Berkunjung ke Kota Tambang Masa Lalu di Sawahlunto, Kini Jadi Cagar Budaya

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Mila Novita

Jumat, 2 Februari 2024 07:03 WIB

Lubang bekas tambang batu bara di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)

TEMPO.CO, Padang - Dalam catatan sejarah, Sumatera Barat yang dulu disebut dengan Sumatra Westkust pernah menjadi pusat pertambangan batu bara terbesar di Asia Tenggara. Bimbi Irawan mencatat dalam Buku Dari Luhak Ke Rantau : Kronik Pemekaran Nagari, Sawahlunto saat pertama kali ditemukan Belanda memiliki cadangan batu bara yang besarnya mencapai 250 ton.

Untuk menguras emas hitam dari perut bumi Afdeling Sawahlunto, Pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan tahanan dari Pengadilan Batavia sebagai pekerja paksa. Fatris MF menulis dalam buku Merobek Sumatera bahwa kota yang pernah jaya di masa lalu itu dihidupkan oleh 11.000 pekerja multi etnis dengan status yang beragam, termasuk orang rantai.

Tidak sedikit orang rantai yang menghabiskan hidupnya di lubang tambang batu bara Sawahlunto. Beberapa nisan bertuliskan angka ditemukan tergeletak di Museum Goedang Ransoem Kota Sawahlunto. Museum Goedang Ransoem dulunya digunakan sebagai dapur untuk para pekerja tambang. Fatris juga menyebutkan dalam bukunya bahwa Sawahlunto masa lalu juga punya sejarah sebagai tempat perjudian dan pelacuran.

Kawasan lubang tambang di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)

Batubara tinggal cerita

Namun kejayaan masa lalu Sawahlunto hanya tinggal cerita. PT Bukit Asam sebagai pelanjut warisan Belanda dalam mengelola tambang sudah tidak beroperasi lagi di Sawahlunto. Salah satu penjaga Homestay Ismail yang pernah bekerja di perusahaan tersebut menjelaskan bahwa emas hitam di perut bumi Sawahlunto sudah tidak ada lagi. Jika ada tentu sudah sangat berbahaya karena kadar gas yang banyak. "Banyak dari kawan saya yang pensiun dini," katanya.

Advertising
Advertising

Saat ini kekejaman dan masa keemasan hanya menjadi cerita dan tontonan bagi para wisatawan. Jika berkunjung ke Sawahlunto, pengunjung akan menyaksikan bangunan-bangunan tua ditempel label cagar budaya.

Museum Mbah Soero

Beberapa situs wisata di buka untuk menarik para wisatawan berkunjung ke Kota Sawahlunto, salah satunya adalah Museum Mbah Soero. Museum yang dibuka di atas lubang tambang itu menampilkan foto-foto masa lalu Sawahlunto dan alat-alat pertambangan. Selain itu juga ada beberapa foto orang rantai yang dipekerjakan secara paksa.

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke museum tersebut akan dikenakan tarif 10 ribu rupiah sudah termasuk dengan pemandu. Pengunjung juga dapat menikmati sensasi berada di dalam lubang tambang tanpa biaya tambahan. Pemandu biasanya akan mengarahkan pengunjung ke sebuah ruangan yang berisikan helm dan sepatu bot sebelum masuk ke lubang tambang.

Salah Seorang Pemandu Museum Dio Nofrianto menjelaskan, lubang itu memiliki dalam 285 meter lebih dengan 6 level. Lubang tersebut masuk dalam area Kompleks Museum Lubang Mbah Soero. "Lubang ini tidak beroperasi lagi karena masuk air ke dalam lubang tambang," katanya sambil mengajak pengunjung untuk masuk ke dalam lubang tambang tersebut.

Nofri juga menjelaskan, jika Sawahlunto juga memiliki beberapa situs cagar budaya yang dibuka untuk umum yakni Museum Goedang Ransoem dan Museum Kereta Api.

FACHRI HAMZAH

Pilihan Editor: Wisata Tambang Kota Sawahlunto, Bukti Sejarah Revolusi Industri di Sumatera Barat

Berita terkait

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

3 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

15 jam lalu

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

Malaga, pesisir Costa del Sol, memikat dengan matahari, seni, sejarah, dan kemewahan modern yang memikat.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

1 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

2 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

3 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

4 hari lalu

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

Terdapat sembilan museum penerbangan internasional yang menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Menilik Isi Musee d'Orsay, Museum Ikonik di Paris

6 hari lalu

Menilik Isi Musee d'Orsay, Museum Ikonik di Paris

Musee d'Orsay dulunya bangunan stasiun kereta api, kini menampung beragam isi koleksi seni

Baca Selengkapnya

Olimpiade Paris 2024, Museum Ini Tawarkan Kesempatan Menginap di Ruangan Ikonik

6 hari lalu

Olimpiade Paris 2024, Museum Ini Tawarkan Kesempatan Menginap di Ruangan Ikonik

Musee d'Orsay Paris mengubah salah satu ruang ikonik jadi penginapan eksklusif untuk menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade

Baca Selengkapnya

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

7 hari lalu

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

Masyarakat Kampung Sanjai di Bukittinggi dulunya mayoritas berkebun singkong. Hasil kebun sering bersisa, lalu dibuatkan keripik cemilan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

9 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya