18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 11 April 2024 20:39 WIB

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, UNESCO mengumumkan 18 UNESCO Global Geopark baru di 13 negara. Jumlah keseluruhan warisan geologi bertambah menjadi 213 geopark dari 48 negara.

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional dan dikelola dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan yang holistik. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu lingkungan, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kisah unik daerah yang tertulis di batu.

UNESCO Global Geopark ditetapkan melalui proses dari bawah ke atas yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan otoritas lokal dan regional yang relevan di wilayah tersebut. Proses ini juga membutuhkan komitmen kuat dari masyarakat lokal, kemitraan lokal yang kuat dengan dukungan publik dan politik jangka panjang untuk melindungi warisan geologi daerah tersebut.

UNESCO Global Geopark baru

Geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru berada di kawasan wisata populer seperti Cina, Yunani, Spanyol, Portugal, dan banyak lagi. Tentu saja geopark-geopark ini bisa menjadi inspirasi destinasi wisata berikutnya.

Di Asia yang termasuk dalam UNESCO Global Geopark di antaranya Gua Enshi Grand Canyon-Tenglongdong, Linxia, Longyan, Gunung Changbaishan, Wugongshan, dan Xingyi di Cina.

Advertising
Advertising

Sedangkan di Eropa termasuk, Schelde Delta di Belgia dan Kerajaan Belanda, Danau Biokovo-Imotski di Kroasia, Kepulauan Fyn Selatan di Denmark, Danau Kawah Dampak – Lappajärvi di Finlandia, Armorique dan Normandie-Maeine di Prancis, Meteora Pyli di Yunani, Wilayah Bükk di Hongaria, Tanah Gunung Berapi Punah di Polandi, Este di Portugal, Gunung Berapi Calatrava, Ciudad Real di Spanyol.

Daya tarik geopark baru dalam UNESCO Global Geopark

Enshi Grand Canyon, yang terletak di Cina, terkenal dengan keindahan alam dan keajaiban geologisnya yang menakjubkan. Ngarai ini membentang sekitar 108 kilometer di sepanjang Sungai Qing dan memiliki tebing curam, vegetasi subur, dan air terjun yang mengalir.

Salah satu atraksi terkenalnya adalah Gua Tenglongdong, sebuah sistem gua batu kapur yang spektakuler di dalam ngarai. Gua Tenglongdong terkenal dengan stalaktit, stalagmit, dan sungai bawah tanahnya yang rumit, membentuk lanskap bawah tanah yang memukau. Wisatawan dapat menjelajahi sistem gua yang menakjubkan ini, membenamkan diri dalam keindahan dunia lain dan mendapatkan wawasan tentang sejarah geologi kawasan tersebut.

Salah satu geopark lain yang menarik adalah Uberaba Global Geopark di Brazil. Kawasan seluas 4.523.957 kilometer persegi, membentang di seluruh kotamadya Minas Gerais. Kawasan yang luas ini telah mengungkap harta karun berupa fosil, termasuk gigi, telur, dan cengkeraman dinosaurus, yang berasal dari periode Upper Cretaceous, yang diperkirakan berusia 80 hingga 66 juta tahun.

TIMES OF INDIA | TRAVEL+LEISURE ASIA

Pilihan editor: Pusat Informasi Geopark Ijen Jadi Wisata Edukasi Baru di Banyuwangi

Berita terkait

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

1 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

2 hari lalu

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together

Baca Selengkapnya

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

3 hari lalu

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

5 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

5 hari lalu

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

Menteri Basuki beberapa kali mencoba ingin memulai pidato namun ia tak sanggup sampai asistennya menyerahkan beberapa lembar tisu.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

6 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

7 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

7 hari lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

7 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya