Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 19 April 2024 12:00 WIB

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Kursi pesawat kerap menjadi perdebatan kontroversial. Beberapa penumpang mengeluh kursi di depan yang direbahkan membuat kesempitan. Bahkan masih ada yang kurang menyadari aturan merebahkan kursi saat lepas landas dan mendarat. Beberapa maskapai penerbangan mulai mengurangi kursi yang bisa direbahkan.

Salah satunya Southwest, yang meluncurkan desain kursi yang lebih ramping pada tahun 2025. Menurut pakar penerbangan dan perjalanan American Economic Liberties Project, William McGee, tren menggunakan kursi yang ramping telah terjadi selama beberapa tahun. Dia memprediksi tren tersebut akan terus berlanjut.

"Kursi yang lebih ringan adalah hal yang diinginkan maskapai penerbangan, karena dengan harga bahan bakar jet, maskapai selalu berupaya mengurangi bobot di dalam pesawat," katanya kepada Conde Nast Traveler.

Alasan pilih kursi pesawat ringan

William menambahkan, kursi yang lebih ringan dan tidak dapat direbahkan memerlukan lebih sedikit komponen mekanis. Dengan begitu perusahaan penerbangan dapat menghemat uang dalam hal pemeliharaan.

Maskapai penerbangan tertentu seperti Delta, United, American, dan Southwest telah mengurangi jumlah inci kursi yang dapat disandarkan, menurut outlet tersebut. Kursi ekonomi biasanya dapat disandarkan ke belakang empat inci dan sekarang standarnya adalah dua inci.

Advertising
Advertising

William mengatakan meski maskapai penerbangan telah mengurangi kemewahan lainnya dalam dua dekade terakhir, kehilangan kemampuan untuk merebahkan kursi dapat menjadi berkah tersembunyi bagi sebagian orang "Karena kursi yang lebih sempit membuat posisi berbaring menjadi tidak adil bagi sesama penumpang," ujarnya.

Selain itu, maskapai penerbangan tidak hanya akan mengeluarkan biaya lebih sedikit untuk pemeliharaan dan biaya bahan bakar jet tambahan dengan kursi yang tidak dapat direbahkan. Tapi maskapai juga akan menghindari pertengkaran yang cenderung muncul di antara penumpang setiap kali seseorang merebahkan kursinya.

Aturan merebahkan kursi pesawat

Pakar perjalanan Nicole Campoy Jackson memiliki pemikiran sendiri mengenai perbedatan kursi pesawat. Menurut dia, setiap penumpang bisa merebahkan kursinya dengan sopan dan pengertian. "Kita semua berada dalam situasi yang sempit," katanya.

Nicole mengatakan setelah lepas landas, lihatlah orang di belakang sebelum merebahkan kursi. Jika laptopnya mati atau sedang minum di meja, bukan waktu yang tepat untuk merebahkan kursi. Tidak baik juga melakukannya tanpa memberi tahu mereka. Jangan lupa saat makan pastikan untuk menegakkan kembali kursinya.

Perdebatan kursi pesawat

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Misalnya dalam video viral di X pada November 2023, seorang penumpang tidak terima kursinya didorong penumpang di belakangnya, karena dia merebahkan kursinya sepanjang perjalanan.

Lalu dalam sebuah utas di Reddit, seorang penumpang menceritakan pengalamannya saat penumpang lainnya tetap merebahkan kursinya saat lepas landas dan mendarat. Padahal hal itu melanggar kebijakan Administrasi Penerbangan Federal.

CONDE NAST TRAVELER | PEOPLE

Pilihan editor: Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Berita terkait

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

6 menit lalu

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

24 menit lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

15 jam lalu

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

The Residence terdiri dari tiga ruangan, ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi pribadi. Penumpang dimanjakan selama 13 jam penerbangan.

Baca Selengkapnya

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

18 jam lalu

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

Memilih kursi terbaik di pesawat dapat memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Berikut terdapat tips memilih kursi pesawat paling nyaman.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

19 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

1 hari lalu

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

Maskapai Garuda Indonesia mengganti pesawat calon jemaah haji Makassar karena ada gangguan pada mesin pesawat.

Baca Selengkapnya

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

4 hari lalu

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

Terdapat sembilan museum penerbangan internasional yang menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

4 hari lalu

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memberangkatkan para calon jemaah haji ke Tanah Suci pada hari ini, Ahad, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

4 hari lalu

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membeberkan komponen pendorong lonjakan pendapatan perusahaan pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

6 hari lalu

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.

Baca Selengkapnya