TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Sabtu, 4 Mei 2024 19:00 WIB

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dengan banyaknya obyek yang dimiliki mulai pantai, hutan, dan perbukitan. Namun, di balik sebaran obyek wisata di Bantul, kabupaten itu juga menjadi penyangga bagi Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman dalam urusan sampah.

Sampah-sampah dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, selama ini dibuang ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul. Namun, mulai Mei ini, TPA Piyungan ditutup operasinya secara permanen karena gunungan sampah di kawasan itu sudah overload.

"Selama ini Bantul menjadi penyangga sampah bagi Kota Yogyakarta dan Sleman, tanpa TPA Piyungan, Kota Yogya dan Sleman mungkin sudah tenggelam karena sampah," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat menyambangi kawasan pengelolaan sampah organik di Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu, 4 Mei 2024.

Masalah Baru

Penutupan TPA Piyungan di Bantul itu ternyata membuka masalah baru. Saat pengelolaan sampah belum dilakukan secara tepat oleh daerah, aksi buang sampah sembarangan marak di perbatasan Bantul-Kota Yogyakarta. Tepatnya di jalur ring-road atau lingkar selatan.

Halim menuturkan, pihaknya bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul sempat menggelar operasi tangkap tangan atau OTT beberapa kali di kawasan ring-road pasca penutupan TPA Piyungan.

Advertising
Advertising

"Para pelaku pembuang sampah di kawasan ring-road saat dicek ternyata bukan penduduk Bantul," kata dia.

Meski demikian, Halim menyatakan belum akan menerapkan langkah pro justicia atau penegakan hukum kepada para pembuang sampah sembarangan itu, selain memberi teguran keras.

"Kami belum berencana mengenakan sanksi pidana, karena saat ini kami sedang membangun sejumlah infrastruktur berupa TPST-TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) bersama kelompok swasta," kata dia.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang Baru

TPST-TPST baru di Bantul ini, kata Halim akan terbuka dikerjasamakan dengan pemerintah daerah lain, seperti Pemerintah Kota Yogyakarta yang kesulitan membangun TPST baru karena keterbatasan lahan di perkotaan.

"Kami fokus pada kerjasama pengelolaan sampah itu seperti dengan Kota Yogyakarta yang sudah mengajukan permohonan," kata Halim.

Halim mencontohkan di Dusun Petung, Bangunjiwo, Bantul, pihaknya membangun sentra pengelolaan sampah organik bersama kalangan perbankan swasta dan juga organisasi non profit seperti Benih Baik.

"Konsepnya bank sampah berkapasitas besar, dengan pengelolaan limbah organik berbasis black soldier fly atau BSF," kata dia.

Di sekitar pengelolaan sampah itu juga dilakukan budidaya maggot dan penanaman pohon.

Perwakilan Benih Baik Al Greeny S. Dewayanti menuturkan sentra pengelolaan sampah di Dusun Petung Bantul untuk mendorong aksi pengelolaan sampah dari rumah tangga melalui aspek pemilahan dan daur ulang. "Jadi upayanya mengurangi bobot TPA dengan mengelola limbah organik yang memiliki zat metana dan berpotensi menghasilkan bau tidak sedap dan rentan kebakaran," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Berita terkait

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.

Baca Selengkapnya

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

4 hari lalu

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus cacar monyet yang kembali mencuat belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia 35 Tahun Lalu

5 hari lalu

Mengenang Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia 35 Tahun Lalu

Sebelum Paus Fransiskus, Paus Yohanes Paulus II pernah berkunjung ke Indonesia 35 tahun silam, berikut situasi kunjungannya saat itu.

Baca Selengkapnya