Anies Baswedan Kampanye di Ternate, Begini Sejarah Kesultanan Ternate

Kamis, 1 Februari 2024 09:55 WIB

Sejumlah remaja menikmati suasana fajar pertama bulan Ramadan di Jembatan Dodoku Ali Kesultanan Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis 23 Maret 2023. Jembatan Dodoku Ali Kesultanan Ternate yang dibangun sejak abad ke-17 tersebut ramai dikunjungi kaum muda untuk menyaksikan matahari terbit pertama pada bulan Ramadan 1444 Hijriah. ANTARA FOTO/Andri Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan yang menjadi calon presiden nomor urut 1 melakukan kunjungan ke Kedaton Kesultanan Ternate di Maluku Utara dalam rangka kampanye Pilpres 2024. Dalam kunjungan ini, Anies juga mengunjungi keluarga besar kesultanan beserta Sultan Ternate ke 49, Hidayatullah Sjah.

“Kami bersyukur sekali bisa bersilaturahmi dengan Sultan Ternate ke-49. Ini adalah sebuah kehormatan karena kami datang ke sebuah Kesultanan yang menjadi legenda di Nusantara,” ujar Anies dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Januari 2024.

Kunjungan Anies Baswedan ke Ternate baru-baru ini telah menyoroti sejarah panjang dan warisan budaya dari Kesultanan Ternate. Saat kunjungan tersebut, diketahui Anies disambut dengan adat Joko Kaha. Melalui jejak sejarahnya yang kaya, Ternate telah menjadi simbol penting dari kejayaan masa lalu serta keberagaman budaya Indonesia.

Sejarah Kesultanan Ternate

Nama sebenarnya dari Kerajaan Ternate adalah Kerajaan Gapi. Kerajaan ini didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257. Dilansir dari Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia, Kerajaan Ternate pada mulanya bukan kesultanan yang menganut agama islam. Kerajaan ini adalah kerajaan yang raja dan rakyatnya belum diketahui dengan jelas agama dan kepercayaannya. Banyak yang berasumsi bahwa mereka mungkin beragama animisme. Meskipun demikian, keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pada pertengahan abad ke 15.

Advertising
Advertising

Raja Ternate yang diketahui pertama memeluk Islam adalah Kolano Marhum (1465-1486). Setelah digantikan oleh putranya, Zainal Abidin (1486-1500) beberapa langkah besar yang dilakukan oleh Sang Raja membawa banyak perubahan pada Kerajaan Ternate.

Zainal abidin menerapkan beberapa peraturan baru diantaranya; meninggalkan gelar Kolano dan menggantinya dengan Sultan, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, Memberlakukan syariat islam, dan membentuk lembaga kerajaan sesuai dengan hukum islam dengan melibatkan para ulama. Sikap dan arahan dari Sultan Zainal Abidin kemudian diikuti oleh semua kerajaan lain di Maluku.

Sebagai salah satu dari empat kerajaan Islam terbesar di Indonesia, Kesultanan Ternate telah memainkan peran penting dalam pembentukan sejarah nusantara. Berdiri pada sekitar abad ke 13, Kesultanan Ternate muncul sebagai kekuasaan yang kuat di Maluku dengan wilayah yang meliputi beberapa kepulauan di sekitar Maluku.

Salah satu sejarah kelam dari Kesultanan Ternate adalah terbunuhnya Sultan Khairun. Sultan Khairun adalah salah satu dari Sultan Ternate yang berhasil membawa Ternate pada puncak kejayaan. Namun karena dirinya dikhianati oleh orang Portugis bernama Lopez de Mesquita. Ia dijebak lalu dibunuh pada sebuah kesempatan ketika Sultan Khairun diundang untuk menghadiri penjamuan besar. Kabarnya jasad Sultan Khairun di buang ke laut oleh orang Portugis.

Setelah Sultan Khairun wafat, Putranya yakni Sultan Babullah naik tahta dan menggantikannya sebagai Sultan Ternate. Pada masa pemerintahan Sultan Babullah, Ternate berada pada puncak kejayaan. Sang Sultan tak hanya berhasil mengusir Portugis dari Ternate, tetapi juga mengembangan wilayah Ternate hingga ke Kepulauan Sulu di Filipina.

Kesultanan Ternate (1570-1610 M) juga menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar di Kepulauan Nusantara. Dalam sebuah jurnal berjudul “Kesultanan Ternate dan Tidore" disebutkan bahwa pada waktu itu, guru-guru agama banyak didatangkan dari Makkah. Tak hanya itu, Kesultanan Ternate juga telah menjalin hubungan yang erat dengan kerajaan Islam lain terutama dengan Demak, Banten, dan Melayu.

Di masa lalu, Kesultanan Ternate sangat terkenal karena kemahiran mereka dalam perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala. Saat puncak keemasannya, Kesultanan Ternate bahkan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Ini menjadi salah satu alasan kenapa Ternate banyak menarik pedagang dan penjajah dari berbagai belahan dunia.


SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I IKHSAN RELIUBUN

Pilihan Editor: Uniknya Tradisi Kesultanan Ternate Kabasaran Uci

Berita terkait

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 jam lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

1 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

1 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

2 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

4 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

4 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

5 hari lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

5 hari lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

5 hari lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya