Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Editor

Mila Novita

Selasa, 7 Mei 2024 18:00 WIB

Becak sepeda di Pulau Belakang Padang, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Batam - Kehadiran becak sepeda di Belakang Padang, Batam, masih bisa dinikmati sampai sekarang, meskipun kendaraan sepeda motor semakin menjamur di pulau dengan julukan "penawar rindu" itu. Becak Belakang Padang ini seperti becak di Jakarta pada umumnya, dengan seorang pengemudi di belakang dan dua penumpang di bagian depan.

Becak-becak ini bisa langsung ditemukan oleh wisatawan setelah keluar dari pelabuhan Belakang Padang. Puluhan sepeda becak dengan berbagai warna terpakir di sepanjang jalan utama pulau.

Para pengemudi becak akan langsung menawarkan jasa sepeda becak kepada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belakang Padang.

"Naik becak pak," ujar salah soerang pengemudi becak kepada Tempo saat berkunjung ke Belakang Padang belum lama ini.

Becak ini bisa mengantarkan wisatawan jalan-jalan keliling kampung, atau pergi ke Pantai Pasir Putih di Pulau Belakang Padang. "Harganya tergantung rute," ujar Safri salah seorang pengemudi becak.

Advertising
Advertising

Becak membawa wisatawan keliling kampung di Pulau Belakang Padang, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Keliling Melihat Suasana Kampung Belakang Padang

Tidak butuh waktu lama, Tempo langsung mencoba pengalaman naik becak sepeda Safri. Ia menawarkan tarif keliling kampung Belakang Padang untuk satu kali perjalanan Rp60 ribu. Sedangkan kalau hendak bermain di pantai penumpang hanya perlu menambah Rp20 ribu. "Kalau ke pantai kami antar jemput," kata Safri.

Akhirnya rute becak yang dipilih adalah jalan-jalan keliling kampung, sambil menikmati pemandangan. Sepanjang perjalanan, pemandangan yang bisa dinikmati antara lain suasana rumah-rumah warga yang di sepanjang kampung, melintasi jembatan di pesisir pulau, melewati pemandangan indah di sepanjang Waduk Sekanak atau berfoto ria di pesisir pantai pulau.

Beberapa kali, pengemudi becak turun dari sepedanya, dan terpaksa mendorong becak. Hal itu dilakukan saat melintasi jalan di kampung yang sedikit mendaki.

Sambil membawa Tempo keliling kampung, Safri bercerita kisahnya menjadi pengemudi becak. Seingatnya, ia sudah membawa becak sejak 1990-an. Sekarang umurnya beranjak masuk 60 tahun.

Dulu transportasi warga

Becak dulunya, kata Safri, tidak hanya untuk membawa wisatawan tetapi juga menjadi transportasi warga. "Sekarang sudah jari pekerjaan membawa wisatawan jalan-jalan," katanya.

Dia bekerja dari pagi hingga malam hari untuk mengantar wisatawan. "Dalam sehari bisa lima kali, kadang karena sudah capek, istirahat pulang," kata Safri.

Safri juga mengungkapkan, pengemudi becak kini merasa lebih mudah membawa wisatawan keliling kampung sejak beberapa ruas jalan di Pulau Belakang Padang sudah mulai diperbaiki. Selain menikmati keliling kampung menggunakan becak, pelancong juga bisa menikmati Kopi Ameng yang legendaris di Belakang Padang.

YOGI EKA SAHPUTRA

Pilihan Editor: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Batam yang Asyik Dikunjungi

Berita terkait

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

17 jam lalu

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

Melawan Lupa, Hari ini Satu 1 Tahun Tragedi Pengusuran Paksa Warga Rempang

Baca Selengkapnya

Proyek Pembangunan Kawasan Industri di Kota Batam Diduga Picu Banjir Berkepanjangan

1 hari lalu

Proyek Pembangunan Kawasan Industri di Kota Batam Diduga Picu Banjir Berkepanjangan

Banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam Kampung Tua Tembesi Tower, Kota Batam. Kejadian berulang ini diduga akibat proyek kawasan industri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Hipnotis di Batam Sasar Lansia di Pusat Perbelanjaan, Tipu Korban dengan Sebutir Telur dan Jarum

3 hari lalu

Pelaku Hipnotis di Batam Sasar Lansia di Pusat Perbelanjaan, Tipu Korban dengan Sebutir Telur dan Jarum

Dua pelaku hipnotis di Batam sasar korban perempuan lansia yang sedang ada di pusat perbelanjaan. Kuras rekening korban hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

4 hari lalu

Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Pencarian terhadap seorang nelayan yang menjadi korban tabrakan di perairan perbatasan Batam-Singapura terus dilanjutkan, Selasa, 3 September 2024.

Baca Selengkapnya

Keindahannya Belum Tersentuh, Turis Asing Sebut Raja Ampat Mirip Pandora di Avatar

5 hari lalu

Keindahannya Belum Tersentuh, Turis Asing Sebut Raja Ampat Mirip Pandora di Avatar

Keterpencilan dan sulit dijangkau membuat Raja Ampat jadi unik dengan keindahan yang masih terpelihara.

Baca Selengkapnya

Tim Solidaritas Minta Pemerintah Tarik Aparat dari Rempang, Warga Semakin Takut

5 hari lalu

Tim Solidaritas Minta Pemerintah Tarik Aparat dari Rempang, Warga Semakin Takut

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang juga meminta PSN segera dicabut karena warga tidak menghendaki pembangunan tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Korban PSN Rempang Eco City: BP Batam yang Agresif kepada Warga

6 hari lalu

Warga Korban PSN Rempang Eco City: BP Batam yang Agresif kepada Warga

Warga Rempang sebagai korban PSN Rempang Eco City menuding BP Batam telah mengambil posko yang selama ini dimanfaatkan warga.

Baca Selengkapnya

Warga Rempang Merasa Diteror, Spanduk Penolakan PSN dan Gardu Listrik Dibakar OTK

7 hari lalu

Warga Rempang Merasa Diteror, Spanduk Penolakan PSN dan Gardu Listrik Dibakar OTK

Warga Rempang terus menolak relokasi atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Spanduk penolakan dibakar OTK.

Baca Selengkapnya

Wahana Permainan buat Adrenaline Junkie Ada di Kota Batam

8 hari lalu

Wahana Permainan buat Adrenaline Junkie Ada di Kota Batam

Golden Prawn merupakan lokasi liburan favorit akhir pekan bagi warga Batam.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

9 hari lalu

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

Jumlah penerbitan paspor oleh Imigrasi Ranai sudah 91 persen.

Baca Selengkapnya