamu undangan. Kemudian mendengarkan tausiah agama dan doa bersama.

Suarakan Tolak Relokasi

Acara halalbihalal tahun 2024 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya ajang silaturahmi acara ini juga menjadi cara warga Rempang menyuarakan penolakan relokasi atau penggeseran akibat PSN Rempang Eco-city.

Disekitar lokasi tenda acara halalbihalal, terpasang spanduk-spanduk bertuliskan penolakan relokasi. Salah satunya bertuliskan tulisan, "Kami masyarakat adat dan tempatan Rempang-Galang menolak relokasi."

Tak hanya memasang spanduk, setelah acara berlangsung warga juga menyuarakan penolakan relokasi. "Kami masyarakat Rempang Galang menolak relokasi, menolak investasi jahat, tolak relokasi," ujar mereka disambut teriakan tolak relokasi.

Salah seorang warga Rempang, Shaka mengatakan, masyarakat hanya ingin kampung mereka jangan diusik untuk kepentingan investasi. "Kondisi sekarang warga terus dirayu untuk pindah, warga terus menolak," katanya.

YOGI EKA SAHPUTRA

Pilihan Editor: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Batam yang Asyik Dikunjungi

Berita terkait

Tabur Bunga dan Ziarah Memori 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Tetap Tolak Penggusuran

12 jam lalu

Tabur Bunga dan Ziarah Memori 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Tetap Tolak Penggusuran

Warga Pulau Rempang mengadakan berbagai kegiatan simbolis untuk mengingat tragedi penggusuran paksa setahun lalu. Perjuangan masih berjalan.

Baca Selengkapnya

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

18 jam lalu

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

Melawan Lupa, Hari ini Satu 1 Tahun Tragedi Pengusuran Paksa Warga Rempang

Baca Selengkapnya

Proyek Pembangunan Kawasan Industri di Kota Batam Diduga Picu Banjir Berkepanjangan

1 hari lalu

Proyek Pembangunan Kawasan Industri di Kota Batam Diduga Picu Banjir Berkepanjangan

Banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam Kampung Tua Tembesi Tower, Kota Batam. Kejadian berulang ini diduga akibat proyek kawasan industri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Hipnotis di Batam Sasar Lansia di Pusat Perbelanjaan, Tipu Korban dengan Sebutir Telur dan Jarum

3 hari lalu

Pelaku Hipnotis di Batam Sasar Lansia di Pusat Perbelanjaan, Tipu Korban dengan Sebutir Telur dan Jarum

Dua pelaku hipnotis di Batam sasar korban perempuan lansia yang sedang ada di pusat perbelanjaan. Kuras rekening korban hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

4 hari lalu

Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Pencarian terhadap seorang nelayan yang menjadi korban tabrakan di perairan perbatasan Batam-Singapura terus dilanjutkan, Selasa, 3 September 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Konflik Pulau Rempang Kembali Memanas

5 hari lalu

Fakta-fakta Konflik Pulau Rempang Kembali Memanas

Konflik PSN Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau kembali memanas beberapa hari belakangan. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Mantan Wali Kota Batam Nyat Kadir Dimakamkan di TPU Sei Temiang

5 hari lalu

Mantan Wali Kota Batam Nyat Kadir Dimakamkan di TPU Sei Temiang

Jenazah Mantan Wali Kota Batam sekaligus Anggota DPR RI asal Kepulauan Riau Dato Nyat Kadir dimakamkan di Pemakaman Umum Sei Temiang, Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

5 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Polri ke KPK temuan dugaan korupsi pengadaan alat pelontar gas air mata. Ingat tragedi Kanjuruhan dan Rempang?

Baca Selengkapnya

Tim Solidaritas Minta Pemerintah Tarik Aparat dari Rempang, Warga Semakin Takut

6 hari lalu

Tim Solidaritas Minta Pemerintah Tarik Aparat dari Rempang, Warga Semakin Takut

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang juga meminta PSN segera dicabut karena warga tidak menghendaki pembangunan tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Korban PSN Rempang Eco City: BP Batam yang Agresif kepada Warga

6 hari lalu

Warga Korban PSN Rempang Eco City: BP Batam yang Agresif kepada Warga

Warga Rempang sebagai korban PSN Rempang Eco City menuding BP Batam telah mengambil posko yang selama ini dimanfaatkan warga.

Baca Selengkapnya