Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Sabtu, 13 April 2024 09:15 WIB

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan dipadati pengunjung pada 11 April 2024. Antusias pengunjung yang masuk pada pukul 11.00 WIB mencapai lebih dari 27.000 orang.

“Untuk hari ini antusias pengunjung sangat padat terlihat dari data yang masuk pada pukul 11.00 WIB ada lebih dari 27.000 pengunjung dan ini cepat sekali angkanya berubah dan kami pantau perubahan angkanya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang di Ragunan, pada 11 April 2024, seperti dilansir Antara.

Menurut Wahyudi, jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 3.000 pengunjung pada waktu yang sama, jika dibandingkan dengan 2023. Bahkan, jumlah pengunjung saat libur lebaran tersebut terus bertambah hingga pukul 17.00.

Di balik lonjakan pengunjung, Taman Margasatwa Ragunan memiliki beberapa fakta menarik sebagai berikut, yaitu:

1. Dibangun sebelum Indonesia merdeka

Advertising
Advertising

Dilansir ragunanzoo.jakarta.go.id, Cikal bakal Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Cikini, Batavia. Pembangunan kebun binatang ini dilakukan 81 tahun sebelum Indonesia merdeka, pada 17 Agustus 1945. Pertama kali Ragunan dibangun dengan nama Planten en Dierentuin yang dikelola perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia.

2. Perluasan area

Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas lahan seluas 10 hektare yang di hibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama Indonesia. Lalu, pada 1964, pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektare untuk Ragunan. Saat ini, Ragunan memiliki luas 147 hektare yang dihuni lebih dari 2.009 ekor satwa dan ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon.

3. Perpindahan area

Awalnya, Ragunan dibangun di atas lahan yang dihibahkan Raden Saleh di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat. Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok untuk peragaan satwa. Lalu, pada 1964 di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang. Lembaga ini memindahkan Ragunan Ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

4. Pernah ganti nama

Nama awal Planten en Dierentuin ini diubah menjadi Kebun Binatang Cikini setelah Indonesia merdeka, pada 1949. Setelah itu, pada 1966, dalam peresmian oleh Gubernur DKI Jakarta, Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin nama taman margasatwa ini berubah. Sejak 1966 sampai sekarang, kebun binatang bernama Taman Margasatwa Ragunan.

5. Mengelola kotoran hewan menjadi energi listrik dan pupuk

Taman Margasatwa Ragunan mengembangkan pengelolaan sampah organik dan kotoran hewan menjadi pupuk kompos, biogas, dan energi listrik menggunakan mesin biodigester. Kebun binatang ini memiliki tempat pengolahan Waste to Energy yang juga dapat dijadikan sarana edukasi bagi murid-murid jenjang SD, SMP, SMA, dan mahasiswa.

6. Setiap Senin satwa libur

Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi mengungkapkan, destinasi wisata ini tutup satu hari dalam satu minggu. Biasanya, Ragunan tutup setiap Senin untuk perawatan satwa dan fasilitas.

Aturan libur satwa Taman Wisata Ragunan ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Hari Libur Bagi Satwa pada Taman Margasatwa Ragunan. “Ada ketentuan apabila Senin merupakan libur nasional maka (libur satwa) dimundurkan satu hari,” ujar Staf Informasi Pelayanan dan Kehumasan Ragunan, Wahyudi Bambang, pada 1 Januari 2024.

RACHEL FARAHDIBA R | EKA YUDHA SAPUTRA | NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Jadi Tempat Rekreasi Favorit, Ragunan Tembus Lebih 67 Ribu Pengunjung di Hari Kedua

Berita terkait

Gedung RSPP Jakarta Selatan Kebakaran, Sudah Proses Pendinginan

12 hari lalu

Gedung RSPP Jakarta Selatan Kebakaran, Sudah Proses Pendinginan

Gedung RSPP di Jakarta Selatan mengalami kebakaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Indonesia akan Bangun Tempat Rekreasi di IKN

21 hari lalu

Taman Safari Indonesia akan Bangun Tempat Rekreasi di IKN

Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) mendirikan tempat rekreasi edukasi mengenai satwa di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Manggarai, Jaksel Buka Posko Pengurusan Dokumen yang Rusak bagi Korban

22 hari lalu

Kebakaran di Manggarai, Jaksel Buka Posko Pengurusan Dokumen yang Rusak bagi Korban

Kebakaran melanda ratusan bangunan di RW 06 dan 12, Manggarai selasa kemarin

Baca Selengkapnya

Promo Kemerdekaan, Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol Tembus 50 Ribu di Akhir Pekan Pertama Agustus

23 hari lalu

Promo Kemerdekaan, Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol Tembus 50 Ribu di Akhir Pekan Pertama Agustus

Selama bulan Agustus, Taman Impian Jaya Ancol menyediakan promo tiket dan beragam jenis pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Masjid At-Taubah Tetap Kokoh Berdiri Meski Sekelilingnya Dilalap Api di Manggarai

24 hari lalu

Masjid At-Taubah Tetap Kokoh Berdiri Meski Sekelilingnya Dilalap Api di Manggarai

Berbeda dengan bangunan di sekitarnya yang hampir rata dengan tanah, Masjid At-Taubah di Manggarai, tetap tegak berdiri hampir tidak tersentuh api.

Baca Selengkapnya

Hendri Korban TPPO di Myanmar Alami Penyekapan dan Penyiksaan, Keluarga Dimintai Tebusan Rp 500 Juta

25 hari lalu

Hendri Korban TPPO di Myanmar Alami Penyekapan dan Penyiksaan, Keluarga Dimintai Tebusan Rp 500 Juta

Suhendri Arsiansyah, 27 tahun, asal Jakarta Selatan, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarga dimintai tebusan USD 30.000.

Baca Selengkapnya

Ibu Banting Anak di Jagakarsa Jaksel hingga Tewas Ditengarai Punya Gangguan Psikologis

32 hari lalu

Ibu Banting Anak di Jagakarsa Jaksel hingga Tewas Ditengarai Punya Gangguan Psikologis

Kepolisian mendalami kasus ibu berinisial TY (35 tahun) yang membanting anak kandung perempuan berinisial AK (1 tahun) hingga tewas.

Baca Selengkapnya

BIN Bantah Anggotanya Buat Keributan di Kawasan Radio Dalam Jakarta Selatan

36 hari lalu

BIN Bantah Anggotanya Buat Keributan di Kawasan Radio Dalam Jakarta Selatan

Seorang pria mengaku anggota BIN mengamuk dan membuat onar di Jakarta Selatan. BIN memastikan pria tersebut bukan anggotanya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkelahian Maut 2 Pria di Jakarta Selatan, Berawal dari Cekcok Mulut

50 hari lalu

Kronologi Perkelahian Maut 2 Pria di Jakarta Selatan, Berawal dari Cekcok Mulut

Perkelahian yang dilakukan 2 pria berinisial I dan HR di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, pada Kamis, 18 Juli 2024, berujung maut.

Baca Selengkapnya

Warga Rumah Dinas Polri Pondok Karya Mampang Klaim Bukan Polisi yang Bangun Kompleks Itu

9 Juli 2024

Warga Rumah Dinas Polri Pondok Karya Mampang Klaim Bukan Polisi yang Bangun Kompleks Itu

Ida Bagus Ketut Weda, menceritakan kondisi ketika pertama kali pindah ke rumah dinas Kompleks Pondok Karya, Mampang, Jakarta Selatan pada 1959.

Baca Selengkapnya