7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

Reporter

magang_merdeka

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 11 Maret 2024 20:14 WIB

Para turis mengunjungi area "hypogeum" di Colosseum di Roma, Italia, pada 24 Agustus 2021. (Xinhua/Jin Mamengni)

TEMPO.CO, Jakarta -vWisatawan yang berkunjung ke Italia, terutama ke Roma, seringkali terjebak dalam kesalahan-kesalahan. Hal itu dapat mengurangi pengalaman wisata mereka serta membuat risih masyarakat lokal. Dengan mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan saat berkunjung ke Roma, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang unik sambil memperlihatkan penghormatan terhadap budaya dan lingkungan yang dikunjungi.

Pemandu wisata berpengalaman dan ahli wine bersertifikat, Sarah May Grunwald menjelaskan kesalahan yang kerap dilakukan wisatawan saat mengunjungi Italia. Dari mengabaikan aturan berpakaian hingga melewatkan kuliner lokal, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari.

1. Aturan pakaian

Wisatawan sering mengabaikan aturan berpakaian di tempat suci Italia seperti St. Peter's Basilica, atau Sistine Chapel. Saat mengunjungi kedua tempat itu pakaian terbuka dianggap tidak sopan, dan setidaknya bagian lutut dan bahu harus tertutup. Sebab itu, wisatawan dapat membawa scarf atau shawl untuk berjaga saat mengunjungi tempat suci. Jika tidak mengikuti aturan berpakaian tertentu tidak dapat masuk ke dalam.

2. Mengabaikan adat istiadat setempat

Tindakan kecil seperti menyapa "Buongiorno" di pagi hari dan "Buonasera" di malam hari dengan sopan, merupakan bagian dari adat istiadat yang penting dalam budaya Romawi. Dengan menghormati dan mengikuti praktik seperti ini, wisatawan menunjukkan penghargaan mereka terhadap tradisi dan norma-norma sosial yang ada di tempat yang mereka kunjungi.

3. Tidak memberikan tip

Di Italia memberi tip tidak diwajibkan. Tapi meninggalkan tip di Roma dianggap lebih sopan. Beberapa tempat makan telah memasukkan biaya layanan dalam harga tagihan atau menambahkan biaya tambahan untuk layanan tambahan yang otomatis disajikan di meja. Tapi jika merasa layanannya benar-benar memuaskan, pengunjung dapat memberikan tip.

4. Perjalanan terlalu singkat

Advertising
Advertising

Selain landmark terkenal, seperti Colosseum, Sistine Chapel dan Trevi Fountain, ada beberapa destinasi kurang terkenal tapi menarik yang dapat dikunjungi di Roma. Seperti Ostia Antia atau museum kontemporer seperti Galleria Nazionale d'Arte Moderna.

Banyak turis yang menghabiskan waktu selama dua atau tiga hari di Roma. Hal ini tentu mengurangi kesempatan untuk beberapa pengalaman lokal autentik yang jarang ditemui. Setidaknya lima hari di Roma akan memperkaya pengalaman budaya dan sejarah Italia secara signifikan.

5. Hanya mengandalkan bahasa Inggris

Selain bahasa Inggris, penting untuk mempelajari beberapa frasa dasar dalam bahasa Italia. Wisatawan dapat menggunakan aplikasi terjemahan agar dapat berinteraksi dengan penduduk lokal. Hal ini menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan masyarakat setempat.

6. Tidak bijak merencanakan perjalanan

Wisatawan sering kali salah dalam merencanakan perjalanan mereka. Tidak merencanakan perjalanan ke Roma dengan baik bisa menimbulkan masalah karena atraksi populer seringkali ramai atau memiliki antrean panjang. Merencanakan dan membeli tiket terlebih dahulu, terutama untuk tempat seperti St. Peter's Basilica, sangat penting.

7. Pemilihan waktu yang salah

Pemilihan waktu kunjungan yang tidak tepat, seperti bulan Agustus yang panas dan ramai, juga dapat mempengaruhi pengalaman wisata. Kurangnya pengecekan jam buka tempat wisata dan toko juga berpotensi menyebabkan waktu terbuang.

8. Tidak menghormati seni dan arsitektur

Wisatawan kadang mengabaikan peraturan yang melarang menyentuh atau merusak karya seni. Seperti memanjat bangunan kuno atau meninggalkan grafiti. Perilaku itu dapat menyebabkan kerusakan permanen dan mengurangi keindahan serta nilai historis tempat tersebut. Siap-siap mungkin wajah dan nama perilaku akan menjadi sorotan dalam media lokal.

9. Melewatkan makanan lokal

Wisatawan cenderung memilih hidangan dan restoran yang sudah dikenal dan ramai dikunjungi. Mereka tentu aka melewatkan pengalaman menikmati ragam masakan lokal dan pesona trattoria di sekitar mereka di Roma.

Makanan Italia dipengaruhi oleh musim, contohnya, artichoke menjadi ikon kuliner Roma, namun jika di luar musim, kemungkinan bukan artichoke lokal. Seba itu, penting untuk menjelajahi kuliner lokal yang menakjubkan dan tidak terburu-buru dalam memilih tempat makan untuk menghormati budaya dan lingkungan yang mereka kunjungi.


PUTRI ANI | INSIDER | TRAVEL+LEISURE

Pilihan editor: Megawati Bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolik Vatikan, Ini Profil Kediaman Paus

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

1 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

2 hari lalu

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

2 hari lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

3 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

3 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

3 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

4 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

5 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

5 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

5 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya