10 Negara yang Sulit Dikunjungi karena Aturan Visa yang Berbelit-belit

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Sabtu, 3 Februari 2024 19:12 WIB

Ilustrasi visa (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Selain paspor, salah satu dokumen yang dibutuhkan wisatawan untuk ke luar negeri adalah visa. Beberapa negara mengeluakan kebijakan bebas visa bagi negara tertentu. Misalnya, bagi warga Indonesia, visa tidak dibutuhkan untuk mengunjungi 74 negara di dunia, termasuk ASEAN, Jepang (untuk e-passport), dan Turki.

Namun, sejumlah negara justru amat sulit mengeluarkan visa. Dilansir dari laman indiatimes.com, inilah 10 negara yang sulit mengeluarkan visa karena memiliki kebijakan ketat

1. Rusia

Rusia tidak memberikan visa dengan mudah. Wisatawan harus melalui proses yang rumit, seperti banyaknya pertanyaan yang harus diisi dalam formulir. Selain itu, agar visanya disetujui, pemohon juga perlu mengisi semua tempat yang pernah mereka kunjungi dalam 10 tahun terakhir.

2. Cina

Advertising
Advertising

Proses mendapatkan visa Cina merupakan proses yang cukup panjang. Meskipun banyak pemegang paspor dapat melakukan perjalanan selama 72 jam ke Cina tanpa visa, untuk tinggal lebih lama memerlukan visa yang sesuai, yang prosesnya bisa sangat panjang.

3. Turkmenistan

Ini adalah salah satu negara yang paling jarang dikunjungi karena kebijakan visanya yang ketat. Siapa pun yang ingin mengunjungi negara ini harus mengisi tiga salinan permohonan visa yang telah diisi oleh Layanan Migrasi Negara Turkmenistan. Selain itu, mereka juga perlu mendapatkan undangan dari sponsor di Turkmenistan, yang mungkin memerlukan waktu sekitar 20 hari untuk mendapatkannya.

4. Iran

Jika ingin dapat visa ke negara ini, pelancong harus memiliki kode verifikasi sebelum mengajukan permohonan. Dengan diperkenalkannya eVisas, prosesnya menjadi lebih mudah. Beberapa negara kini dapat mengajukan visa pada saat kedatangan.

5. Arab Saudi

Setelah ada eVisa, wisatawan dapat mengunjungi negara ini asalkan memenuhi semua persyaratan. Salah satu alasan mengapa negara ini menerapkan kebijakan visa yang ketat adalah karena banyaknya umat Muslim yang mengunjungi negara tersebut setiap tahun untuk ibadah haji.

6. Korea Utara

Wisatawan perlu mengajukan permohonan visa melalui agen wisata yang disetujui negara. Orang yang berasal dari Korea Selatan atau dengan paspor Amerika, tidak akan bisa mendapatkan visa negara ini. Selain itu, meskipun memiliki visa, wisatawan tidak akan dapat menjelajahi negara tersebut sesuka hati, karena tidak diperbolehkan berbicara dengan penduduk setempat, tidak boleh berjalan-jalan sendirian, dan tidak boleh meninggalkan hotel sendirian.

7. Republik Chad

Negara cantik ini sulit mengeluarkan visa karena negara tersebut tidak memiliki waktu pemrosesan standar. Formulir pendaftaran juga hanya tersedia dalam bahasa Prancis, yang berarti pemohon harus memahami bahasa tersebut dengan baik.

8. Siria

Untuk mendapatkan visa Siria, pemohon harus mendapatkan sponsor dari organisasi atau warga negara itu. Inilah yang membuat sulit untuk mendapatkan visa dari sana.

9. Afghanistan

Tidak mudah untuk memasuki Afghanistan, terlebih lagi karena gejolak politik yang sering terjadi. Sebagian besar pemerintah sudah menyarankan warganya untuk tidak mengunjungi negara tersebut.

10. Libya

Tak mudah mendapatkan visa dari negara ini. Wisatawan harus mengajukannya lewat operator tur terakreditasi negara.

Dilansir dari visaguide.world, beberapa negara sulit untuk dikunjungi karena perbedaan dalam kebijakan visa. Ada yang menarapkan kebijakan lebih fleksibel atau lebih sulit sehingga hampir tidak mungkin untuk mengunjungi beberapa negara. Beberapa negara menetapkan persyaratan visa yang sulit karena alasan keamanan atau politik. Bahkan beberapa permohonan visa sulit untuk dinavigasi sehingga pemohon visa tidak dapat mengajukan permohonan. Selain itu, ada beberapa negara berada di bawah rezim totaliter yang membuat mereka tertutup terhadap dunia luar.


PUTRI ANI | TIMES OF INDIA | VISA GUIDE

Pilihan Editor: Sambut Imlek, Cina dan Singapura Sepakati Kebijakan Bebas Visa untuk Warga Kedua Negara

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

15 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

21 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

21 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

1 hari lalu

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

Salah satu produk unggulan yang disukai oleh para pengguna Traveloka adalah fitur perlindungan Visa Traveloka.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya